Part 4 ~ Dekat

30 2 0
                                        

Aku disini diperankan oleh Najwa Nafisah. Aku dari kecil hidup di lingkungan pondok pesantren. Banyak perbedaan antara aku dan teman-temanku, dari cara berteman maupun bersosialisasi dengan yang lain.

Aku yang dari dulu belum pernah mau tau akan namanya cinta. Banyak yang mencoba mendekatiku, tapi aku menolak. Aneh memang, tapi semenjak aku mengikuti remaja masjid didekat rumahku, aku mulai tertarik pada seorang laki-laki. Dia bernama Hary.

Semakin hari, rasanya aku semakain dekat dengan Hary. Lebih tepatnya hanya sebatas teman dekat. Mungkin hampir setiap hari, seperti tidak lepas dari komunikasi baik itu langsung maupun chat.

"Dek, aku tadi ke rumahnya pak Dono nganter surat buat pengajian"
19.15

Salah satu tetanggaku, Pak Dono. Beliau juga seorang takmir masjid dimana aku dan dia menjadi remaja masjid disana.

"Kenapa gak sekalian mampir mas ? Padahal ya sebelah persis rumahnya dari pak Dono"
19.47

Mungkin Hary malu, karena dia baru pertama kalinya masuk di sebuah komplek pondok pesantren. Aku mencoba memaklumi hal itu.

"Kapan-kapan aja dek, aku pasti bakal main ke rumahmu, tunggu aja !"
20.05

Aku berfikir sejenak, apakah dia berani datang ke rumah dan bertemu ibu?

Seiiring berjalannya waktu, aku dan Hary menjadi teman cerita yang baik. Banyak hal yang dibicarakan, dari masalah keluarga maupun pengetahuan.

Tiba-tiba saja ada notif masuk di handphoneku.

"Aku lagi di alun-alun dek, mau jajan apa? Nanti aku ke rumahmu."
19.12

Aku yang saat ini belum makan malam, merasa sangat beruntung sekali malam ini. Hehehe. Langsung ku balas pesan itu dengan cepat.

"Beneran? Lagi pengen minuman yang manis-manis, hehehe."
19.12

Aku bungah, senang. Mungkin bagiku, hanya Hary yang berani menemuiku di rumah. 5 menit kemudian Hary datang membawa satu kresek es kepal milo.

"Nih, cepetan dimakan, takut cair." Hary mengulurkan tangan kanannya sambil membawa satu kresek jajan. "Makasiiiih, aku makan bertiga ini ya." aku mencoba menahan ketawa saat ini.

"Ekhemmm.. Ekhemm.. Masa belinya 1 doang, buat aku mana?" tanya Tiara usil. "Najwa bilangnya tadi sendirian dirumah sih, jadi beli satu." balas Hary sambil menggaruk kening kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Yahhhh, yodah." balas Tiara jengkel. Aku tertawa mendengar percakapan mereka. Aku dan Tiara melahapnya dengan cepat. "Aku balik dulu ya" suara Hary seakan melayang-layang di udara. Secepat itu.

"Hati-hati di jalan mas. Makasih es kepal milonya". Aku tersenyum lebar saat menatap motor yang mulai beranjak pergi dari hadapanku.

Meong

Meong

Suara notif dari handphoneku. Ternyata pesan itu dari Hary.

"Hih kenapa gak bilang kalo ada temenmu di rumah ?"
19.47

Aku tertawa terbahak-bahak di kamarku. Aku memang berniat mengajak Tiara main ke rumahku, karena di rumah aku sedang sendiri.

SeoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang