Selamat membaca........
.
.
.
.
.
.
Senyum mu terlalu halus.
Membelai bisik ulu rindu terdalamku.Didekatmu aku aman.
Didekapmu aku nyaman.Merasa semilir hati bersanding.
Tak tahu kaki tak bergeming.
Kilasan wajah saat tatap.
Menarik pancar satu kata rindu.Dilangkahmu tercetak jejaku.
Dibibirmu tersungging senyumku.
Dihidupmu terdapat nafasku.
Dan,
Di relungmu bersemayam cinta mengikat rindu.Karena satu,
Takdir hatiku hanya bersanding denganmu.{ Mean Phiravich }.
.
.
.
.
.
.Perlahan,
Detak nadi jantungku berpacu dalam gairahmu.Perlahan,
Sukma samarku membumbung tinggi dalam alam kasihmu.Kutapakkan langkah jejak ku.
Tak kan tertinggal ucap cintamu.Hatiku bersanding rapat dengan hatimu.
Tak kan putus benang kasih bertaut.
Hanyamulah,
Jejak cinta melekat dalam kalbu kita.{ Plan rathavit }.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sore yang jingga menampakkan semburat bias indah disudut ufuk. Awan merah sengaja tergores membentang lukisan dahsyat tuhan yang terhampar.Sepasang netra indah yang terlihat menikmati lukisan tuhan dengan sebuah ukiran senyum mengembang.
Inilah salah satu obat baginya dikala gundah. Obat baginya untuk berterimakasih pada sang pencipta atas nikmat dalam hidupnya.
Pena dan sebuah diary lama yang ia pegang perlahan dibuka satu demi satu. Lembaran demi lembaran ia lewati. Tepat di bagian putih dan kosong ia tersenyum sejenak. Sebuah sajak yang akan ia gores dengan pena berwarna hijau muda.
" Plan...".
Sebuah suara menginterupsi sosok manis yang sedang duduk dibangku taman. Plan hanya tersenyum dan melambaikan tangan pada sipemilik suara.
" Aku kira kamu sudah pulang. Kenapa tidak ajak aku kalau mau ke taman, plan ". Ujar Rose yang langsung duduk disamping plan.
" Tadi rencananya mau aku ajakin ke taman. Berhubung kamu tadi dijemput max ya aku pergi sendiri ".
" owh gitu. Ok ok ". Rose hanya menganggukan kepala.
Plan yang sedari tadi akan menulis ia urungkan sejenak. Mengingat sahabatnya kini ada disampingnya.
" Sudah mau gelap plan. Pulang yuk ". Tawar rose yang diangguki plan.
Jarak taman dan rumah plan tidak begitulah jauh. Begitu halnya dengan rose. Meski harus berjalan kaki kurang lebih lima belas menit. Dan kebetulan pula sore ini rose sedang ditaman sekedar melepas penat.
Kini plan dan rose sudah berpisah dirumah masing-masing. Ia bersyukur bisa memiliki sahabat seperti rose dan kawan-kawan yang tidak memandang status sosial plan.
.
.
.Dilain tempat, sesosok pemuda yang sangat tampan tengah asyik dengan ponselnya di ruang megah pribadinya. Mean phiravich sosok yang selalu digilai para gadis disekolah.
" Mean.....sayang. Buka pintunya. Mommy mau ngomong sebentar ". Teriak nyonya phiravich dari luar pintu.
Mean menghembuskan nafas nya berat. Baru saja satu minggu ia tinggal disini. Tapi kehebohan sang mommy sudah membuat kepala si tampan pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAPE ( MEANPLAN STORY )
Romance" Bagiku cinta tak ada syarat mutlak memilikimu ". Baginya cinta bukan sekedar ucapan. Begitupun juga cinta tak harus memiliki syarat mutlak yang harus dimiliki. Cukup hati dan kasih sayang yang menjadi alat tumbuhnya cinta. ( mean phiravich )... . ...