Satu bulan kemudian.
Seo Hyun kembali menemui Shin Hye setelah mereka bertemu satu bulan yang lalu. Hari ini seharusnya menjadi keputusan yang harus di ambil Shin Hye tentang ia yang harus melepaskan Yong Hwa untuk Seo Hyun atau tetap mempertahankan hubungan mereka. Gadis itu menunggu di depan perusahaan Shin Hye sambil sesekali pandangannya melirik ke arah pintu utama memastikan kedatangan Shin Hye yang di mintanya untuk segera keluar.
Lima menit setelahnya, sosok Shin Hye terlihat berjalan anggun layaknya seorang model profesional. Kedua mata indahnya di penuhi sorotan tegas sekaligus dingin ketika berhadapan dengan sosok wanita yang sangat tak ingin dia temui sebenernya. Namun, wanita itu terus saja memintanya untuk segera keluar, bahkan ketika Shin Hye memintanya untuk pergi, ia tetap bersikukuh mengatakan tak akan pergi sebelum ia berbicara dengan Shin Hye.
"Katakan sekarang! Aku tidak mempunyai banyak waktu." kata Shin Hye setelah sampai disana.
"Apa kau tidak salah berkata seperti itu padaku? Bukankah seharusnya aku yang mengatakan itu padamu, Nona Park?" Seo Hyun berseru dengan bibir mencibir sinis.
"Memangnya apa yang harus aku katakan padamu? Ku rasa aku tidak mempunyai urusan denganmu, Seo Hyun-ssi. Jika kedatanganmu kesini hanya ingin membuang waktuku saja, sebaiknya kau pergi dari sini sekarang."
"Kau mengusirku?"
"Ya."
Seo Hyun tertawa kencang sambil menggelengkan kepala. "Aku datang kesini ingin menangih janjimu satu bulan yang lalu. Apa kau lupa? Sebulan yang lalu saat kita bertemu kau sendiri yang mengatakan untuk berpikir apakah kau akan melepaskan Yong Hwa atau tidak. Jadi, sekarang buktikan janjimu, Park Shin Hye. Katakan padaku jika kau ingin melepaskan Yong Hwa untukku."
Tarikan napas kasar terdengar di kala Seo Hyun menyelesaikan ucapannya. Sungguh, Shin Hye tidak tahu harus memilih keputusan apa saat ini. Memang benar satu bulan saat mereka bertemu Shin Hye meminta pada Seo Hyun agar ia bisa berpikir terlebih dulu akan keputusannya nanti. Namun, selama satu bulan ini rasa-rasanya Shin Hye ragu untuk melepaskan Yong Hwa dan mengakhiri hubungan mereka.
Sebenarnya Shin Hye masih menunggu pembuktian dari Yong Hwa bahwa anak yang di kandung Seo Hyun bukan darah dagingnya. Sayang, sudah satu bulan Yong Hwa belum juga memastikan jika anak itu memang bukan anak kandungnya. Terkadang hal itulah yang membuat sebagian kepercayaan Shin Hye menipis pada laki-laki itu. Ia tetap mencoba percaya kepada Yong Hwa, namun kata-kata Seo Hyun sering kali terlintas di kepalanya sehingga hatinya pun perlahan-lahan mulai ragu. Shin Hye takut jika anak itu memanglah anak Yong Hwa. Ia sungguh tak bisa membayangkan jika akhirnya Seo Hyun lah yang menjadi pendamping Yong Hwa, bukan dirinya.
Helaan napas terus saja terdengar, sementara kedua matanya terarah menatap Seo Hyun dengan datar. Mungkin ini saatnya untuk mengatakan keputusannya yang benar, jika bukan sekarang ia pastikan wanita itu akan selalu menerornya dengan berbagai kiriman pesan atau bahkan puluhan panggilan.
"Keputusanku tetap sama, aku tidak akan pernah melepaskan Yong Hwa, jika bukan dia sendiri yang melepaskanku. Aku sudah mengatakannya padamu, setelah ini tolong jangan pernah temui aku dan jangan pernah menggangguku lagi. Permisi."
Shin Hye langsung membalikkan badan dan berjalan dua langkah. Namun, lagi-lagi suara itu kembali terdengar lantang. "Dasar wanita egois! Apa kau tidak bisa melihat bagaimana kondisiku sekarang? Hah?!" teriak Seo Hyun penuh emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Psychopath
FanfictionPark Shin Hye, seorang wanita cantik keturunan keluarga kaya yang sangat terpandang. Ia merupakan satu-satunya anak tunggal dari pasangan keluarga Park. Shin Hye memiliki kepribadian yang baik, ramah, anggun, sekaligus menawan. Dan siapa sangka suat...