"Aku tidak mau oppa, kau saja sana sendiri aku ingin disini saja diluar panas, lagi pula hanya satu kantong sampah yg akan kau buang kenapa minta dibantu, cih." ucap Hanna kembali merebahkan tubuhnya disamping Hanbyul.
"Kau ini menyebalkan sekali mengantar aku kedepan saja tidak mau." ucap Hanbin pergi meninggalkan Hanna yg tengah bermain dengan Hanbyul.Hanna sekarang berada di rumah Hanbin karna eomma Hanbin menelfon menyuruhnya untuk datang dan menemani Hanbyul. Tentu saja itu atas tawaran Hanna sebelumnya, karna mengetahui ibu dan ayah Hanbin akan pergi dan meninggalkan Hanbyul. Karna memang Hanbyul tak punya teman bermain ketika eomma dan appa nya pergi, hanya ada ahjumma yg membersihkan rumah dan kakaknya yg sibuk dikamar membuat lagu.
"Hanbyul-ah kau mau membantu eonni mengerjai oppa?" tanya Hanna dengan mata berbinar.
"Shireo. Aku tidak mau kalau nanti aku dimarahinya, dia sangat menyeramkan kalau sedang marah seperti ingin memakan orang eonni kau tau itu." Hanbyul bergidik ngeri membayangkan jika Hanbin sedang marah.
"Hahaha kau benar, yasudah aku tidak jadi mengerjainya. Membayangkannya marah saja membuatku takut ahahaha." Hanna tertawa bersama Hanbyul, sampai suara namja menghentikan mereka."Ya ya ya apa yg sedang kalian bicarakan sampai tertawa seperti itu eoh?" Hanbin duduk disebelah Hanbyul.
"Maaf anda ini siapa ya kenapa masuk kekamar adik saya tanpa permisi?" Gurau Hanna.
"Aish kau ini, kemari kau." Hanbin menghampiri Hanna dan memiting kepalanya.
"Yak Kim Hanbin lepaskan aku, kau belum mandi kan? Aku bisa pingsan karna baumu ahahaha."
"Yak aku sudah mandi dan akupun wangi, hidungmu saja yg terlalu dekat dengan mulut naga." Hanbin kembali mengapit kepala Hanna diketiaknya.
"Maksudmu mulutku ini mulut naga? Yak kau ini benar-benar, Hanbin lepaskan aku." Hanna mendorong Hanbin agar mau melepaskannya.
"Minta maaf dulu padaku baru aku lepaskan, dan juga apa aku ini adikmu jadi kau bisa hanya memanggil namaku eoh?"
"Baiklah-baiklah maafkan aku oppa aku hanya bercanda, kau bisa membunuhku kalau begini aku tidak bisa bernafas." Ucap Hanna memelas.Hanbyul yg melihat keributan itu hanya tertawa dan menyingkir karna tidak mau menjadi sasaran berikutnya.
"Anak pintaaar." ucap Hanbin sembari melepaskan Hanna.
"Hanbyul-ah ingatkan eonni untuk mengadukan Kim Hanbin pada eomma, arraseo?" ucap Hanna yg dibalas kekehan oleh Hanbyul.
"Adukan saja, aku tidak takut." Tantang Hanbin.
"Sudah oppa nanti eonni tidak mau lagi datang menemaniku." Lerai Hanbyul yg membuat Hanbin diam dan membuat Hanna tertawa kemenangan.------------------------------
Sekarang Hanna dan Hanbin sedang duduk didepan tv dengan cemilan ditangan masing-masing. Hanna jadi bingung sebenarnya dia disuruh menemani Hanbyul atau Hanbin. Karna setelah jam makan siang tadi ternyata Hanbyul ada les sampai sore nanti. Jadi ia mengantar Hanbyul lalu kembali kerumah Hanbin lagi.
"Hanna apa eomma tidak mengganggu waktumu dengan menyuruhmu datang kemari?" tanya Hanbin.
"Tentu saja tidak, lagipula memang sebelumnya aku yg menawarkan diri untuk membantu. Jika itu mengganggu waktuku pasti aku akan mengatakannya oppa tenang saja." jawab Hanna.
"Baguslah kalau begitu. Bagaimana keadaan cafe mu? Kudengar akan membuka cabang lagi?"
"Semua aman dalam kendaliku tentu saja hahaha. Ya rencananya aku akan membuka cabang didekat perusahaan kalian." jelas Hanna.
"Kuingatkan kau, sekarang aku tidak sedang dibawah naungan perusahaan manapun kau tau."
"Iyaa iya maksudku perusahaan yg menaungi iKON sekarang, puas kau? Lagipula kau juga bagian dari iKON walaupun sekarang tidak terikat dalam suatu pekerjaan tapi kalian masih terikat dalam hubungan yg lebih erat dari itu kau tau?" balas Hanna dengan menirukan cara bicara Hanbin.
"Oppa kalian tidak bermusuhan kan?" cerca Hanna.
"Yak tentu saja tidak, lagipula apa alasannya untuk kami bermusuhan? Lagipula kau juga dekat dengan mereka kenapa juga kau tanya seperti itu, cih seperti tidak tau saja."
"Aku hanya bertanya. Oppa apa kau tidak bosan hanya berdiam diri dirumah? Maksudku, dulu kau sangat sering bertemu banyak orang kan."
"Sebenarnya aku juga kadang merasa bosan tapi aku juga belum siap untuk bertemu banyak orang yg mengenalku." jelas Hanbin sembari menyandarkan kepalanya pada bahu Hanna.
"Tak apa, siapkan dulu saja dirimu sampai kau benar-benar siap untuk menemui mereka kembali. Tapi jangan biarkan pikiran-pikiran negative mengganggumu. Lagipula kau sudah dinyatakan tidak bersalah sejak beberapa minggu yg lalu. Jangan hiraukan mereka yg mencacimu, karna pembenci akan selalu membenci kan? Ingat, masih ada keluargamu yg selalu disampingmu." ucap Hanna sambil mengelus pundak Hanbin, menyalurkan semangat untuknya.
"Gomawo Hanna, karna kau menemaniku disaat saat terpurukku, walaupun kita baru mengenal beberapa bulan yg lalu. Aku tidak tau apa yg terjadi padaku jika hari itu aku tidak bertemu denganmu." ucap Hanbin tulus.
"Aku juga berterimakasih padamu karna kau telah bertahan sejauh ini. Lakukan yg terbaik, jangan sesali yg telah terjadi, buat itu sebagai pembelajaran agar kau tidak lagi membuat kesalahan yg sama. Buat dirimu lebih kuat agar orang yg ingin menjatuhkanmu berfikir seribu kali untuk melakukannya." ucap Hanna.
"Ya Kim Hanna kenapa kau tidak menjadi yeoja chinggu ku saja? Kau benar-benar menggemaskan ketika serius seperti ini."
"Yak Kim Hanbin kau mengacau suasana saja, ingat ya bias ku itu tetap Bi O Bi Bi Way aka Bobby kau tau itu, sudah sana." Hanna mendorong Hanbin agar tidak bersandar dibahunya.
"Aku hanya bercanda Hanna." Ucap HanbinYa begitulah kegiatan Hanna akhir-akhir ini, sibuk di cafe seharian atau menemani Hanbin dirumahnya. Sebenarnya itu juga permintaan eomma Hanbin, karna sejak kejadian itu Hanbin belum mau menghubungi siapapun kecuali Hanna.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
🍂
Maaf banget buat yg udah nungguin ini cerita di lanjutin, padahal tinggal publis tapi mood nya belum dapet 😁
Pemanasan dulu😆
KAMU SEDANG MEMBACA
With the Boys (iKON) [slow update]
FanfictionCerita seorang FANGIRL bernama Kim Hanna dan 7 laki-laki tampan