ENAM

291 49 22
                                    

Selamat membaca....
.
.

Menderu,
Sebuah sukma terhinggap kembang rindu.
Jalanan rindu berdendam cinta menapak sayu.
Jalanan lembab berembun kasih penuh deru.
Menapak jejak berbayang senyum menaung syahdu.

Kau menapak cerita.
Benang kisah berajut cinta.
syair kasih bernada asmara.
Tari rindu meliuk bahana.

Tetap berurai bahagia.
Sebab,
Genggam cinta mengikat nama kita berdua.

( Dari mas Mean untuk Sandaran hati, Plan Rathavit ).
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Langit semakin menampakkan gelap dalam dingin. Deru angin malam menerpa surai cantik yang menari di atas netra cantiknya.

Purnama membias cahaya kilau dalam pancaran wajah indah plan. Senyum kecil yang tidak bisa diartikan tersungging dalam bibir ranumnya.

Entah apa yang plan fikirkan hingga kembali menerima tawaran blue untuk bekerja di cafe miliknya. Yah, plan dulu sempat bekerja di cafe blue. Tepatnya saat kelas sepuluh lalu. Itupun hanya sampai enam bulan plan bekerja disana. Dengan alasan sang ibu yang melarangnya.

Tapi sekarang ?. Apa yang ada difikiranya hingga ia menerima kembali tawaran blue atas pekerjaanya dulu.

Blue akui memang, jika ia ada rasa dengan plan. Apapun akan dilakukan dengan senang hati. Namun rasa itu belum pernah ia ungkapkan hingga saat ini.

Bukankah saat ini plan tengah mendapatkan pekerjaan sebagai pengajar privat tuan muda phiravich dengan gaji yang lumayan bukan?. Benar. Namun ada rasa pesimis dalam diri plan. Dan ini bukan jati dirinya.

Ia merasa jika pekerjaan privatnya akan berhenti sewaktu-waktu jika si tuan muda sudah mulai bosan dan enggan belajar privat. Jadi, sebagai antisipasi plan menerima tawaran blue jika sewaktu-waktu nanti plan berhenti sebagai pengajar privat.

" Belum tidur ?". Suara lembut rezy, sang kakak.

Plan menoleh kesamping kiri. Tersenyum saat kakak nya menghampiri dirinya yang memandang keluar jendela.

" Belum ngantuk kak ". Jawab plan.

" Lagi mikirin apa ? ". Tanya rezy kembali.

" Apa kamu lagi mikirin tawaran blue yang kamu terima ?". Lanjutnya.

" Bagaimana kakak tau ? ". Plan terkejut

" Rose yang kasih tau. Sudahlah plan, bukanya kamu sudah dapat pekerjaan yang nyaman bukan. Menjadi guru privat tuan muda phiravich. Lalu kenapa kamu menerima kembali tawaran blue, plan ".

" Kak. Aku menerimanya jika sewaktu-waktu orang yang aku bimbing nantinya bosan. Dan dia tidak akan memakaiku lagi sebagai guru privat. Dan kakak pasti tau jika itu terjadi maka aku sudah tidak bisa lagi mendapatkan pekerjaan untuk sementara ini bukan ". Jawab plan panjang. Namun benar.

Rezy hanya tersenyum. Sifat keras kepala plan terkadang yang tetap kekeuh jika menyangkut keluarga.

Malam yang sangat hening itu terlewati dengan sebuah mimpi yang penuh tanda tanya.

Dirinya bermimipi sedang mengikat untaian tali berwarna biru dan hijau. Warna hijau adalah kesukaan plan. Namun, ada satu serpihan benang putih yang lilitkan dijari manis nya saat ia menggenggam tali biru dan hijau yang terkait erat.

Entah apa maksudnya, plan hanya menganggap itu bagian dari bunga tidur. Penghias mimpi di malam heningnya.

Pagi yang sangat cerah ia jemput dengan senyum penuh semangat. Seperti biasanya, plan selalu menyapa ramah setiap orang yang ia jumpai. Tak terkecuali blue. Sahabat yang menaruh hati padanya.

AGAPE ( MEANPLAN STORY  ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang