Can mau kaya

319 28 13
                                    

"oi Phi..." Can berguling di kasurnya, membuat selimut dan sprei bergumpal menjadi satu.

"Hmm... " Techno menyahut sambil tangannya masih mengiris bawang, untuk di tambahkan di kocokan telur yang akan dia goreng bersama nasi.

Can Pov

Ah, perkenalkan dulu, namaku Can dan yang bernama Techno tadi adalah Phi-ku, bukan kandung sih, jelas terlihat dari postur badan yang tidak sama, cih, aku hanya perlu lebih banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang berkalsium.

Kami berdua bertemu saat masuk kerja di salah satu minimarket yang banyak beredar di pinggiran jalan, memutuskan menyewa flat bersama demi kemaslahatan dompet dan sekarang kami telah tinggal bersama lebih dari dua tahun.

Dua tahun, dan tidak ada yang berubah, masih kerja shift, masih mencari tambahan untuk membeli beras, kadang aku capek, tapi melihat Phi No yang semangat aku kembali berkobar. Apalagi kami tengah menimba ilmu sebagai mahasiswa, jangan salah meski hanya pegawai minimarket kami juga ingin punya gelar.

Hari ini adalah hari free kami, jadi yang bisa ku lakukan hanyalah berguling dan bermalas-malasan, sampai sebuah pemikiran hinggap di kepalaku.

"Oyy... Phi.." aku kembali memanggil Phi No yang sekarang tengah memotong tomat.

"Iya.. Can ada apa?" Phi No menatapku, dan aku membalasnya dengan cengiran.

"..."

Phi No mengernyit dan memusatkan kembali perhatiaanya pada sang teflon.

"Ihh... Phi--" "Sekali lagi memanggil tanpa kejelasan, ku lemparkan teflon panas ini..."

Aku mingkem dan masuk ke dalam selimut.

Can pov end

"Cih, ada-ada saja," Techno menyampirkan helaian rambutnya ke belakang telinga, lalu melanjutkan kegiatan masaknya.

Setelah matang, Ia membawa dua porsi nasi goreng ke meja makan kecil mereka di tengah ruangan dan duduk bersila di ikuti oleh Can yang keluar dari selimutnya setelah mencium bau menyengat yang seakan memanggil-mangil dirinya.

"Ah selamat makan," Can berseru seraya menangkupkan kedua tangannya, lalu melahap makanannya dengan riang.

Techno hanya tersenyum lembut pada Can yang telah dia anggap sebagai Nongnya, Ia ikut makan dan mereka makan dengan tenang, jarang-jarang Can makan tanpa berceloteh jadi Techno akan memanfaatkan situasi dengan baik.

Satu suapan yang tenang

Tiga suapan yang gembira

Empat koma suapan kemudian--

"Phi, bagaimana kalau kita mencari sugar daddy?"

Techno tersedak gumpalan nasi di lehernya saat dengan polosnya Can memberikan pertanyaan?..

"Uhukkk.. air hkk..." Techno menggapai cangkir di tengah meja, dan Can menggesernya mendekati Techno yang dengan cepat meneguknya rakus dan bernapas dengan dalam, mencoba melegakan paru-parunya.

"Can..."

"Ya??" Can berkedip-kedip membalas panggilan Techno.

Tak

"Aw!!!!" Can dengan segera menggosok dahinya yang panas karena sentilan jari Techno.

"Phi!!" Can merengek.

"APA?? Siapa suruh membuat Phi kaget huh!" Techno membuat Can terdiam dan kembali menyendok nasi ke mulutnya.

"Hah..." Techno menghembuskan napas pelan dan menyelesaikan makannya.

Eveuryday With Can [ IND ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang