Akankan geegoisan selamanya mengakibatkan penyesalan..
kegundahan yang di rasakan Fandy pun mulai mereda.dia memutuskan untuk mempertahankan statusnya.dia tidak mau merusak persahabatanya dengan Ara.biarlah perasaanya mengalir seperti air dan berputar seperti waktu.
Entah sampai kapan perasaan itu mengalir bagai air Fandy pun tak tahu.akankah dia mampu melewati hari harinya yang di selimuti kesabaran..
Bel istirahat pun berbunyi,Fandy mengajak Ara kekantin.
"Kekentin yuk Ra.." Ajak fandy seolah olah tidak ada masalah apa apa.
"Iya bentar Fan,gua mau selesaiin tugas gua dulu bentar.tadi gua ketinggalan nyatetnya." Jelas Ara sibuk dengan bukunya.
"Oiya,gua ke kantin dulu aja deh Ra,loe selesaiin dulu kerjaan loe.gua laper banget kasian perut gua konser mulu."Fandy meninggalkan Ara.
Sesampainya di kantin Fandy teringat dengan Ara.dia berinisiatif untuk membawakan makanan untuk Ara.
"Gua bawain siomay aja deh,dia kan suka banget sama siomay." Ujar fandy sambil memesan siomay kesukaan Ara.
Setelah pesanan datang,Fandy pun bergegas ke kelas untuk memberikan siomay ke Ara.
"Silahkan dimakan tuan putri febbyna Azzahra.." Ucap Fandy memberikan siomay kasukaan Ara.
"Wiiiih..siomay kebetulan banget gua belum makan Fan." Senyum Ara mengembang saat melihat makanan kesukaannya.
"Makan yang banyak gih biar cepet gemuk hahaha" Ledek Fandy sembari memperhatikan Ara makan.
"Apaan si loe bukanya doa in gua biar lancar diet malah gitu.." Rengek Ara memanyunkan bibir.
"(Loe imut Ra,kalo lagi ngambek)" Batin Fandy tanpa disadari senyum mengembang di pipinya.
"Kenapa loe senyum senyum sendiri kesambet ya loe.apa gua makanya belepotan mana mana yang belepotan sebelah mana." Cerocos Ara sambil mengusap pipinya.
Ara terus mengoceh,Fandy yang melihat ada sambal di sudut bibir Ara langsung mengusap sudut bibir Ara yang belepotan terkena sambal.seketika Ara berhenti mengoceh dan terdiam membelalak matanya menatap menelisik lensa mata Fandy.mata yang penuh dengan keromantisan membuat Ara nyaman menatap mata Fandy.tanpa di sadari Fandy memeluk Ara ingin rasanya dia menumpahkan perasaanya.
seperti itu kurang lebihnya maaf kalo kurang bagus.
Ara pun membalas pelukan Fandy.dia tau pasti sahabatnya lagi banyak masalah mangkanya dia tiba tiba memeluknya.
"Faaaan..loe kenapa?cerita deh sama gua siapa tau gua bisa bantu selesaiin masalah loe.cerita aja kan loe biasa cerita semuanya sama gua."tanya Ara mengusap punggung Fandy.
"(Seandainya loe tau ra, yang mau gua curhatin itu eloe.tentang perasaan gua ke loe.)" Batin Fandy mengeratkan pelukanya tanpa suara.
"Gua nggak lagi ada masalah kok Ra,gua pengen aja meluk loe anget.emng nggak boleh ya Ra.. Meluk sahabat sendiri?" Bohon Fandy menutupi masalahnya.
Fandy memang begitu orangnya agak tertutup dengan sahabatnya.kebanyakan bohongnya dari pada faktanya.
"Iya boleh kok.. tapi kan nggak tiba tiba juga kali kan gua nyangkanya loe ada apa apa budjaaang..baperan amat si loe!" Jawab Ara menjitak kepala Fandy sambil tertawa.
"Aww..awww jitakan loe pedes juga ya ra hmmmsssstt." Pijat pala fandy kesakitan.
"Mangap mangap sengaja gua wkwkwk" Tawa Ara sengaja.
Suasana kelas memang sedang jamkos.banyak siswa yang menyibukan dirinya dengan makan di kantin dan perpustakaan.sedangakan Ara dan Fandy hanya di kelas.mereka sibuk dengan gawai nya sendiri sendi.
Braaaaakk!!!!
"Gabuuuuuuttt banget dah!!" Teriak Fandy.
Ara langsung kaget mendengar suara Fandy.tapi dia sudah hafal dengan kelakuan anak itu.
"Ara..."sahut Fandy.
" Ya.."seru Ara.
"Gpp hehehe"
"Apaan si fan ganggu aja.gua lagi sibuk nonton drakor nih!" Ketus Ara.
Bel pulang sekolah pun berbunyi semua siswa berhamburan keluar untuk pulang dan ada juga yang masih di sekolahan ntah skedar ngobrol ngobrol atau memanfaatkan fasilitas Wifi sekolah bagi anak anak yang kismin kuota wkwk;v
Yaaaaa😌kenapa nggak tembak langsung aja si tuh Ara.kenapa harus bertahan...
Kok author sedih ya dengernya😢😢pengen deh Ara sama Fandy jadian trus berjodoh tapi kapan😴
Maap ngantuk gitu emotnya abisnya gabut banget😂
Jangan bosen bosen ya buat membaca kalo ikhlas ya bintangin ceritanya😚😋dan jangan lupa komenya aq tunggu..
KAMU SEDANG MEMBACA
MANUSIA BERTOPENG MONYET
Teen FictionAkankah semuanya berwujud manipulasi?? perasaan, kesetiaan dan kehidupan semuanya manipulasi... Mengapa sekarang mengalir seperti adanya pengkhianatan. Perasaan bukanlah sekedar rasa yang harus di jadikan bahan manipulasi pemikiran orang! Layaknya b...