2. My Academy

37 4 0
                                    

"Kita sudah sampai loh! Di Land of Dawn Academy!" Ucap Layla girang.

.

.

.

Zeno POV

Gila! Nih sekolah apa kastil?! Besar beut anjir! Tunggu! Selow dulu gue. Jangan kayak orang-orang norak. Tapi sumpah ini gue baru pertama kali ketempat kayak gini! Tau aja kan, gue selalu dalam kamar aja maen game. Duh.. kira-kira orang disini pada orang berkelas semua kali yak? Apalah daya gue.. ampas masyarakat. Oiya gue bakal nginep disini ya.. secara disini itu sistem asrama. Berasa holkay anjir wkwkw.

No One POV

Zeno tersadar dari lamunannya tentang bagaimana hidupnya yang mulai sekarang akan tinggal disini karena Layla yang menepuk punggungnya.

"Kenapa sih? Daritadi cengar cengir mulu. Apa jangan-jangan lu jadi gila karena mesin itu?!" Tanya Layla yang mulai panik.

"Gak, gue gak kenapa-napa kok! Maaf ye tadi gue lagi ngehayal gaje, hehe." Jawab Zeno cengengesan.

"Fuuhh gue kira apaan." Layla mendesah lega.

Mereka terdiam sebentar. Lalu saling tatap. Dan muka mereka langsung pucat bersamaan. Mereka bingung. Sekarang mereka harus kemana? :). Masalahnya sekarang mereka berada disalah satu tempat di halaman depan sekolah. Halamannya aja gede banget belum lagi isi sekolahnya. Jadi sekarang mereka gak tau harus kemana. Seharusnya sekarang mereka sedang berbaris untuk upacara penyambutan tapi sepertinya upacara itu tidak diadakan di halaman ini. Atau bisa jadi upacara itu diadakan di dalam sebuah aula besar di bangunan putih besar itu.

"Lah sekarang kita kemana?? Katanya ada upacara penyambutan murid baru loh!" Ucap Zeno kalang kabut.

"Ya mana gue tau! Gue juga murid baru sih disini, hehe." Layla menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Hehe pala lu anjir! Masa beneran gak tau?!"

"Selow Zen! Ya gue emang gak tau gimana?!"

"Au ah hayati lelah! Pulang ah."

"Jangan cepat nyerah gitu dong!" Dengan cepat Layla memegang tangan Zeno yang hendak kembali kedalam mesin Arrival yang ada disekolah. "Tenang dong! We can do it!"

Zeno menatap ragu Layla mereka akhirnya berjalan mendekati bangunan putih besar itu.

Zeno sudah menyiapkan batinnya jika dia akan dimarahi oleh guru killer nantinya. Yang terpenting sebisa mungkin ia akan berusaha mengiyakan segala macam nasehat untuknya, dan menjelaskan alasan yang benar-benar terperinci dari A sampai Z. Oke rencana sudah matang tinggal menunggu hasilnya saja.

Mereka berjalan di taman bunga halaman itu. Mereka harus melewati taman itu agar sampai ke pintu depan yang benar-benar sangat besar bangunan itu.

"Wuih! Bunganya cantik cantik ya!" Ucap Layla menyentuh salah satu bunga disana.

"Nanti dulu bunganya napa dah. Kita lagi krisis ini loh!" Balas Zeno panik.

"Iya deh iyaa.." Rangut Layla. Zeno tidak menghiraukan dan malah bergumam sendiri mengenai cara menyelamatkan diri dari amukan guru. Dan tak berapa lama mereka sudah berada didepan pintu.

GRAK

Pintu besar didepan mereka terbuka dengan sendirinya. Membuat mereka terkejut satu sama lain. Zeno memandang horror pintu itu sambil melangkah kebelakang Layla. Layla hanya terdiam sambil tetap memasang senyum riangnya walau terlihat gugup. Mereka masuk kedalam bersamaan sambil melihat sekeliling. Sebuah ruang depan yang besar juga mewah ada disana dengan tangga pualam megah di tengah yang menuju kelantai atas.

Land of Dawn AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang