Can berbaring tanpa daya di atas lemari eh ranjang eh lemari, itu yang bawahnya ada laci buat baju, nah merangkap ranjang gitu, ah kalian pasti aja deh.
Can menatap sendu jendela pintunya yang tak tertutupi tirai, memperlihatkan ranting daun yang diam namun terus bergerak di terpa angin.
Sesekali helaan napas terdengar membuat Lemon menggigil ngeri, ini tak normal, ini sangat bukan Cantaloupe sekali.
Dan ruangan itu terasa sangat dingin mengikuti suasana hati Ca- eh bukan, dengan cepat Ley menaikkan suhu AC diruangan Can itu, bisa jadi Anna dia lama-lama, untung kalau ada pangeran kalau tidak, duh bisa ditertawakan oleh Zol, teman satu ranah perauthoran boyslove.
"Phi Can?" Ley mencoba memberanikan dirinya menyapa Can yang baru saja selesai memakan nasi serta lauk yang Ibunya berikan, tanpa protes..
Hooo....
Itu sangat sangat aneh, orang yang tak suka makan sayur memakan sayur?! Kau harus curiga akan sesuatu saat itu terjadi.
"Phi? Kau kerasukan?" Ley merapikan buku-bukunya, niatnya untuk mencari ilham di kamar Can batal.
Kenapa di kamar Can? Oh jangan lupakan kakaknya memiliki kekasih seorang seme superior, jadi menurut mata bathin Ley mungkin dengan mencari ide dikamar Can semuanya akan mengalir. Apalagi saat memikirkan kegiatan yang dilakukan kakaknya itu dengan kekasihnya saat di dalam kamar ini.
"Kyahh..." Ley menggoyangkan badannya senang, ah dia harus memanggil Manaow dan Zol untuk kerumahnya!
Berjalan dengan senang, dia pergi meninggalkan Can yang masih muram menatap jendela, kembali saat pintu kamarnya tertutup udara di sekitar Can mendingin.
Ah, kaki Ley tak sengaja menginjak remote ACnya.
>>>.<<<
Dalam kamar remang-remang berhiaskan lampu lampu kecil berkelap-kelap, ditengah ruangan yang sepi itu, tiga orang wanita tengah membuat lingkaran, tak adanya tau apa yang mereka baca dari sebuah buku yang terbuka di tengah mereka, sepi dan senyap adalah yang dirasakan setelah kata-kata berhenti terucap.
Ketiganya saling memandang lalu tersenyum manis.
>>>.<<<<
Tin dengan cepat masuk ke dalam rumah Cantaloupe-nya setelah di telpon Ley dan diberi ijin oleh ibu mertua tercinta, dengan cepat ia masuk ke dalam kamar Can, duh jadi ingat kejadian yang lalu.
Tidak, focus Tin, Can tengah bersedih, tak boleh dibiarkan, Can hanya boleh bahagia!
Krekkk....
Suara pintu yang terbuka tak membuat Can mengalihkan perhatiannya pada pohon di luar kamarnya, bahkan saat ranjangnya terasa menurun karena beban yang bertambah tak membuat dirinya berpaling, focus euy
Tin yang menatap tubuh kecil itu hanya diam tak bersemangat mengerutkan keningnya.
"can?" panggilnya.
"hmm..?"
Lelakinya menyahut tapi tak jua bergerak, duh Tin jadi sedih.
"Ada apa sayang? Ley bilang Can sakit?" tubuh Tin berbaring dibelakang Can dan memeluknya, melindungi dari dinginnya ruangan kamar itu, ah padahal tinggal ambil selimut aja sih. Tapi modus harusnya didahulukan.
Dan senyum Tin semakin dalam saat tubuh Can dengan refleks berbalik lalu semakin masuk ke dalam pelukannya.
"Ada apa hm??"
"Tin, tadi Can kan pulang sendiri.." mulai Can menatap mata Tin, "Lalu saat di tengah jalan, Can melihat..."
"hmm?? Melihat apa?"
"bebek di tabrak motor...."
Serrkk
Bersamaan dengan itu daun dari pohon diluar kamar Can bergetar karena angin yang kencang, membuat bulu kuduk tiga wanita yang menguping dari pintu bergetar.
"Berarti memang sudah waktunya dia meninggal," ucap Tin santai tapi tidak santuy.
"Tapi,," mata Can berkunang-kunang eh berkaca-kaca.
"Oh, sayangku tak apa, Tuhan sudah menerima arwahnya dengan tenang,"
'Aamiin' bisa tiga orang lainnya.
"Tapi,"
"Oh, sayangku yang baik hati,"
'Ouhh---- koor tiga wanita lainnya, sangat terharu dengan kebaikan hati Can.
"Ishh,, dengarkan, Can mau bebek panggang," ucap Can kesal.
"HAH???"
>
>
>
Can memakan bebek panggang di restoran bintang lima milik Tin dengan tenang, di saksikan dengan hikmat oleh Tin yang sangat serius menatap Can.
.
.
"Bebeknya tidak mati saat di tabrak, yang jatuh itu Phi No, dia merem dengan sangat perhatian, dan bebek itu berjalan dengan bokongnya yang semok itu, Can dari tadi berpikir mau memanggil Tin tapi malu tidak memanggil tapi lapar," ah kurang lebih begitulah yang Can ucapkan sebelum mereka berangkat.
.
.
Oh dan lupakan saja tiga fujoshi yang gagal mendapat momen, tapi tenang, mereka kembali membuat lingkaran dan membaca kembali sebuah manga berjudul .... Dan bertema boyslove...
KAMU SEDANG MEMBACA
Eveuryday With Can [ IND ]
Short StoryIntinyaaa ini tentang Can 🌚🌚😚 Oneshot Random Z.Z Innocent Uke is my fav