Aku ingin pulang kerumah, inginku bertemu dengan kedua orang tuaku. Sekedar ingin bertemu. Aku tak sanggup rasanya merasakannya sendiri, ini semua tak adil buatku. Mengapa pak Yaqi sangat tega mempermaikan perasaanku. Ah sudahlah toh semua akan terbalas pada waktunya. Ku bereskan pakaian yang inginku bawa pulang, dan menyiapkan segala keperluan untuk kembali pulang. Tok tok tok
“siapa?” kataku
“ aku Fit” Estin
“ ada apa tin? Aku baru beres-beres mau pulang!”
Sambil menggendong ransel dan membuka pintu, ku lihat estin tetap berdiri disana. Dia nampak kacau dengan raut muka yang suram..
“kamu kenapa tin?” tanyaku kepadanya
“Fit aku lagi enggak enak badan, anterin ke dokter dong” kata estin dengan melasnya
“kamu sakit,?”
“enggak pengen beli mrica” kata estin
“wkwkwk kamu itu sakit masih aja becanda” timpalku
Ku putuskan untuk mengantar Estin ke dokter yang kebetulan dekat dengan kampus, disana antriannya agak panjang hingga harus menunggu.
Tiba-tiba terlihat seorang pemuda yang sedang mengantarkan kakeknya untuk periksa disana juga.
Dia seperti sangat sayang kepada kakek itu, dengan setulus hati ia menggendong ke tempat pemeriksaan.Oh Allah sholihnya pemuda itu, semoga yang menjadi suamiku kelak adalah laki-laki yang sholih pula, doaku dalam hati.
Ku lihat lagi ia keluar dari ruangan pemeriksaan, ia sangat kawatir dengan keadaan kakek itu.
Aku ingin bertanya kepadanya namun aku tak berani mendekatinya, tiba-tiba Estin keluar dari tempat pemeriksaan.Dan aku pun sudah bisa pulang kerumah, akhirnya waktuku pulang udah didepan mata. Ku gendong ransel dan ku naiki sepeda kesayangan, berdoaku selamat samapai tujuan
Selama satu jam perjalanan, rasanya ada yang aneh dalam otakku. selalu mengingat kejadian yang menimpaku, mulai kena tampol Sintia samapi ke ruangan pak Yaqi.
Sebenarnya aku sangat marah, kecewa dengan semua yang telah terjadi, namun aku ingin membuat hariku lebih baik dari sebelumnya. Aku ingin mengubur masa lalu itu, dan tak mau berandai-andai. Perbaiki masa lalu di masa sekarang, semoga yang ku lalui menjadi pelajaran berharga untukku.
***
S
ampai rumah di sambut oleh keponakan kecilku, yang sangat aku rindukan. Sudah beberapa minggu aku tak balik ke istana kecil yang dibuat oleh ayahku, kangen rasanya bercengkrama dengan keluarga.
“Assalamu’alaikum”
“ Wa’alaikummusalam aunty” kata ponakannku
“Wah ponakan aunty sudah besar yaa, aunty kangen sama Difa” kataku sambil memeluknya.
Tiba-tiba bapakku datang, dan menanyaiku “hlo, ini kan tidak waktunya pulang. Kog pulang?” tanyanya
“hemm, anaknya pulang juga. Maunya aku gk pulang nih” jailku
“iya-iya bapak cuma nanya kog” katanya
“aku pengen pulang aja, kangen suasana rumah” kataku
“ya sudah, ganti baju sana dulu terus makan” dengan membuka koran yang hendak di baca.
“emm, ibuk mana pak?” tanyaku
“kayaknya tadi pamit mau arisan” jawabnya
“oh ya sudah” aku pun pergi ke kamar dan membersihkan semua karena lama gak di pakai untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijaiyah Cinta
RomanceTemukan sesuatu dalam perjalanan cinta ini.. Kisah, yang akan membuat kalian ingin tau lebih lagi..