First Day

492 24 4
                                    

     Tercium aroma sedap dari dapur, ya Kim Hanna sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan namja yg sedang terlelap di kamarnya. Hanna hanya menyiapkan nasi goreng kesukaannya tanpa peduli namja itu akan menyukai masakannya atau tidak. Yg penting perutnya kenyang tanpa perlu repot-repot memasak lain-lain yg memakan banyak waktu, begitu pikirnya.

   "Hanbin-ssi, ayo bangun aku sudah membuat sarapan." Hanna mengetuk pintu kamar Hanbin tapi tidak ada jawaban, sepertinya namja itu masih di alam mimpinya.
     Hanna mencoba membuka pintu kamar Hanbin yg ternyata tidak dikunci itu. Hanna masuk kamar dan betapa terkejutnya ia yg ia temui adalah pemandangan sangat indah didepan matanya. Hanna sampai tertegun beberapa saat sampai akhirnya ia menyadari tindakan bodohnya mengagumi dada bidang Hanbin yg tak tertutup selimut itu.

   "pabbo, bagaimana jika tadi Hanbin bangun dan menyadari aku sedang memandanginya. Kau memang bodoh Kim Hanna." Hanna mengumpat menyumpah serapahi kebodohannya.
   "Hanbin-ssi ayo bangun, aku sudah membuat sarapan untukmu. Bangun dan pakai bajumu, aku tunggu dimeja makan." Hanna buru-buru keluar kamar dan langsung menuju meja makan untuk memakan sarapannya.

   "Kau sudah selesai sarapan Hanna-ssi?" Tanya Hanbin kepada Hanna yg tengah membereskan sisa sarapannya. Hanna hanya menyengir sebagai jawabannya.
   "Kenapa kau membangunkanku dan menyuruhku sarapan jika kau malah sarapan sendiri?" Gemas Hanbin.
   "Iya maafkan aku tidak menunggumu, aku kira kau akan bangun nanti jadi aku sarapan sendiri. Aku harus makan tepat waktu kalau tidak ingin lambung sialan ini kambuh lagi." Jawab Hanna menjelaskan dan Hanbin mengernyit sebelum akhirnya memahami maksud Hanna.
   "Tak apa, kalau begitu kau harus makan tepat waktu. Kesehatan tubuh harus nomor satu kan?" ucap Hanbin sembari mengambil posisi untuk sarapan, Hanna hanya tersenyum.
   "Yasudah kalau begitu Hanbin-ssi kau sarapan dulu aku mau membereskan beberapa barangku yg belum sempat aku bereskan kemarin."
     Hanna berlalu meninggalkan Hanbin dengan sarapannya, dan mulai menata barang-barangnya. Tak lupa ia juga mengecek perkembangan cafe nya, karna ia belum sempat berkunjung.

     Hanna yg sudah selesai dengan pekerjaannya sekarang ia tengah diruang santai dan menonton tv. Tapi sepertinya tv yg menonton Hanna, karna sedari tadi ia asik berbalas pesan dengan Kim Jinhwan.

   "Ini sebenarnya siapa yg sedang menonton siapa?" tanya Hanbin duduk disebelah Hanna.
   "Tentu saja aku yg sedang menonton tv." Jawab Hanna memalingkan wajahnya ke tv dan menyimpan ponselnya.
   "Tapi kau sedari tadi memandang ponsel mu Hanna-ssi." ucap Hanbin gemas sambil mengacak rambut Hanna.
     Hanna diam mematung atas perlakuan Hanbin. Ya bagaimanapun Hanna tetaplah penggemarnya, walaupun mereka dari kemarin sudah bersama-sama dan bahkan Hanbin menginap dirumahnya.
     Hanna menyingkirkan tangan Hanbin dari atas kepalanya.
   "Yak Hanbin-ssi jangan seperti itu, walau bagaimanapun aku tetap penggemarmu dan aku merasa jantungku akan lepas jika kau seperti ini didepanku." ucap Hanna jujur yg malah ditertawakan oleh Hanbin.
   "Kenapa kau jujur sekali eoh? Coba lihat wajahmu sekarang sudah seperti kepiting rebus." Hanbin tak berhenti tertawa menggoda Hanna.
   "Bisakah kau diam Hanbin-ssi." ucap Hanna sambil menutup wajahnya, yg malah membuat tawa Hanbin semakin meledak.
   "Aaah aku malu sekali sekarang. Tapi aku harus menyalahkan siapa sekarang kalau dia terlihat sangat manis begini jika tertawa lepas begitu." Gerutu Hanna yg melihat Hanbin tak berhenti tertawa, dan tanpa sadar ia malah ikut tersenyum.
   "Baiklah baiklah aku akan berhenti, tapi kenapa kau lucu sekali eoh? Kalau begitu aku akan masuk kamar dan mandi. Dan jangan lupa kau lihat mukamu yg sangat merah itu tampak lucu." ucap Hanbin dan lari masuk kekamarnya.
   "HANBIN-SSI." Teriak Hanna sambil melempar bantal sofa ke arah kamar Hanbin.

     Hanna masih setia duduk di depan tv sambil sesekali membalas pesan dari Karin. Dan Hanbin sepertinya ia masih dikamarnya atau mungkin juga tertidur. Hanbin juga sudah menghubungi orang tuanya sendiri dan member lainnya. Tapi sepertinya ia masih belum mau terlihat oleh orang-orang, dan malah memilih tinggal dengan orang yg baru dikenalnya kemarin.

     Hanna membangunkan Hanbin untuk makan siang, namja itu benar-benar tertidur. Pantas saja sedari tadi Hanna tidak mendengar suaranya, mungkin ia terlalu lelah dengan pikirannya. Setelah memastikan Hanbin sudah benar-benar terbangun Hanna memutuskan untuk menyiapkan makanan yg sudah dipesannya tadi di meja makan.

   "Kenapa kau tidak makan dulu?" tanya Hanbin.
   "Aku ingin menunggumu, duduk." perintah Hanna.
   "Oh ya nanti setelah makan siang aku akan pergi keluar, kau dirumah sendiri tak apa kan? Nanti aku bawakan makanan untuk makan malam, tp kalau kau lapar kau bisa memesan makanan dulu nanti aku tinggali uang karna aku tau kau pasti tidak punya uang." ucap Hanna panjang lebar.
   "Ya tentu saja tak apa. Dan soal uang kau sedang meledekku eoh? Aku ini seorang penulis lagu jadi mana mungkin aku tidak punya uang." ucap Hanbin sambil mengunyah makannanya.
   "Ya ya ya terserah kau saja Hanbin-ssi. Makan yg banyak agar bandanmu berisi dan tidak akan terbang jika tertiup angin." ledek Hanna.
   "Yak kau mulai lagi, lagi pula kau juga sama saja Hanna-ssi." Ketus Hanbin dan hanya dijawab cengiran oleh Hanna.

     Akhirnya mereka menyelesaikan makan siangnya dengan hening setelah percakapan singkat itu.

   "Hanbin-ssi aku pergi dulu kau dirumah baik-baik ya, kalau kau lapar pesan makanan saja uangnya ada dikamar, dilaci meja riasku masuk saja. Aku pergi dulu daah." Ucap Hanna seperti pada anak kecil.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Maaf up nya ngareet banget 😟

Btw
SAENGIL CHUKHAE HANBINNIE URI LEADER ♥♥♥♥♥♥♥

🍂

With the Boys (iKON) [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang