CARAPHERNELIA

Prolog

Semua kehancuran berawal ketika seseorang meninggalkan kita, namun jejak langkahnya masih tertinggal dan menyisakan luka dalam kenangan kita.
-Caraphernelia-

***

"Lo jadiin gue bahan taruhan?"

"Gue gak bermaksud, tapi-"

- - -

"Arkan, kakek bakalan jodohin kamu sesuai adat kita."

"Kakek apa-apaan sih, ini bukan zamannya lagi yang seenaknya mau ngejodohin gitu aja."

- - -

"Sayang, jangan nangis. Mas bakalan usahain biar tetap bisa sama kamu. Kamu gak ada gantinya di hati mas."

"Mau gimana pun juga kita bakalan tetap pisah kan? Mungkin gak sekarang. Bisa jadi besok, besok nya lagi, minggu depan, bulan depan, kapanpun itu, waktu itu pasti datang. Iya kan?"

- - -

"Mau berjodoh atau tidak, setidaknya kita udah pernah bersama kan?"

"Dan dari kata pernah itu akan menjadi akhir yang menyakitkan."

- - -

"Mas gak akan pasrah gitu aja. Sampai kapan pun mas gak bakal mau dijodohin. Yang penting mas disini tetap berusaha biar bisa sama kamu. Dan yang terpenting kita tidak lepas dari doa."

"Doa juga ada kalanya kalah sama takdir. Sekeras apapun berdoa, kalau emang takdirnya berbeda. Gak bakal bisa diubah."

- - -

"Ternyata menjalin hubungan sama mas banyak rintangannya, ya? Dari yang mas mau dijodohin. Soal sakitnya mas. Adat kita yang berbeda. Setelah ini apa lagi?"

"Sayang, kamu jangan pernah capek sama mas, ya?"

- - -

"Arghhhh ... Sakit ...."

"Mas?"

- - -

"Ternyata yang berat itu bukan rindu, melainkan restu."

"Lupain aku, Chi. Sekeras apapun kita melawan takdir, kita tetap gak akan bisa bersatu."

- - -

"Mas boleh istirahat?"

" ........... "

- - -

"Mengapa bukan kamu yang memiliki aku, Kan?"

"Mas gak mau pasrah sama keadaan. Tapi sekeras apapun mas berusaha, mas gak bakalan bisa ngerubah semua nya."

- - -

"Entah takdir apa yang tertulis oleh-Nya. Yang jelas, gak mudah buat ngelewatin ini semua."

"Kita sama-sama sakit. Bukan cuma kamu yang ngerasa sakit disini, tapi mas juga."