4

1.8K 77 0
                                    

Hari libur memang hari yang sangat di nantikan semua orang, termasuk Prilly, kini gadis cantik itu sudah berada di taman kompleks di dekat rumahnya bersama Arka.

Mereka duduk di kursi yang tersedia di taman tersebut,tak ada obrolan diantara mereka, keduanya sama sama sibuk dengan pikiran masing masing.

"lo kenapa Prill, dari tadi diem aja"tanya Arka memecah kesunyian diantara mereka

"kemarin, Ghina minta maaf sama gue Ka dan dia juga mau ngejelasin kejadian dua tahun lalu"

"terus gimana? "

"gue gak tau mau gimana Ka. Satu sisi gue pengen banget denger kejelasan kejadian itu tapi di satu sisi emosi gue gak terkontrol kalau dia ada di hadapan gue" jelas Prilly

"gue ngerasa kalau dia ada di depan gue, bayangan Gio yang kesakitan karena kecelakaan itu berputar di kepala gue. Gue harus gimana Ka"sambung Prilly menatap sendu ke arah Arka

Arka yang ditatap oleh Prilly pun mengangkat tangannya dan mengusap lembut rambut sahabatnya itu.

"kayaknya kita memang harus denger penjelasan Ghina deh Prill"jawab Arka membuat Prilly menoleh cepat kearahnya

"kenapa?"

"Prill, semua manusia pernah melakukan kesalahan, begitu pula Ghina. Walaupun kita kehilangan sosok Gio disini, tapi kita harus bisa ikhlas menerima kepergian Gio. Dan menurut gue Ghina berhak mendapat kesempatan kedua" jelasnya

"tapi gue belum bisa Ka, berat buat gue nerima semua ini"ucap Prilly

"hei liat gue"Arka memegang bahu Prilly agar gadis menatap matanya "gak harus sekarang Prill, gue yakin dengan perlahan lo pasti bisa maafin dia"

Prilly terdiam menunduk, air matanya sudah menggenang dan siap untuk jatuh di pipi mulusnya, Arka menghapus air mata Prilly sambil memberikan senyum terbaiknya.

***

Kini di sebuah mall terliat dua sejoli tengah berjalan beriringan dengan si pria yang membawa barang belanjaan si gadis.

"udah belum sih belanjanya? udah banyak nih"ucap si pria

"sabar donk Ali sayang, aku lagi mau nyari tas nih"sahut si gadis

Yah yang sedang belanja adalah Ali dan pacarnya. Ali sudah menggerutu sedari tadi pasalnya sudah lebih tiga jam mereka mengelilingi mall hanya untuk mencari tas branded keinginan sang pacar.

Skip..

Setelah mendapatkan tas yang dinginkannya Ariani pun membawa barang belanjaannya menuju kasir.

Ali pun mengendarai mobil ferarinya keluar dari pelataran mall untuk mengantar pacarnya pulang, di tengah jalan mereka di hadang oleh preman.

"shit.. "

"Ali, gimana nih"

"kamu tenang ya, biar aku yang hadapin mereka"ucap Ali

"WOY KELUAR LO"ucap Preman menggedor mobil Ali menambah rasa panik di hati mereka

Ali pun keluar dari mobilnya dan menatap tajam ke arah preman yang tadi menggedor mobilnya.

"apa mau kalian"tanyanya dingin

"serahkan kunci mobil lo dan barang berharga lo yang lainnya"ucap preman

"cuih... Lo pikir gue bakalan mau gitu, langkahi dulu mayat gue"sahut Ali kemudian memasang kuda kuda bersiap untuk melawan semua preman yang berjumlah lima orang itu

"banyak bacot lo"ucap preman itu langsung memberikan bogem mentah pada Ali beruntung Ali langsung menghindar kemudian menendang perut si preman.

Adu jotos antara Ali dan kelima preman itu tidak bisa dihindari, pada awalnya terlihat Ali jauh lebih unggul dari mereka tapi semakin lama Ali tidak bisa lagi mengimbangi gerakan para preman itu. Tenaganya sudah terkuras, dan kini wajah Ali juga sudah babak belur.

Playboy jatuh cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang