2nd Mistake

829 106 15
                                    

"Hyung pulang kuliah nanti kau ada acara?" tanya Hyeongjun. Dia memutuskan untuk kembali mengalah dan menunggu Yohan sampai laki-laki itu benar-benar siap mengatakan pada kedua orang tua mereka tentang hubungan keduanya

"Tidak. Kenapa?" tanya Yohan tersenyum. Hatinya merasa lega akhirnya Hyeongjunnya mau berbicara lagi padanya.

"Mau kencan Hyung?" tanya Hyeongjun

"Hm. Bagaimana dengan bertemu di dekat sungai Han?"

Hyeongjun mengangguk "tentu. Kita bertemu disana"

Keduanya tertawa pelan tanpa menyadari seseorang yang sedari tadi tidak sengaja mendengar obrolan keduanya.

"Kencan? Apa maksudnya mereka pergi bersama begitu?"






.
.
.






"Kau kemarin malam pergi dengan Hyeongjun?" tanya Dongpyo ketika sudah memasuki mobil milik laki-laki di sebelahnya

"Hm. Kau tau dari mana?" tanya Wonjin

"Yunseong. Dan foto Profile kakao mu"

"Hm"

"Oh ya Wonjin. Yohan Hyung mengajak mu untuk pergi liburan ke Villa yang berada di Daegu"

"Yohan?" tanya Wonjin mengerutkan keningnya bingung. Setaunya dia tidak sedekat itu untuk pergi berlibur bersama mereka dan lagi Yohan dan dia tidak saling mengenal

"Hm. Aku rasa dia mau mengenal calon adik iparnya. Ikut saja ada aku juga disana"

"Tidak. Aku tidak cukup mengenal-

"Ada Hyeongjun juga. Kau dekat dengan Hyeongjun kan?"

Wonjin diam. Ingatanya kembali berputar ke malam dirinya dan Hyeongjun berciuman dengan hebatnya. Memikirkannya saja membuat jantungnya berdetak kencang saat ini.

Song Hyeongjun dengan sejuta pesonannya.

"Dongpyo"

"Ya?"

"Menurutmu ketika dua orang berciuman. Apa tandanya?"

"Maksudmu?"

"Berciuman. Dua orang berciuman-

"Saling menyukai?" ucap Dongpyo sedikit tidak yakin. Pasalnya dia juga berciuman dengan Yohan tapi hubungannya tidak jelas sama sekali

"Menyukai?"

"Hm" Dongpyo mengangguk "mungkin juga sebagai penegasan dalam suatu hubungan" ucap Dongpyo lirih. Karena demi apapun dia tidak yakin dengan semua yang dia ucapkan saat ini.

Karena Faktanya dia juga bingung dengan hubungannya dan Yohan.







.
.
.






Yunseong berjalan dengan langkah santainya ketika melewati lorong kampus. Pagi yang indah ketika dia tidak bertemu dengan pemuda bipolar yang selalu berteriak dan mengganggunya.

Dalam hati berdoa semoga saja dia tidak bertemu denganya atau satu hari saja pemuda itu tidak masuk. Sepertinya hidupnya akan sangat tenang

"Hoy! Hwang Yunseong!"

Sial! Baru juga di pikirkan suara itu sudah menggema di lorong kampus yang sepi. Ingin rasanya Yunseong mengumpat kali ini.

Langkahnya dia ambil secepat mungkin untuk menghindari pemuda bipolar yang akhir-akhir ini menjadi pengganggu di hidupnya. harinya akan sial jika melihat pemuda bipolar itu

The Great Seducer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang