QIAZKA 2

223 20 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 06.50, tetapi Farsya dan Daffa baru saja tiba di sekolah. Di SMA Gemilang masuk pukul 06.40, ya mereka telat 10 menit.

“Bang kalo nanti nggak boleh masuk kelas karna telat gimana?” tanya Farsya.

“Ya nggak gimana-gimana,” jawabnya ngeselin.

“Ish nyebelin! Coba aja kalo lo tadi bangun nggak kesiangan, pasti nggak bakalan telat.”

“Baru telat sekali doang Ca, kalem.”

“Ya tapi gue baru dua hari sekolah disini, masa iya udah telat.”

“Berarti kalo udah lama sekolah disini, boleh telat terus gitu, hem?”

“Ngga lah!”

Pintu kelas Farsya tertutup. Ia mengintip melalui jendela kelasnya, ternyata sudah ada guru yang tengah menjelaskan materi.

“Sana masuk!” suruh Daffa.

“Udah ada guru Bang.”

“Assalamualaikum,” ucap Daffa sambil membuka pintu kelas yang tertutup.

Guru yang sedang menjelaskan materi pun menoleh ke arah pintu tersebut. Teman sekelas Farsya menatap secara bergantian ke arah Farsya maupun Daffa.

“Waalaikumsalam,” jawab guru tersebut.

“Maaf, Bu saya ganggu Ibu yang lagi menjelaskan materi. Maaf juga kalo Farsya hari ini telat.”

Farsya yang berdiri di samping Daffa, tersenyum canggung menatap guru tersebut, “Maaf Bu, saya telat.”

“Iya nggak papa, jangan telat lagi ya. Lain kali kalo telat, kamu nggak saya bolehin masuk kelas. Kamu boleh duduk sekarang.”

“Kalo gitu, saya permisi Bu,” kata Daffa.

“Iya, kamu langsung masuk kelas, jangan mampir ke kantin,” ucap guru itu yang bernama Bu Indah.

“Siap Bu.”

Setelah Daffa meninggalkan kelas Farsya, Bu Indah melanjutkan kembali materi yang tadi sempat tertunda.

***

Usai pelajaran tersebut selesai dan jam istirahat berbunyi, beberapa teman sekelas Farsya yang perempuan berkumpul di mejanya sambil memandang Farsya dengan mata yang memicing.

“Lo siapanya Kak Daffa?”

“Lo bukan pacarnya kan?”

“Kok Lo bisa sih telat bareng Kak Daffa?”

“Gue juga kemarin liat lo pulang bareng sama Kak Daffa."

Farsya memandang wajah teman sekelasnya satu persatu. Mereka menunggu Farsya untuk membuka mulut. “Gue adiknya," ucapnya.

Tentu saja mendengar ucapan Farsya barusan mereka kaget. “Hah?! Lo nggak bohong kan?” tanya Dira.

“Demi apa anjir?!”

“Gue kira lo pacarnya Kak Daffa," ujar Tania.

“Nggak kok. Gue beneran adiknya."

“Em.. kalo gitu gue boleh dong minta nomer Kak Daffa,” kata Tania.

Belum sempat Farsya menjawab, tiba-tiba Daffa datang ke kelasnya.


QIAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang