9. Neighbors

31 5 1
                                    

KRIIINNGGGG...

"ANJER!!!" Kaget Zeno yang otomatis langsung terbangun dari tidurnya.

Ia melihat kiri dan kanan. Dan menemukan sebuah jam weker tengah melayang disamping tempat tidurnya. Jam itupun kemudian melayang kearah Zeno dan menampilkan waktu saat ini.

"Baru jam 4 pagi sat!" Dengan esmosinya Zeno membanting jam itu ke bawah. Namun dengan cepat jam itu melayang rendah tak tergores sedikitpun.

Jam sihir yang kelihatannya diacuhkan oleh Zeno yang mulai bergelung lagi dalam selimutnya mulai ancang-ancang untuk membangunkan Zeno. Namun belum sempat membunyikan bel alarm, Zilong sudah menangkap jam itu dan me-nonaktif-kan jam sihir itu dengan menekan tombol disana.

"Udah, biar gue aja yang bangunin. Lu bikin rusuh!" Sewot Zilong yang juga baru bangun dari tidurnya.

Ia beranjak dari kasur dan berdiri merenggangkan otot-ototnya. Meletakkan jam weker itu di nakas dekat tempat tidurnya. Ia telah terbiasa bangun pagi sekali. Mungkin karena latihan gurunya. Ia menaiki tangga tempat tidur Zeno dan duduk diujung kasur.

"Woy, No! Bangun!!" Usaha Zilong membangunkan Zeno.

"Brisik nying!!" Ngegas Zeno dengan mata yang masih merem. Kalau lagi tidur mah dia gak mau diganggu siapapun kecuali ibunya tercintah :v.

"Gak usah ngegas juga kalik! Bangun gak lu?!" Sekarang Zilong mengguncang tubuh Zeno supaya ia terbangun.

"Iya dah iyaaa!! Tunggu dulu napa sih?! 30 menit kek!" Sewot Zeno yang akhirnya bangun dan mengucek kasar matanya.

"30 menit mbah lu! Lu mau telat?!" Ucap Zilong yang ikut sewot.

"Sekarang masih jam 4!" Esmosi Zeno.

"Jam 6 nanti kita udah harus keluar asrama tolol! Ini termasuk pendisiplinan, No!" Jelas Zilong ngegas.

"Selow bambank!!"

"Daritadi dah selow, lu aja yang mulutnya keluar kata pelangi mulu!"

Zilong turun dari kasur Zeno dan masuk kekamar mandi dengan membawa pakaian gantinya. Gantian ntar ama Zeno. Zeno mendudukan dirinya dan merenggangkan otot-ototnya. Berusaha untuk sadar. Tapi tetap aja, matanya merem melek terus.

Zeno turun dengan hati-hati lalu mendudukkan dirinya disofa empuk yang ada dikamar.

"Hoaaammmh.." Uap Zeno panjang.

Ini benar-benar jauh dari jadwal bangun paginya. Biasanya ia akan bangun jam 06.30 pagi. Walau bangun di jam seperti itu bukan berarti ia sering terlambat. Itu karena ia bisa bersiap-siap dengan cepat.

Pintu kamar mandi dibuka. Zilong telah selesai dengan ritual mandinya. "Tuh giliran lu. Cepetan." Ucap Zilong.

"Iya, iya bawel amat dah.." Gerutu Zeno.

Tak lama kemudian Zeno telah selesai. Ia memakai seragam sekolah dibalut jaket hitam berbulu kesayangannya(liat gambar di prolog :v). Sedangkan Zilong memakai sedikit bagian dari baju zirahnya semalam. Seperti sepatunya, pelindung lutut, pelindung siku dan sejenis sebuah hiasan dikepalanya (author gk tau namanya apa :"v). Tak lupa ia juga membawa tombaknya dipunggungnya.

Mereka keluar dari kamar asrama untuk sarapan di lobi asrama ini. Saat keluar mereka melihat Harith dan Alucard tak jauh dari mereka. Disana Harith terlihat mengomeli Alucard ntah apa alasannya author juga tak tahu.

"Woy! Harith! Alu!" Panggil Zeno. Sontak membuat dua sejoli yang lagi berantem itu menoleh dan mendapati Zeno serta Zilong menghmpiri mereka.

"Coba gue tebak. Pasti lu berdua berantem lagi." Ucap Zeno datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Land of Dawn AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang