Han River (2)

488 22 3
                                    

   "Ya baiklah kalau kau memaksa aku akan bercerita." ucap namja itu
   "Jadi aku baru saja dituduh melakukan sesuatu yang sebenarnya belum jadi aku lakukan"
   "Sebentar, belum kau lakukan? Maksudnya kau berencana melakukan?" potong Hanna dengan tak sabaran
   "Tunggu dulu jangan memotong, aku belum selesai" jawab namja itu dan Hanna hanya menunjukan wajah tak bersalahnya.
   "Iya aku belum sempat melakukannya, aku memang berniat melakukan hal itu tapi setelah aku pikir lagi itu akan berdampak buruk kepekerjaanku dan semuanya. Hal itu terjadi beberapa tahun lalu, dan hari ini baru saja ada orang yang menyebarkan tentang itu" Namja itu menjeda ucapannya dan menarik nafas panjang
   "Dan sekarang aku meninggalkan semuanya, aku memutuskan untuk berhenti dari perusahaanku dan aku meninggalkan kawan-kawanku disana yang bisa dibilang masih membutuhkanku. Aku tidak mau mereka semua terseret dalam masalahku, aku akan melakukan apapun agar orang yang aku sayangi tidak terlibat dalam masalah ini"

     Namja yang duduk disebelah Hanna itu kembali terdiam menerawang kedepan, memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Hanna pun diam dengan pikirannnya, sampai akhirnya namja itu melanjutkan ceritanya.

   "Semua perjalanan panjangku untuk bisa berada dititik ini seakan sia sia hanya karna pikiran bodohku beberapa tahun lalu. Mungkin sekarang semua orang menyalahkanku atas apa yang terjadi kepadaku, aku tidak tau harus menumpahkan semuanya kepada siapa. Mungkin sekarang mereka mengira aku ini hanya seorang pecundang." ucapnya sambil meneteskan air mata.
   "Dan setelah aku memutuskan keluar dari perusahaanku, kakiku melangkah sampai disini dan akhirnya aku malah bercerita dengan yeoja yang tidak ku kenal" kekeh namja itu
   "yak kenapa bisa kita bertemu dengan perasaan hampir frustasi seperti ini, menyedihkan sekali." tawa Hanna tiba tiba pecah
   "Tapi katamu kau belum jadi melakukan apa yang dituduhkan kepadamu, lalu kenapa malah kau lari? Kenapa tidak kau lawan?" Tanya Hanna
   "Entahlah aku pikir ini yang terbaik untuk saat ini, lalu kau sendiri apa yang akan kau lakukan kepada namjamu itu?" kata namja itu
   "Seperti katamu tadi aku harus menguatkan diriku dulu dan menemui namjaku. Dan sepertinya ayo kita berjuang dengan masalah kita masing-masing." ucap Hanna menekankan bagian namjaku
   "Hahaha kenapa sekarang kau terlihat bersemangat sekali eh? Bukannya tadi kau yang banyak menangis dan merengek?" Tawa mereka kembali pecah.

     Setelah itu mereka menyadari jika mereka bercerita dan mencurahkan isi hatinya kepada orang yang bahkan belum satu hari mereka temui. Aneh memang itulah yang terjadi ketika bertemu dengan seseorang yang mempunyai beban yang sama, mereka akan lebih leluasa bercerita.

   "Hei apakah kita hanya akan seperti ini tidak akan berkenalan? Bahkan kau jadi tau alasanku mirip gelandangan seperti ini." ucap namja itu, yang tiba tiba terdengar tidak asing bagi Hanna mungkin karna suasana hatinya sudah membaik
   "Hahaha baiklah aku akan memperkenalkan diriku, namaku Kim Hanna aku baru saja pindah ke Korea beberapa hari yang lalu, dan sekarang malah berakhir disini seperti gelandangan dan bertemu namja yang tidak kalah mengenaskannya." Hanna mengulurkan tangannya sambil tertawa.
   "Kau bilang kau baru pindah ke Korea? Memangnya kau berasal dari belahan bumi mana?" Tanyanya terlihat bingung
   "Aku? Aku berasal dari Indonesia" jawab Hanna dengan senyumnya.
   "Tapi bagaimana dengan namamu? Wajahmu? Dan pengucapanmu?" Cerocos namja itu.
   "Memangnya ada yang salah dengan itu semua? Yak aku pikir orang Korea tidak berselera untuk menanyakan detail dengan orang asing. Dan jawaban dari pertanyaanmu semua itu adalah karena appa ku orang Korea." jawab Hanna, yang dijawab dengan anggukan namja itu
   "Yak! jadi siapa namamu? Kenapa malah jadi mengintrogasiku?" ketus Hanna.
   "Galak sekali kau ini, ya ya baiklah tapi jika kau sudah tau siapa aku ku mohon jangan berteriak"
   "Kenapa juga aku harus berteriak? Jangan jangan kau ini pencuri ya? Cepat katakan saja siapa namamu dan buka topi dan maskermu." suruh Hanna.
   "Tentu saja aku bukan pencuri, dan berjanjilah kau jangan berteriak." ucap namja itu sambil membuka masker dan topinya.

     Setelah namja itu membuka topi dan maskernya, Hanna terdiam dengan mulut terbuka lebar. Ia masih tidak mempercayai penglihatannya ini, ia merasa terlempar jauh dari dunia. Ya sekarang yang duduk didepannya adalah seorang Kim Hanbin, orang yang membuat dia seperti orang gila dan tiba tiba sudah duduk didepannya. Sedari tadi Hanna bercerita panjang lebar menceritakan Kim Hanbin langsung kepada Kim Hanbin, memang sulit dipercaya.

   "Aku Kim Hanbin, dan melihat ekspresimu sepertinya kau mengenaliku." Hanbin mengulurkan tangannya sambil terkekeh.
     Setelah Hanna sadar kembali ke dunia nyata air matanya menetes dan ia buru buru menggapai tangan Hanbin dan menyeretnya pergi dari sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🍂

With the Boys (iKON) [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang