Innocence

743 92 10
                                    

Hyeongjun tersenyum melihat tangan nya yang di genggam oleh laki-laki di sebelahnya. Keduanya tengah duduk berdampingam di dalam kereta saat ini.

Mereka memutuskan untuk pergi naik kereta untuk berkencan karena ini salah satu keinginan Hyeongjun

"Wonjin"

"Hm?"

"Terimakasih"

"Untuk apa?"

"Memberiku kesempatan lagi"

Wonjin tertawa pelan mendengarnya "aku tidak peduli mengenai alasan kenapa kau melakukan itu. Yang aku tau hanya aku yang sudah sangat menyukaimu"

"Hanya menyukaiku?" tanya Hyeongjun melihat ke arah Wonjin lembut dengan senyum manis di bibirnya

"Tidak. Mencintaimu" ucap Wonjin mengecup hidung Hyeongjun sekilas

"Aku juga" ucap Hyeongjun tersenyum menaruh kepalanya di pundak pacarnya.






.
.
.





Eunsang meminum Cappucino nya dengan mata yang melihat ke arah ponselnya. Matanya memanas ketika mengingat seseorang yang berada di foto itu.

Hyeongjun.

Pikirannya jadi mengingat kejadian 2 tahun yang lalu.

Seorang pemuda menunduk dalam dengan kaki yang menghentak pelan ke arah genangan air bekas hujan di depannya.

Hatinya merasa tidak tenang sekaligus takut secara bersamaan. Dia takut jika ayah nya tidak di penjara dan akan kembali menyiksa nya dengan ibunya lagi.

"Hey"

Eunsang mendongak ketika seseorang memanggilnya. Seorang pemuda manis yang tengah menyedot Ice pongta nya.

"Kau mau?" tawarnya mengulurkan Ice pongta yang satunya

Eunsang menggeleng menunduk. Untuk pertama kalinya ada seseorang yang mau menyapanya.

"Kenapa? Ambil saja. Tidak aku beri racun" ucapnya

Eunsang melihat ke arah pemuda di depannya yang menatapnya dengan polos. Tatapan nya seolah meyakinkan kalau ini aman.

Eunsang tersenyum kecil dan menerima Pongta yang anak itu berikan padanya membuat anak di depannya tersenyum senang.

"Aku Hyeongjun. Song Hyeongjun. Kau?" Tanya anak itu duduk di sebelah Eunsang yang membuka pongtanya

"Eunsang. Lee Eunsang"

"Woah! Namamu bagus sekali. Kau juga manis. Tapi kenapa kau menunduk terus? Mencari uang jatuh?" tanya Hyeongjun

Eunsang terdiam. Sejujurnya dia menunduk karena dia hanya merasa takut pada sekitar nya. Sedari kecil dia adalah korban bully di antara teman-teman sekolahnya. Karna itu dia tidak memiliki kepercayaan diri yang lebih.

"Kau sedang apa disini?" tanya Hyeongjun

"Menunggu Eomma"

"Kenapa dengan Eommamu?"

Eunsang diam.

Hyeongjun tersenyum "aku sedang menunggu Appa. Dia sedang membalas orang jahat yang membuat Eomma harus menjadi bintang"

Eunsang melihat ke arah Hyeongjun. Pemuda di sampingnya benar-benar memiliki wajah yang manis namun cantik secara bersamaan? Entahlah pemuda di sampingnya sangat sempurna menurut Eunsang.

The Great Seducer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang