Misfortune

784 92 21
                                    

Wonjin membilas mukanya dengan air dan melihat pantulan wajahnya di kaca depannya. Wajahnya benar-benar jauh dari kata baik-baik saja setelah dia menangis semalaman.

Semalam.

Kata itu benar-benar Wonjin benci pagi ini.

Sisi dalam dirinya berteriak untuk mengerti Hyeongjun dan memulai semua nya dari awal. Tapi sisi lain dari dirinya juga menyatakan kekesalan dan kekecewaan yang luar biasa.

Sebaik apapun seseorang mereka memiliki sisi ego nya dan batas kesabarannya. Dan Wonjin lebih memilih sisi egonya pagi ini.

"Lemah!" ucap Wonjin di depan kaca sebelum benar-benar keluar dari kamar mandi.






.
.
.







Hyeongjun terdiam di balkon kamarnya. Semalaman anak itu tidak tidur sama sekali dan hanya menangis.

Bahkan ketika Wooseok datang untuk memeluknya dan bertanya ada apa Hyeongjun hanya tersenyum dan mengatakan jika dia merindukan ibunya.

Yang dia pikirkan saat ini adalah kenapa teman-teman nya sangat jahat padanya? Kenapa mereka tidak membiarkan Hyeongjun memilih bahagia dengan jalan yang dia pilih.

"Sayang.. Kau mau ke kampus? Mau papa antar?" tanya Wooseok

Hyeongjun diam. Sejujurnya dia tidak mau pergi kemanapun hari ini. Tapi, dia harus melihat Wonjin untuk memastikan laki-lakinya baik-baik saja.

"Hm" gumam Hyeongjun mengangguk

Wooseok tersenyum mengusap kepala Hyeongjun sayang "kalau begitu siap-siap. Papa tunggu di bawah"







.
.
.







Minhee melihat Yunseong di depannya. Laki-laki itu tengah membuat sarapan seperti sedang berperang di dapur.

Tanpa sadar bibirnya mengulas senyum.

Yunseong berlari pelan dan melindungi dirinya dari cipratan minyak menggunakan tutup panci. Kegiatan nya sempat tertunda ketika matanya tidak sengaja melirik ke arah Minhee yang sedang melihatnya dengan senyum tipis dan wajah pucatnya.

"Oh. Kau sudah bangun?" tanya Yunseong

Minhee diam.

"Aku pinjam dapur mu ya. Tenang aku akan membereskan kekacauan yang aku buat" ucap Yunseong mencoba membalik telur mata sapi yang sedang dia buat

"Hm" Gumam Minhee

"Sana mandi! Badanmu bau tau tidak?! Aku pastikan ini siap setelah kau beres mandi- aduh panas sialan!" rutuk Yunseong

Minhee hanya diam dan berjalan ke arah kamar mandinya.

Sementara Yunseong melihat Minhee dengan gurat sendu nya. Dia tau pemuda itu saat ini tengah tidak baik-baik saja.






.
.
.







"Aku akan menjemputmu" ucap Yohan membenarkan posisi poni Dongpyo

Dongpyo tersenyum "aku akan bertemu dengan Wonjin dan Yunseong. Kau juga harus bertemu dengan teman-teman mu"

Yohan diam.

Dongpyo tersenyum mengusap tangan Yohan yang menggenggam nya "aku tau apa yang di lakukan Minhee bukan hal yang baik. Tapi, itu semua kesalahan kalian kan? Minhee mungkin sedang membutuhkanmu dan Hyeongjun. Terlebih mungkin Hyeongjun, aku tidak tau apakah Wonjin bisa menerimanya atau tidak"

The Great Seducer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang