38. Sabtu

334 45 5
                                    

Hari sabtu yang ditunggu-tunggu mereka berdua akhirnya tiba. Seperti yang dijanjikan Wonwoo, mereka bakal keluar seharian. Menghabiskan waktu berdua saja sebelum sidang skripsi Wonwoo tiba.

Seperti biasa, Wonwoo jemput Roa jam 9 pagi. Wonwoo nunggu di depan rumah dan Roa keluar langsung lari meluk dia. Bukannya gak seneng. Wonwoo kaget aja gitu tiba-tiba ini anoa bisa kayak gini. Apalagi masih di depan rumah sendiri. Di lihat orang tuanya masih malu.

"Ro, diliatin mama sama papa ntar." Wonwoo ngomong dan Roa masih belum ngelepasin pelukannya.

"Bodo. Gue kangen sama lo."

Wonwoo jadi senyum sendiri dan akhirnya meluk Roa balik.

Setelah acara peluk-pelukan, mereka masih belum menentukan tujuan mau pergi ke mana sampai Roa sudah ada di mobil Wonwoo sekarang. Dia masih aja gelandotan manja di lengan Wonwoo. Gak tahu kenapa dia jadi begini. Biasanya kalau diajak sayang-sayangan paling jijik duluan.

"Tumben banget sih nempel terus kayak gini?" Wonwoo penasaran dong sama tingkah aneh Roa.

"Gpp, kan gue udah bilang mau nempel terus sama lo."

"Tapi gak gini juga, Ro? Kan gue lagi nyetir."

"Gak peduli."

"Iyadeh serah lo. Marahan aja terus ya Ro, biar ujung-ujungnya lo juga gini terus. Seneng gue hehe."

"Bucin detected."

"Mau ke mana ini?"

"Ke pantai aja boleh?"

"Lo yang minta gimana gue bisa nolak?"

Dan mereka berdua pergi ke pantai terdekat. Meskipun lagi panas-panasnya, mereka gak peduli.

Sampai di sana, mereka gak turun.  Mereka cuma diam saja menikmati pemandangan. Cuma lihat pantai dari dalam mobil sambil Roa senderan manja. Sedangkan Wonwoo menggenggam tangan Roa dalam diam.

"Ro, mau nikah gak sama gue?" Tanya Wonwoo tiba-tiba.

"Gue bakal jawab iya kalau kuliah gue udah kelar."

"Berarti lo ada pikiran dong buat nikah sama gue?"

"Iya kalau kita baik-baik aja sampe ntar kelar kuliah. Gue sih gak mau berantem-berantem lagi sama lo. Gak tau lo nya gimana ntar. Bisa aja lo udah bosen sama gue."

"Enggak, Ro. Gak segampang itu. Gue suka sama lo aja udah bisa diitung taunan. Baru juga beberapa bulan dapetin lo trus mau ngelepasin gitu aja? Gak akan."

Roa yang tadinya senderan di pundak Wonwoo langsung memandang Wonwoo dengan senyum.

"Nu, kok gue seneng?"

"Dih baper!"

"Gue gak bayangin dulu bencinya gue sama lo kayak gimana. Padahal dibalik lo godain gue, ternyata lo se-sayang ini sama gue."

"Udah gak usah mewek gitu. Semoga kita gak ada masalah apa-apa sampe gue ngelamar lo nantinya."

"Semoga, Nu."

Sudah gitu, Wonwoo langsung nyium pipi Roa kilat.

"Mau ke mana lagi nih kita?" Tanya Wonwoo ketika hari sudah menjelang sore.

"Pulang aja. Lo pasti capek."

"Enggak, kalo lo mau jalan-jalan lagi gak masalah."

"Gue udah cukup seneng ngabisin hari ini bareng lo."

"Mau nonton bioskop yang midnight, gak?" Tawar Wonwoo pada Roa. Sepertinya yang gak mau ngelepasin Roa pulang gitu aja itu Wonwoo.

"Hmm gue belum bilang mama. Takut dimarahin pulang malem-malem."

"Yaudah telpon aja. Gue yang ngomong."

"Oke, gue coba."

Selagi Roa mencoba menghubungi mamanya, Wonwoo harap-harap cemas mau ngomong kayak gimana nantinya.

🌵🌵🌵

Huuuu aku terharu mereka bisa debut lagi :(((

Gimana gaes menurut kalean lagu debutnya Hinapia?

Kalau aku sih oke oke aja, soalnya suka sama semua membernya. Jadi bakal dukung terus sampe mereka bisa gede namanya :(

Oh ya… Roa cantik banget btw. Udah lama gak liat update fotonya beneran tambah cantik

31 Oktober 2019

RIBUT (Wonwoo & Roa) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang