Main Cast :
Kim Taehyung / V
Bae Joohyun / Irene-Ťhë Łåşť Prømïśë-
Taehyung tampak memakai setelan jas hitam dan ban lengan dengan wajah yang terlihat sedikit pucat dan mata merah. Disampingnya Irene masih terduduk lemas dengan wajah sepenuhnya pucat. Sisa air mata masih terlihat dengan jelas disudut matanya.
Rumah duka tidak terlalu ramai hanya beberapa tetangga yang hadir karena mereka sama sekali tidak memiliki kerabat.
Jimin dan yang lain sedang dalam perjalanan setelah Taehyung mengabari. Walau bagaimanapun mereka ingin datang dan memberi penghormatan terakhir untuk wanita tua itu yang telah menjaga Taehyung dulu.
.
.
Jam menunjukan pukul sepuluh malam saat tamu-tamu meninggalkan rumah duka. Menyisahkan Taehyung dan Joohyun berdua.
Pria itu lalu mendudukan diri disebelah gadis itu dan menariknya untuk memberi pelukan.
"Berhenti menangis. Halmeoni tidak akan tenang kalau melihatmu terus menangis seperti ini" Taehyung menepuk pelan pundak gadis itu berusaha untuk menenangkannya.Mendengar gadis itu menangis membuat hatinya juga sakit. Bagaimanapun halmeoni satu-satunya keluarga yang gadis itu miliki.
'Tolong jaga Joohyun-ku' kalimat terakhir yang ingin halmeoni sampaikan pada Taehyung kembali berputar dalam otak pria itu. Untunglah ia tepat waktu.
'Halemeoni tidak perlu khawatir. Aku pasti akan menjaganya dengan baik. Aku janji'
Itulah janji terakhirnya dengan wanita tua itu sebelum wanita tua itu pergi.
Dan Taehyung berjanji akan menepati kata-katanya. 'Kalau aku tidak menjaga Joohyun dengan baik, halmeoni bisa mengutukku langsung dari atas sana. Jadi beristirahatlah dengan tenang Halmeoni' Taehyung mengatakannya dalam hati sembari menatap ke arah foto yang telah dihiasi bunga krisan putih kesukaan wanita tua itu.
Taehyung melepaskan pelukannya pada Irene saat Jimin dan yang lain sampai di rumah duka. Meletakan setangkai bunga diperistirahatan terakhir halmeoni , Jimin, Yoongi dan yang lain mengucapkan bela sungkawa pada Irene dan memeluk sahabat mereka Taehyung yang tampak sedih.
.
Setelah pemakaman selesai mereka memutuskan untuk menginap dua hari di tempat Irene karena Taehyung tidak ingin meninggalkan gadis itu sendirian.
Pria itu segera menegakan dirinya dan keluar dari kamar saat mendengar derit pintu terbuka.
"Mau kemana ?" Tanya pria itu saat melihat Irene sudah rapi.
"Aku harus membuka toko. Sudah tiga hari, kalau aku tidak membuka toko buah-buah akan mulai busuk"
"Tunggu aku" pria itu masuk ke toilet dan keluar lima belas menit kemudian dengan tampilan yang lebih segar. Ia menarik jaketnya dan pergi mengikuti Irene ke pasar.
Taehyung tahu, gadis itu berusaha mengalihkan kesedihannya dengan bekerja jadi ia masih harus menemani gadis itu.
Seperti halnya yang biasa ia lakukan, pria itu tidak melupakan kebiasaannya walau sudah dua minggu ia tidak membantu Irene. Ia masih mengingat letak semua keranjang buah dengan benar.
"Joohyun-ssi.. kau membuka toko hari ini ?" Taehyung mengenal dengan jelas suara ini. Si pria gemuk yang selalu berusaha mendekati Irene. Taehyung menyeringai. Ia lalu mengangkat satu keranjang apel dan meletakkannya dengan keras tepat disebelah pria itu berdiri.
Menampakan seringaiannya ia lalu menyapa pria gemuk itu.
"Lama tidak berjumpa Hong Shik-ah! Kau masih sering kemari rupanya" Taehyung menepuk pundak pria itu cukup keras."V-ssi ?! Kenapa kau disini ? Bukankah kau kembali ke Seoul ?"
"Joohyun disini, tentu saja aku harus kembali. Kau ingin membeli buah ? Aku akan dengan senang hati mengambilkannya untukmu. Katakan apa yang kau inginkan ? Apel ?" Taehyung mengambil satu buah apel dan melayangkannya tepat dihadapan pria gemuk itu. Hampir seperti gerakan ingin meninju-nya.
"Atau kau ingin nanas?" Taehyung kembali melayangkan satu buah nanas dengan gerakan hampir menamparnya.
Pria gemuk itu akhirnya mundur satu langkah dan menggeleng pelan.
"Tidak. Tidak. Aku harus kembali"Taehyung tertawa begitu pria itu pergi.
"Kau menakutinya" protes Irene, tapi gadis itu menunjukan tawanya juga setelah beberapa hari terakhir bersedih.Taehyung lalu menarik gadis itu untuk duduk diatas dipan. Ia kemudian mulai bersandar dibahu Irene.
"Sebenarnya aku lebih suka disini. Di Daegu.. Menemanimu berjualan buah seperti ini dan menikmati kehidupan biasa seperti ini"
"Aku menyesal mengajakmu ke Seoul waktu itu. Tapi disisi lain aku tidak sepenuhnya menyesal. Aku senang bertemu kembali dengan enam sahabatku dan Harabeoji walau dia sedikit mengesalkan"
"Aku hanya tidak suka harus menjadi pewaris.. itu membosankan"
"Dan aku juga tidak suka harus berpisah denganmu.. jadi.. bagaimana kalau kau ikut denganku ke Seoul ?"
.
.Sore harinya saat kembali ke rumah, Irene dan Taehyung baru ingat masih ada enam sahabat pria itu yang tinggal dirumah itu. Mereka ber-enam duduk di teras depan dengan tatapan bosan.
Taehyung benar-benar lupa untuk mengabari enam sahabatnya itu bahwa ia ikut dengan Irene ke pasar.
"Kemana saja kalian ? Kenapa tidak mengajak kami ?" Rengek Jungkook.
"Kau juga meninggalkan ponselmu"
"Aku ke pasar, menemani Irene berjualan buah" balas Taehyung
"Apa ada yang bisa dimakan ? Aku kelaparan. Bagaimana bisa kalian meninggalkan kami ber-enam yang buta arah ini tanpa apapun yang bisa dimakan" protes Seokjin
"Mian hyung, aku lupa" Taehyung terkekeh.
"Kalian belum makan apapun dari pagi ? Kalau begitu tunggu sebentar, aku akan supermarket membeli bahan"
"Aku ikut!"
"Kami juga!"
.Menjelang malam, Irene selesai memasak untuk tujuh pria itu. Tangsuyuk, Samgyetang dan Kimchi dalam porsi besar habis dilahap oleh tujuh pria itu tanpa sisa.
Setelah berberes, Irene pamit untuk beristirahat lebih dulu. Meninggalkan tujuh pria itu yang mulai membuka botol soju.
"Jadi..ingatanmu sudah kembali ?" Jimin bertanya untuk memastikan.
Taehyung mengangguk sebagai balasan.
"Aku mengingat semuanya dengan jelas""Lalu apa yang terjadi ?"
"Hari itu aku ke Daegu untuk bertemu dengan pemilik gedung yang ingin kubeli dan kujadikan hotel. Tapi dalam perjalanan saat aku sedang menelponmu mobilku menabrak pembatas jalan"
"Mobilku sudah menghadap jurang, saat aku berhasil keluar, mobil itu langsung jatuh"
"Kami menemukan mobilmu dan itu hancur total" Jimin menyuruh Jungkook untuk memperlihatkan foto mobil Taehyung yang rusak parah.
Taehyung meringis melihat foto itu. Ia langsung menenggak dua gelas soju.
"Lalu ?"
"Lalu aku berjalan untuk mencari pertolongan. Kepalaku berdarah dan pada akhirnya aku pingsan di teras ini"
"Setelah bangun dan beristirahat satu hari, Irene membawaku ke kantor polisi terdekat untuk melapor sebagai orang hilang"
"Awalnya aku akan di tahan di kantor polisi sampai ada informasi lebih lanjut. Tapi gadis itu tidak tega dan akhirnya membawaku pulang"
"Mungkin karena kau melapor sebagai orang hilang sedangkan kami melapor mencari kecelakaan jadi kita sama-sama tidak menemukan informasi lebih lanjut"
"Asal kau selamat semua tidak apa-apa. Lalu bagaimana dengan gadis itu ? Apa rencanamu selanjutnya ?" Namjoon bertanya.
"Aku mengajaknya untuk pindah ke Seoul. Tapi dia belum memberikanku jawaban"
"Kau mengajaknya ke Seoul apa itu artinya kau sudah seratus persen yakin untuk melanjutkan hidupmu bersamanya ? Maksudku.. kau sepenuhnya yakin kau akan bertanggung jawab ?"
To Be Continue
.
.
Jangan lupa like and comment !
Thankyou💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Boy ? Lost Memories ?! ✅
Hayran Kurgu-Daegu- "Tidak ada yang tahu dengan takdir. Bila Tuhan benar-benar menyuruhku menetap ditempat ini, pria tua itu tidak bisa melakukan apapun"