9. Akhir tapi tidak Berakhir

1.7K 252 89
                                    

TYPO MY TYPE_

TYPO MY TYPE_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌹🌹🌹

"Loey mau ke mana, Nak?" tanya sang ibu heran melihat Chanyeol keluar dengan tergesa di pukul 8 malam.

Chanyeol entah karena kelelahan hari ini atau tubuhnya masihlah kurang fit hingga membuat ia tidur dari sehabis pulang melihat hasil hingga pukul delapan malam ini. Dan tentu saja ia melupakan janjinya, maka itu ia terburu sekarang. Ia tak mau mengecewakan Sehun, miris bukan?

"Maaf Ibu aku harus menemui seseorang."

"Seseorang?" Sang Ibu mengerut curiga. "Siapa? Apa orang itu lebih penting dari pada kesehatanmu, Loey?"

Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Eumh... tidak, tapi aku harus menemuinya untuk hal penting dalam kehidupanku." Chanyeol tersenyum meyakinkan.

Percayalah hanya akan ada Chanyeol yang menganggapnya sepenting itu, tapi tidak sebaliknya. Lebih tepatnya ia tak mampu melakukan hal sebaliknya karena sudah terperangkap permainannya sendiri.

"Baiklah, tapi jangan pulang terlalu larut, oke?"

Chanyeol mengangguk mantap, memeluk sang ibu sambil pamit lalu berlalu menuju apartemen mereka. Sedang sang ibu menatap kepergian sang anak dengan senyum, kedua buah hatinya sepertinya sudah menemukan tambatan hati masing-masing. Tanpa tahu si bungsu terjerat cinta yang terikat.

.

.

Chanyeol sampai di apartemen Sehun, rapalan doa senantiasa terucap di dalam hatinya. Tentu berharap Sehun tidak akan marah dan mengatainya dengan kata-kata pedas menyengat lagi. Chanyeol sudah menyiapkan mental untuk konsikuen yang akan ia hadapi saat membuka pintu di depannya ini. Ia sudah memasukkan password tinggal memutar knop pintu dan masuk lalu menghadapi singa liar itu.

Chanyeol yakin, setidaknya ia akan menyogok Sehun dengan buah yang ia bawa. Entahlah, Chanyeol hanya merasa perlu membawa buah-buahan segar ini. Ia memutar knop pintu, membuka pintu lalu perlahan masuk. Menutup pintu kembali lalu berjalan menuju ruang tamu.

Chanyeol terhenti, kantong buah yang ia bawa terjatuh begitu saja. Fokusnya membidik tepat dua insan yang terlihat hanyut dalam permainan hangat mereka hingga kehadiran Chanyeol tidaklah terasa adanya. Jantung pemuda ini serasa berhenti berdetak, hatinya lebih dari tertusuk ribian jarum, bahkan jika ia seorang wanita mungkin ia akan memutus urat nadinya sekatang juga.

Chanyeol sendiri yang menyakiti hatinya, kejutan yang diberikan Sehun untuknya benar-benar luar biasa. Keadaan keduanya setengah telanjang dengan tubuh sang kakak berada di atas pangkuan Sehun, lalu pria dewasa itu dengan lihainya bermain memberi kenikmatan tanpa henti untuk wanitanya.

Cukup, Chanyeol memutar badannya. Menuntun langkahnya agar pergi dari sumber nyeri di hatinya, Sehun mencintai sang kakak bukan Chanyeol. Chanyeol adalah si hina, semakin hina karena ia berani mencintai dan mengungkapkan cintanya pada Sehun si tuan pembeli.

CROOKED [CHANSE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang