3

881 149 31
                                    

Dua hari setelah Shi Yoon di rawat Shinhye baru bisa menyempatkan diri menjenguk Shi Yoon. Ia pun mendapat kabar tersebut dari Choi Ahjussi yang menyampaikannya pagi tadi. Dengan perasaan penuh kekhawatiran Shinhye bergegas dari kantor menuju rumah sakit dimana Shi Yoon di rawat.

Entah bagaimana kejadian yang sebenarnya telah menimpa Shi Yoon. Menurut orang-orang di sekitar termasuk Choi Ahjussi, jika malam itu Shi Yoon mendapat musibah perampokan di tengah jalan saat ia akan pulang ke rumah. Dompetnya lenyap seketika, termasuk tubuhnya pun yang mendapat luka akibat beberapa pukulan yang di terimanya. Tetapi, beruntung setidaknya luka yang di alami Shi Yoon tidak terlalu parah. Hanya luka ringan saja yang mengharuskannya di rawat inap untuk beberapa hari.


Sejak kehadiran Shinhye beberapa jam lalu membuat perasaan Shi Yoon sedikit lebih baik. Pria itu kini bisa tersenyum senang melihat wanita yang ia sayangi hadir di sampingnya. Bahkan, sedari tadi ia perhatikan Shinhye begitu perhatian padanya. Gadis itu dengan penuh kesabaran menyuapi makan siangnya, lalu membantunya untuk meminum obat, dan sekarang ia tengah sibuk mengupas buah-buahan yang di bawanya untuk Shi Yoon.

"Oppa harus makan buah ini. Buka mulutnya, aku akan menyuapi, Oppa"

Shi Yoon hanya menurut membuka mulutnya saat tangan Shinhye menyodorkan sepotong buah segar ke arahnya.

"Bagaimana rasanya? Enak, bukan?" sebuah anggukan kecil terlihat sembari tetap asik mengunyah makanannya. "Lumayan segar. Apalagi saat kau yang menyuapinya, menjadi tambah segar.." celotehnya asal membuat Shinhye mendesis sebal.

"Saat sedang berbaring seperti sekarang pun, kau masih bisa melemparkan gombalanmu. Palli, sebaiknya segera habiskan buah ini"

"Arrasseo. Suapi aku lagi!" pinta Shi Yoon terdengar sangat manja pada Shinhye. Namun, gadis itu tetap menurut saja tanpa menolak sedikit pun.

"Aku masih penasaran dengan musibah yang menimpamu. Apa kau melihat pelakunya malam itu? Maksudku, mungkin Oppa sekilas melihat wajahnya"

"Molla. Mereka menggunakan penutup wajah, aku tidak bisa mengenali wajahnya sedikit pun. Gwaencahana, jangan terlalu di pikirkan setidaknya aku bisa selamat"

Shinhye mengangguk lemah dengan pandangan tak pernah lepas dari wajah lesu Shi Yoon. "Arrasseo. Aku juga bersyukur setidaknya luka yang di alami Oppa tidak terlalu parah. Andai aku bisa mengetahui siapa pelakunya, aku bersumpah aku yang akan menghabiskan mereka dengan tanganku sendiri"

"Aishh, tidak perlu melakukan hal itu. Kau ini seorang wanita. Tidak sepatutnya juga kau menantang mereka. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu"

"Ya, baiklah. Aku tidak akan melakukannya. Yang terpenting sekarang Oppa harus sembuh dulu, eoh?"

Drettt... Drettt...

"Oh sebentar Oppa, ponselku bunyi. Aku izin untuk menjawab panggilan ini terlebih dulu"

"Ne, silahkan.."

"Wae?"

"Neo eoddi?"

"Di rumah sakit sedang menjenguk Shi Yoon Oppa. Waeyo?"

"Baiklah, kirimkan alamat rumah sakitnya. Aku akan menyusulmu kesana"

"Aniyo. Kau tidak perlu kesini. Sebentar lagi aku akan pulang"

He is PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang