2

1K 164 13
                                    

Typo bertebaran!!!
Harap maklum cerita belum di edit sama sekali.

====

Gelapnya malam kembali menyapa dengan segala kepenatan yang tengah menyelimuti hati Shinhye. Laju kendaraan roda empat yang membawanya pergi tak sedikit pun membuat wanita itu merasakan rasa nyaman.

Hanya hembusan napas berat yang sesekali keluar dari mulutnya. Tubuhnya bersandar dengan kepala menyamping memandang kaca mobil. Namun, wajahnya terlihat sangat muram, tidak ceria seperti yang biasanya terlihat. Kerutan di dahi seakan memastikan jika gadis itu tidak sedang baik-baik saja.

Ada sesuatu hal yang sedang mengganjal perasannya. Membuat fokusnya menjadi terbagi-bagi yang mengakibatkan ia tidak bisa konsentrasi dalam bekerja.

Pernyataan Yonghwa siang tadi membuatnya seakan tidak bisa berpikir lebih jernih. Shinhye jelas sangat terkejut dengan ungkapan tiba-tiba dari si pria. Berbagai macam pertanyaan selalu terlintas dalam kepalanya.

Benarkah Yonghwa menyukainya?

Puluhan kali pertanyaan yang sama selalu memenuhi pikirannya. Sangat sulit untuk ia bisa percaya, mengingat jika mereka berdua baru saja mengenal. Bahkan, perkenalan mereka belum genap satu minggu, itu pun terjadi dengan tidak sengaja.

Lalu, dengan tegasnya Yonghwa mengatakan jika ia menyukai Shinhye? Yang benar saja? Shinhye sempat berpikiran jika Yonghwa memang tidak waras. Namun, kembali lagi saat ia berpikir dengan keras, ia tersadar jika dugaannya terhadap Yonghwa ternyata salah. Pria itu waras, tidak gila seperti yang ia pikirkan sebelumnya.

Matanya kembali terpejam ketika rasa pusing di kepalanya ia rasakan. Rupanya ia terlalu banyak berpikir yang membuat kepalanya terasa sakit seperti sekarang. Rasa sakit di karenakan terlalu sering memikirkan tentang ucapan Yonghwa. Yah, jika bukan karena pria itu mungkin ia tidak akan mengalami pusing di kepalanya.

Beef....

"Aku hanya ingin mengatakan sekali lagi, jika aku benar-benar telah jatuh hati padamu, Shinhye. Aku serius, aku tidak berbohong atau sedang mengerjaimu. Aku harap kau bisa mempercayaiku. Setidaknya beri kesempatan untukku supaya bisa lebih dekat mengenalmu"

"Besok aku akan menunggumu di depan Perusahaanmu. Aku tidak ingin mendengar penolakan darimu, arrasseo? Sebaiknya sekarang kau istirahat yang banyak. Selamat malam, semoga mimpimu indah.."

Seperti itulah bunyi isi pesan Yonghwa yang di kirim pada Shinhye. Bukan hanya satu pesan melainkan dua pesan di kirim sekaligus dalam waktu yang sama.

Wajah Shinhye terlihat semakin tidak bersemangat. Berkali-kali ia harus menghela napas berat sembari mengetuk-ngetukan ponselnya ke kaca mobil di sampingnya. Shinhye kesal dengan tingkah laku Yonghwa yang ia anggap semakin di luar batas kewajaran.

Jelas apa yang di lakukan Yonghwa memang tidak wajar setiap saat selalu mengganggunya dengan beberapa panggilan dan pesan yang di kirimkan pria itu dengan sengaja. Padahal Shinhye sangat ingat jika siang tadi ia berusaha menekankan pada Yonghwa untuk tidak lagi menghubunginya atau pun mengirimkan pesan apapun padanya. Namun, kenyataannya pria itu sama sekali tidak mendengarkan permintaanya.

Benar-benar pria keras kepala, umpat Shinhye semakin menambah kekesalan terhadap Yonghwa.

Sedangkan, di depan kemudinya Choi Ahjussi tak sengaja mengintip ekspresi wajah muram Shinhye di balik kaca depan. Sedari tadi ia perhatikan memang wajah Shinhye selalu kelihatan muram berbeda dengan biasanya. Bahkan, sejak sepanjang jalan pun Shinhye sama sekali tidak mengeluarkan suaranya, gadis itu hanya duduk menyandarkan tubuhnya dengan penuh keheningan.

He is PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang