SAKITNYA TAMPARAN ASMARA

56 2 0
                                    

Keesokan harinya aku pun memulai lagi kesibukan yang sama, dimana harus pergi ke kampus. Yang kebetulan menjadwalkan diri datang ke perpustakaan, ya namanya mahasiswa sehari-hari harus bergulat dengan buku.

Sangat senang saat itu, karena beberapa sahabatku menemaniku. Ada Irma, Dian, Chonsya, dan Septy, kita memang sering bersama saat ada di kampus bahkan meraka sering main ke tempat kos ku. Kita sering becanda yang kelewatan, bahkan sampai salah satu di antara kita harus ada yang ngambek hehe. Sesampainya perpustakaan kita mencari buku yang sama, karena memang mendapat tugas dari matakuliah yang sama.

Aku suka sekali mengganggu teman-temanku, becanda kita sering kelewatan. Sampai akirnya aku menabrak orang yang ada di dekatku. Gubraakk..

“Maaf, maaf mbak” kataku

“ iya nggak apa” jawab orang yang ku tabrak

Untug saja yang ku tabrak cewe, kalo cowo bisa baper kali yeee,

“ hayooo, sukurin jail sih kamu sukanya gangguin kita” sahut si Irma.

“hahaha, maaf deh aku kan Cuma becanda”

“ Eh aku sudah ketemu sama bukunya nih” kata Septy

Septy memang anak yang paling rajin diantara kami, tak heran dia selalu selesai duluan ketika mengerjakan tugas.

“ eh mana-mana” tanya Dian

“ oh, iya ini bener” kata Chonsi

Kami pun akhirnya keluar perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang di berikan oleh pak dosen. Ketika keluar dari perpustakaan kita menuju taman yang biasa menjadi tempat berkumpul kita.

Tiba-tiba di tengah perjalanan ada yang menghadang kami, dia mencari yang namanya Fitri. “ eh, diantara kalian siapa yang namanya Fitri” kata cewe tadi.”

“saya”.
Kemudian kulihat tangan menghampiri pipiku, praaakkkkkk!

“ aahhh” teriakku. Teman-temanku mencoba untuk membelaku,

“eh mbak apa-apan ini” kata Irma sambil memegangku.

“ dia, dia yang merebut pak yaqi dariku”

“ aku tak ada hubungan apa pun dengan pak Yaqi, mbak kog bisa-bisanya menuduh saya merebut pak Yaqi dari mbak?” dengan sedikit tinggi nadaku berbicara,
perempuan itu kembali menarik lenganku dan mencoba memukulku kembali, semua orang berkerumun melihat kejadian itu.

Teman-temanku tetap membelaku. “ eh mbak jangan asal ngomong, mbak itu siapanya pak Yaqi?” kata Dian

“eh gak usah ikut campur kamu, ini urusan ku dengan dia” bentaknya

Kemudian datang pak satpam untuk membawa kami ke kantor, cewe itu tetap saja mengajakku untuk berkelahi dengnannya.

Katanya aku sudah merebut pak Yaqi darinya. Oh Allah, aku memang menyukainya. Tapi aku tak pernah berani mengungkapan perasaan ini kepadanya.

Datanglah petugas yang meluruskan permasalahan kami.
“kalian kenapa membuat keributan disini, apakah sudah bosan kuliah di kampus ini?” kata petugas

“maaf pak saya tidak bermaksud seperti itu, saya hanya membela diri saya terhadap tuduhan mbaknya ini” kataku

“ kamu namanya siapa? Tanya petugas itu kepada cewe yang memukulku tadi

“Sintia pak” katanya

“dan kamu ?”

“saya Fitri pak”

Hijaiyah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang