balada kitchen

465 49 0
                                    

"yang, ambilin kipas dong.."

"Entaran hon, Can lagi sibuk manasin panci"

"Yang, udah gak kuat nih, Tin kan gak pernah ngelakuin ini... Hiks..."

"Ishh, manja banget si tuan muda, udah ditahan aja hon, kamu kan strong masa cuman diranjang sih"

"Beda atuh yang, masalah ranjang mah harus professional, kan yang enak hiks kamunya juga"

"Iyaa, iyaa ambilin spatula dulu deh," Can menunjuk alat perang yang berjajar di dinding di hadapan Tin.

"Yang ini?" Tin mengambil satu, "bukannn, itumah buat capitan, tuh sebelahnya,"

"Yang ini?" "Bukan yang, itu buat ngaduk adonan. Itutuh yang macem difilm spons kuning"

"Ohh..." Dan Tin akhirnya mengambil barang yang benar. "Udah yang cepetan ambilin kipasnya. Perih banget ini"

"Aduh, hon kamu gak tau apa kalo pake kipas kamu bakalan tambah perih"

"Trus gimana dong..."

Clek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clek

Can mematikan kompor yang belum menyala.

"Iyaa, udah selesaikan, cuci tangan sana nanti aku tiupin biar gak perih lagi" Can mengambil alih potongan bawang yang telah diiris Tin.

Tin berjalan menuju wastafel, mencuci tangannya dengan lemon mom biar gak ada bau-bau pengusir vampir yang tersisa. Bener deh, seumur-umur gak pernah Tin ngiris bawang kek gini.

Tapi demi ayang nya apapun dilakuin deh, kecuali mencintai yang lain, eyaaa...

Setelah bersih, Tin kembali ke tempat semula, menunggu Can selesai membersihkan peralatan dapur. Setelah selesai Can mendekati Tin, mengulurkan tangannya kepunggung Tin.

Udah seneng aja, ternyata Can cuman buka ikatan celemek Tin, lalu mengulurkan tangannya kebelakang leher Tin, untuk melepas sang celemek.

Selesai menaruhnya digantungan dapur, Can menarik tangan Tin, mereka berdua duduk di sofa ruang keluarga. Mereka diapartement Tin bytheway.

Dengan duduk berhadapan, Can mengelus kelopak mata Tin yang tertutup, Tin tersenyum merasakan elusan tangan halus Can. The best memang ayangnya ini, kan jadi gak nyesel, hehe...

"Maaf ya, tapi kalo gak gini kamu gak akan tau yang namanya bawang, kan gak lucu pas ketemu temen arisan mama kamu gak tau apa-apa masalah dapur, nanti aku dikira suami gak bertanggung jawab lagi"

Tin tersenyum kecut mendengar alasan si ayangnya, bilang aja gak mau kena perih jadi aku nya jadi tumbal, tapi yakan gak berani ngomong langsung, bisa ambyaar jiwa imutnya.

"Iya, gak apa-apa kok demi kamu.." dengan tatapan penuh cintanya meluluhkan hati Can yang penuh dengan menu makanan itu.

"Tin, honey, tutup mata kamu.." Tin segera menutup kelopak matanya tanpa banyak tanya.

Cup

Cup

Dan Tin merasakan bibir lembut Can mengecup kedua kelopak matanya.

"Sekarang udah gak perih kan?" Tin membuka matanya, dan menemukan senyum secerah matahari tapi tidak membuatnya perih Can.

"Terimakasih Can" mereka terus tersenyum satu sama lain.

Tak memperdulikan para kru yang berlalu lalang disekitar mereka. Bahkan sutradara mereka, New sudah daritadi berdiri dibelakang mereka.

Iya mereka lagi bikin variety show. Tapi dari kehidupan real mereka 😊😊😊

.
.
.
.

Iya udah gitu aja, gak bisa bikin ending akumah, maunya ending nya pasti menjurus ke ....

Tapi aku masih volos yekaan 🙄🙄

Selamat menikmatihh 😘

Eveuryday With Can [ IND ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang