altar

1.3K 171 10
                                    

[CHAPTER 4]

-🥀-

Jihoon merasa tak nyaman sekarang. Benar-benar tidak nyaman. Berjalan di tengah para tamu undangan dengan Wonwoo di sisi kanannya. Jemari-jemari tangan kecil Jihoon erat menggamit lengan kiri Wonwoo, semakin erat. Bahkan si mungil itu tidak sadar. Sedang Wonwoo tampak tak terganggu sama sekali meski terkadang meringis ngilu merasakan remasan yang agak kuat di bagian lengan kirinya oleh Jihoon.

"H-hyung?"

Jihoon beranikan menatap Wonwoo. Yang dipanggil membalas dengan gumaman lembut.

"Kita sudah hampir sampai. Cepat panggil pengantinmu," kata Jihoon berbisik, jadi secara otomatis Wonwoo merendahkan tingginya dan mendekatkan telinganya ke mulut Jihoon.

"Memangnya kenapa?" tanya Wonwoo acuh tak acuh sementara keduanya tetap berjalan dan hampir mendekati altar.

Saat hanya tinggal dua langkah, Wonwoo dengan cepat melepaskan tautan Jihoon. Membuat Jihoon terkejut sekaligus kebingungan.

"H-hyung?"

Ia sungguh tak tahu dengan jalan pikiran Wonwoo. Apa yang lelaki itu rencanakan, apa yang akan dia lakukan, dan apa yang akan terjadi pada Jihoon setelah ini.

Biarkan saja. Ia biarkan semuanya mengalir begitu saja. Toh, dari awal ia juga sudah setuju menjadi pendamping Wonwoo.

"Naiklah dulu," kata Wonwoo sambil tangannya mempersilakan Jihoon untuk naik ke altar. Jihoon tidak mengerti, tapi dia tetap melakukannya.

Seketika ia bisa melihat dari atas, seluruh tamu undangan yang sudah kembali duduk, menatapnya berseri-seri.

Ada apa ini?

Lalu Wonwoo naik, memutar tubuh Jihoon agar saling berhadapan dengannya.

"Kita bisa mulai sekarang, Pastor. Aku sudah membawa pengantinku kemari."

"Apa?"

Tbc

unpredictable; wonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang