Orb berputar dengan cepat dan menunjukkan sebuah role dengan lambang panah berwarna emas.
"Hoo... selamat nak! Kau mendapatkan role yang penting dalam pertandingan. Marksman!" Ucap Tigreal menepuk-nepuk pelan kepala Layla.
Layla hanya tersenyum senang. Bahkan terlalu senang. Rasanya ia ingin berteriak. Ia akhirnya mendapatkan role yang selama ini ia inginkan.
Seorang guru pria dengan mantel coklat dan cakaran besar didadanya mendekati Layla. Ia menjabat tangan Layla dan memberikan sebuah emblem berlambang panah khas seorang Marksman. "Selamat karena kau termasuk para Marksman. Aku Roger. Perwakilan Marksman disekolah ini juga gurumu." Ucapnya
"Baik! Mohon bantunnya, Prof!!" Layla nunduk 90° dan pasang senyum lima jarinya. Mr. Roger hanya tertawa geli melihat tingkah Layla yang bersemangat itu.
"Hahaha.. kau juga berjuanglah!" Ucap Mr. Roger.
Layla pun kembali kebarisan dan langsung berlari ketempat teman-temannya berada. Ia langsung mendapat sambutan meriah dari mereka.
"Selamat ye!" Ucap Zeno santuy aja.
"Good job Layla!" Alu.
"Sesuai keinginan lu kan?" Tanya Harith yang dibahas anggukan semangat dari Layla.
Mereka berbincang ria. Menunggu hingga giliran Zeno yang dipanggil. Cukup lama karena nama Zeno diawali huruf 'Z'.
Zeno melihat anak-anak lain yang dipanggil juga anak yang ada disekelilingnya. Hawa ruangan ini sekarang terlihat lebih santai dibanding sebelumnya. Bahkan Zeno melihat ada orang yang sebelumnya menyendiri sekarang sudah berkerumun dengan teman barunya mungkin. Oiya soal calon murid yang ada disini, Zeno melihat baru sadar beberapa murid membawa seperti sebuah senjata bersama mereka. Zeno juga baru menyadari Alu membawa pedang yang sangat besar dipunggungnya.
"Kita memang harus bawa sesuatu seperti senjata ya kesekolah?" Tanya Zeno.
"Yahh.. tergantung gaya bertarung mu seperti apa. Aku seorang mage, aku bisa mengeluarkan sihir melalui kedua tanganku tapi untuk meningkatkan sihirku aku membawa 'key'. Key ini bisa sebagai sumber tampungan sihirku. Yang artinya ini bisa dijadikan sebagai pemicu seranganku." Jelas Harith panjang kali lebar.
"Yup. Kalau kau seorang petarung sepertiku kau tidak bisa mengeluarkan sihir yang banyak, akan tetapi kau bisa menggunakan senjata yang kemudian akan dipicu oleh sedikit sihir dalam tubuhmu." Timpal Alu.
"Ohh gitu toh.. itu seperti berkebalikan. Sihir yang ditingkatkan dengan sebuah benda dan benda yang ditingkatkan dengan sebuah sihir." Analisis Zeno sambil memasang gaya dengan memegang dagunya.
"Iya, gitu!" Layla membenarkan. "Oiya gue belum tau gaya bertarung Zeno." Ucap Layla menatap Zeno penasaran.
"Iya juga. Lu gak keliatan bawa senjata atau alat untuk memperkuat sihir lu." Alu mengelilingi Zeno heran.
"Oh! Sama lu belum bilang mau ambil role apa?" Tanya Harith.
"Kalau role gue belum tau. Secara gue baru tau hari ini disekolah. Kalau soal gaya bertarung gue..." Zeno nampak berpikir. "Gue juga gak tau pasti tapi senjata gue itu ini." Lanjutnya sembari menunjukkan sebuah kalung yang mengalung lehernya sedari tadi.
"Eh.. gue baru sadar lu daritadi pake kalung." Alu mengamati kalung yang mengalung dileher Zeno itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Land of Dawn Academy
FanfictionWARNING!! Seperti judul cerita ini berisi karakter-karakter hero dalam game mobile legens bang bang. Saya hanya meminjam karakter moonton sebagai hiburan semata dalam cerita ini. Walau sebenernya tokoh utamanya oc author sih awokwkw :v. . . . Abad 2...