BAGIAN TUJUH BELAS

2.7K 178 7
                                    

.

.

.

Jeongguk sedang mengenakan dasi saat gua sampai di dalam kamar miliknya yang bernuansa maroon itu.

"Udah nyampe, yang?" tanya Jeongguk.

Gua menganggukan kepala lalu membenarkan kerah baju seragam miliknya. Menatap wajah Jeongguk yang terlihat lebih segar dari biasanya membuat senyuman terbit di wajah gua.

"Lu kayak nya lagi seneng ya hari ini?"

Dia terkekeh sebelum melingkarkan tangannya dipinggang gua, mengusap tepat diatas sabuk yang gua kenakan. Kedua kaki kita sama-sama terbalut oleh celana abu khas anak SMA, bedanya baju seragam gua sudah tertutupi oleh jaket puma warna hitam.

"Anak-anak dance katanya menang lomba, gua seneng usaha kita ngelatih mereka sebulan ini gak sia-sia!"

Iya, waktu berlalu cukup cepat. Hubungan gua dan Jeongguk juga sudah hampir satu bulan, tepatnya lusa adalah satu bulan pertama kita.

"Kok gua gak di kasih tau sih? Si Jimin sialan!" Jeongguk tertawa melihat gua yang merajuk, jemari panjangnya melingkupi rahang gua.

Ah, kalian pasti penasaran kenapa gua bawa-bawa jimin?

Jadi, Jimin itu direkrut sama Jeongguk selaku ketua dance untuk gantiin posisinya Yugyeom yang asalnya megang kendali di lapangan nanti. Bahasa kerennya jadi penanggung jawab.

"Jimin yang gak kasih tau atau lu yang keasikan main pabji?" gua terkekeh mendengar pertanyaan Jeongguk yang lebih mengarah kepada pernyataan untuk gua.

"Lu tau lah gua gimana, sayang."

Memilih untuk mengecup bibirnya sekali sebelum melepaskan pelukan kita, jam di dinding kamar Jeongguk sudah mengarah ke angka enam dan dua menandakan kita harus segera berangkat karena hanya ada waktu sekitar dua puluh menit lagi sebelum bel pelajaran pertama berbunyi.

"Papa, bolos aja kuy?" ajak gua dengan sedikit panggil kesukaan Jeongguk.

"Masih pagi, Tae jangan kinky dulu napa njir! Mau sekolah ah gua kalo gua bodo, nanti susah dong gua cari nafkah buat hidupin lu." Jeongguk membalas ucapan gua seraya mendorong tubuh gua agar menjauh darinya.

Sialan emang itu anak, pacar sendiri aja disingkirin kaya kuman!

Tuman!

"Najis bet anjir bahasa lu keju bener dah!" gua balas dengan mendaratkan kepalan tangan gua di kepalanya lalu melangkahkan kaki keluar kamar.

***

Siang ini gua makan sendirian di kantin, Jeongguk dan Jimin lagi ngurusin club dance. Kenapa gua gak ikut sedangkan gua adalah pelatih vocal mereka? Jawabannya adalah karena gua mager dan yang di suruh kesana cuma dua orang. Jadi, mending ketua sama penanggung jawab aja yang pergi kan?

"Bengong mulu, kesambet setan bisul tau rasa lu."

Suara dengan nada datar memasuki gendang telinga gua dan sesosok makhluk pendek dengan rambut hitam dan mata sipit seperti kucing menaruh semangkuk bakso di atas meja kantin yang gua tempatin.

"lah Yoon, tumbenan kagak makan bekel di kelas?" tanya gua.

Dia Yoongi, ketua kelas gua. Si kucing galak yang terkenal jutek tapi pintar. Sebenarnya kami cukup dekat tapi ya tidak terlalu dekat sampai kami sering hangout bersama atau sebagainya.

MARIPHOSA - KOOKV [18+] | DISCONTINUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang