"Nu, bikin video jawabin pertanyaan yang dulu yuk? Udah sebulan masa gak dijawab-jawab."
"Kapan?"
"Besok aja deh, gue nanti nyiapin pertanyaan yang bakal kita jawab."
"Hmm serah lo deh."
"Di rumah lo gimana?"
"Seraaah."
"Boleh? Beneraaan?? Lo jemput gue kan?"
"Iyaaa gak apa-apa, Doraaa! Lo gak punya pikiran busuk buat apa-apain gue, kan?"
"Dih badan krempeng gitu mau diapain emang?"
"Gini gini elo suka? Ngaku!!"
"Pedeee!!"
"Gue gak krempeng tau!! Dah nge gym nih berotot. Emang elo? Lemak doang tuh seluruh tubuh."
"Utututu mana ototnya cini liat liat." Roa malah menggoda Wonwoo.
"Bct! Sana deh turun! Besok gue jemput jam 9 pagi harus udah siap. Gak ada ngaret-ngaret lagi!! Kebiasaan tidur pagi diilangin. Awas kalau belum siap."
"Elo tu yang bacot kek emak-emak mau lahiran!"
"Bodo! Sana turun!"
"Yee kemaren minta sayang-sayangan, sekarang ngusir-ngusir."
"Yaudah sini cium dulu."
Roa malah nampol wajah Wonwoo lumayan keras. "Nyosor mulu idup lo! Pulang deh! Males lama-lama sama orang mesum."
"Hahaha dadaah Roa!" Wonwoo malah godain Roa yang lagi memalingkan wajah darinya.
"Pergiiii!!!" Usir Roa galak.
Nyuruh mereka gak ribut itu suatu yang jarang ditemui. Kalau ibarat angka, satu banding seribu. Kemarin aja mereka akur sehari tumben-tumbenan.
Esoknya, Wonwoo beneran jemput Roa jam 9. Untungnya Roa sudah siap, jadi Wonwoo gak nungguin lama. Sekarang mereka sudah ada di rumah Wonwoo. Kebetulan karena hari sabtu, orang tua Wonwoo ada di rumah. Si Wonwoo gak bilang sih, Roa datang pakai tangan kosong.
"Nu, gue takut deh," kata Roa sambil membuntuti Wonwoo masuk ke rumahnya.
"Mereka gak gigit, Ro!"
"Ya tau!! Emang gue bego? Maksud gue itu gue takut kalau mereka gak suka sama gue."
"Mungkin mereka gak peduli sama hidup gue. Jadi gak bakal ditanyai macem-macem. Lagian juga ada gue. Ntar gue yang jawabin semuanya."
Pas mereka masuk, kebetulan orang tuanya Wonwoo lagi di ruang tamu yang menurut Roa itu mewah sekali. Ayahnya Wonwoo sedang membaca koran sambil ditemani secangkir kopi, sedangkan ibunya memainkan ponselnya.
"Ma… Pa…" panggil Wonwoo kepada mereka berdua. Sontak yang dipanggil langsung mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Wonwoo dan Roa.
"Iya?"
"Ini Roa, pacar aku."
Mama papanya Wonwoo masih diam mematung ngelihat anaknya bawa pacar ke rumah.
"Kamu gak lagi halu, kan?" Tanya papanya menanggapi omongan Wonwoo.
"Orang dia nyata gini dibilang halu. Malu dong yang ada."
"Kamu beneran pacarnya Wonwoo?" Tanya ibunya ke Roa.
Roa menjawab kikuk, "iya tante hehe."
"Sini duduk dulu Won!" Ajak papanya Wonwoo. Gak ada pilihan lagi selain duduk mengikuti perintah ayahnya.
"Bentar, kayaknya udah lama kamu gak bawa cewek ke rumah. Eh tiba-tiba muncul ke rumah ada gandengannya."
Si mbak yang bantu-bantu yang lagi ngasih minuman ke Roa ngejawab, "dulu mbaknya pernah main ke sini satu kali, Pak."
"Kamu kok gak bilang?" Tanya mamanya yang lebih kaget.
"Trus apa pengaruhnya aku bilang ke mama sama papa?"
"Ya ada doong! Mama pengen tau cewek mana yang betah sama juteknya kamu."
Roa hanya menyimak percakapan antara keluarga itu sambil senyum-senyum canggung.
"Nih, cuma dia yang mau sama aku. Makanya jangan macem-macem sama Roa."
"Nama kamu Roa?" Tanya mamanya Wonwoo mulai mengintrogasi.
"Iya, tante hehe. Banyak yang suka sama Wonwoo kok tante, dia aja yang gak merasa hehehe."
"Anak kayak gini disenengin banyak cewek? Kamu kenapa bisa suka Wonwoo?" Sekarang gantian papanya yang tanya. Roa berasa lagi diwawancarai buat cari pekerjaan.
"Hehe Wonwoo baik orangnya, Om."
"Baik gimana? Masa cewek kayak kamu mau sama yang modelannya gini?"
"Pa!" Wonwoo mengingatkan papanya biar gak ngomong terlalu jauh tentangnya.
"Saya nerima Wonwoo apa adanya kok, Om, Tante… dulu dia sama saya sering ribut mulu sampai kemarin di Jogja dia tiba-tiba baik dan bikin saya suka sama dia hehe."
"Terus terus gimana? Dia udah ngelakuin apa aja ke kamu?" Mamanya Wonwoo jadi ikutan julid. Roa jadi bingung ini keluarganya Wonwoo welcome ke dia atau gimana.
"Ma, udah deh introgasinya. Kita mau ngerjain tugas."
"Yaudah kerjain aja," sahut papanya santai.
"Gak di sini. Mama sama papa kepo banget sama hubungan aku."
"Demi masa depan anak sendiri jelas harus kepo dong! Roa, kalau Wonwoo jahat ke kamu, bilang ke tante aja ya… nanti tante yang marahin Wonwoonya."
"Jangan dimarahin tante, kasian Wonwoo ntar hehe."
"Aduh denger romansanya anak jaman sekarang lucu gitu ya heheh yaudah ke atas sana! Katanya mau ngerjain tugas?"
"Hehe iya tante, makasih." Roa dari tadi senyum pencitraan mulu di hadapan mama papanya Wonwoo.
Tanpa lebih lama lagi, Wonwoo langsung gandeng tangan Roa buat naik ke atas.
"Nu, orang tua lo suka gak sih sama gue? Kok jadi takut."
"Tenang aja, kalau gitu berarti tandanya suka."
"Oh ya… katanya lo udah lama gak bawa cewek ke rumah. Emang sebelum sama gue, lo sama siapa?"
Dan introgasi terakhir diucapkan oleh Roa kepada Wonwoo. Yang ditanya gak jawab apa-apa, tapi mengalihkan pembicaraan ke arah lain.
🌵🌵🌵
Q&A nya next chapter hehe
Kalau yang mau nanya juga ke Roa Wonwoo silahkan…
Btw aku lupa seharusnya update kemarin :')
18 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
RIBUT (Wonwoo & Roa) [END]
Short StoryTemen sekampus, sejurusan, tapi beda angkatan. Kerjaannya ribut mulu sampai dosen-dosen hafal kalau ada rame-rame di koridor pasti pelakunya Wonwoo sama Roa.