QIAZKA 5

134 16 2
                                    

-Selamat Membaca-

Selamat bermalam minggu gaes, yg ga punya pacar drpd keluar rumah gaada tujuan mending baca cerita ini🤪 lumayan kan buat ngilangin gabut awkwk🤣

***

Farsya sedang memakai sepatu sekolahnya dengan terburu-buru, kemudian matanya melihat ke arah jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya.

“Jam tujuh kurang sepuluh menit,” ucapnya panik.

Itu artinya, ia masih punya waktu sekitar sepuluh menit lagi untuk sampai di sekolah.

Selesai memakai sepatu, ia menggendong tas sekolahnya, dan keluar dari kamar.

“Ma, Abang mana?”

“Udah berangkat dari tadi.”

“Apa?! Mama serius?”

“Iya.”

“Kenapa Abang nggak nungguin Aca?”

“Udah ditungguin, tapi kamu lama, terus kamu juga bangun kesiangan. Jadinya Abang berangkat duluan.”

“Yaudah kalo gitu, Aca berangkat,” pamitnya seraya menyalami tangan Mamanya.

“Iya, hati-hati.”

Ia berjalan dengan tergesa keluar dari komplek perumahannya untuk naik ojek yang berada di depan kompleknya.

Sampai di depan komplek, salah satu ojek tersebut ada yang menawarinya.

“Ojek neng?”

“Iya, ke SMA Gemilang ya bang,” ucapnya. Dan dibalas anggukan singkat oleh abang ojeknya.

Farsya naik ke motor tersebut, dan setelah itu motor pun melaju.

Tepat jam tujuh pas, ia sampai di sekolah. Setelah membayar, ia berjalan ke depan gerbang sekolahnya yang sudah ditutup rapat.

"Pak, Pak Satpam, tolong bukain gerbangnya dong," ujarnya kepada Satpam sekolah yang sedang duduk di posnya.

Satpam tersebut menghampiri Farsya, kemudian bertanya, "Neng baru dateng?"

"Iya. Tolong bukain gerbangnya, saya mau masuk."

“Duh, nggak bisa neng. Eneng baru dateng, itu artinya eneng telat. Dan peraturan di sekolah ini, terutama hari Senin, kalo ada murid yang telat nggak boleh masuk sampai upacara selesai,” kata Satpam tersebut.

Ya, ini memang hari Senin dan karena Farsya bangun kesiangan, maka ia telat dan tidak boleh masuk sampai upacara tersebut selesai.

“Pak Satpam, ini yang telat cuma saya aja?”

“Iya,” jawab Pak Satpam tersebut yang bernama Mamat.

Farsya panik karena yang telat hanya dia sendiri. Kalau saja Abangnya tidak berangkat duluan, pasti ia bakalan telat berdua dengan Abangnya.

Dari depan gerbang, ia bisa melihat siswa-siswi yang tengah berbaris mengikuti upacara bendera. Farsya pun hanya bisa menghela nafas saja.

Hampir setengah jam, ia berada di depan gerbang sekolahnya. Dan akhirnya Pak Mamat--Satpam sekolahnya membukakan gerbang untuknya--Farsya masuk ke dalam sekolahnya.

Baru beberapa langkah ia berjalan dari depan gerbang, sebuah suara dari arah depannya membuat Farsya menghentikan langkahnya.

“Kamu telat?” tanya seorang guru piket yang saat ini sedang berdiri di depannya.

QIAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang