Feeling

1K 118 26
                                    

Hyeongjun membuka matanya ketika merasakan silauan matahari ke arahnya. Mengumpat pelan. Dia mengantuk sekali. Sungguh.

Kembali menyusupkan kapalanya ke selimut namun terdiam ketika dia mencium wangi selimutnya. Tunggu. Ini bukan wangi dari selimutnya. Kemeja yang dia gunakan juga bukan parfum miliknya atau Yohan!

Hyeongjun bangun dengan cepat dan menggerang dengan tangan yang memegang kepalanya. Kepalanya masih cukup pusing ketika tiba-tiba melakukan pergerakan.

"Sudah bangun?"

Hyeongjun menoleh cepat dan melihat Wonjin yang sedang menyender di daun pintu kamarnya dengan tangan yang terlipat di dadanya.

"Wonjin?!"

Wonjin diam.

"Aku-

"Kau mabuk semalam" ucap Wonjin berjalan ke arah Hyeongjun

Hyeongjun diam "ini kemejamu?"

"Kemeja siapa lagi?"

"Kenapa tidak mengantarku pulang-

"Sudah aku lakukan"

"Lalu?"

"Yohan Hyungmu tidak ada di apartemennya. Aku bingung harus membawamu kemana karna itu aku membawamu kemari" ucap Wonjin duduk di sebelah Hyeongjun dengan menghadap ke arah pemuda manis di depannya.

Hyeongjun diam "jam berapa ini?"

Wonjin membenarkan rambut Hyeongjun dan tersenyum. Untuk pertama kalinya Hyeongjun benar-benar melihat senyum Wonjin.

"Jam satu siang"

"Aku tidur selama itu?!"

Wonjin mengangguk. "Hm"

Hyeongjun terdiam di tempatnya. Separah itu kah mabuknya?

Wonjin mengusap pipi Hyeongjun membuat pemuda manis di depannya melihat ke arahnya

"aku sudah memasak untuk kita. Kau bisa mandi aku sudah menyiapkan air hangat untukmu. Bajumu semalam terkena muntahanmu karna itu aku sudah membelikanmu baju baru. Kau bisa menggunakannya" ucap Wonjin

Dan Hyeongjun bersumpah itu adalah kata terpanjang sejauh Wonjin mengenal Hyeongjun.

Tapi, kenapa Hyeongjun merasa sangat senang?






.
.
.





"Menurutmu bagaimana reaksi Hyeongjun ketika dia bangun berada di tempat Wonjin?" tanya Minhee

"Kaget. Itu pasti" ucap Yohan meminum soda miliknya

Minhee berjalan cepat dengan Yohan melewati lorong apartemen "bagaimana Jika Hyeongjun di culik?" tanya Minhee

"Sialan! Jangan membuatku takut brengsek!" umpat Yohan

Keduanya sedang panik mencari Hyeongjun saat ini. Serius anak itu kemana? Setelah menelfon Yohan dan mematikannya begitu saja, anak itu menghilang tanpa ada kabar lagi.

Minhee meliat Wonjin yang sedang menggendong Hyeongjun di punggungnya berada tepat di depan apartemen Yohan.

"Hye-

Belum sempat Minhee memnaggil dan berjalan ke arah Wonjin, Yohan sudah lebih dulu menariknya dan membekapnya dengan jari tekunjuk yang berada di bibirnya.

Membuat Minhee mengerutkan keningnya bingung

"Bukankah lebih menarik jika Hyeongjun bersama Wonjin malam ini?" ucap Yohan

The Great Seducer (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang