Hujan

29 5 0
                                    

Sore ini aku pulang ke rumahku di daerah Garut, aku naik kendaraan umum bernama elep, perjalanan menuju rumahku sekitar 3 setengah jam karena perjalanan cukup macet.

di tengah perjalanan penumpang mulai turun satu persatu, sehingga hanya sisa aku dan 2orang  lain nya..

tiba lah aku di tempat pemberhentian elep di desaku jam setengah 8malam, tak berhenti disitu.. aku harus naik ojeg lagi menuju rumahku, karena rumahku sedikit berada di atas arah bukit..

aku naik ojeg langganan ku, namanya mang ujang..

di tempat pemberhentian elep mang ujang menghampiriku dengan membawa motor tua nya..

mang ujang : neng mau di anter?

sefi : ya iya atuh mang, ga berani naik ojeg lain nya saya mah..

mang ujang : oke hayu berangkat..

mang ujang memberikan helm padaku

di perjalanan menuju rumahku, kita harus melewati makam besar(kuburan).. ketika melewati kuburan tersebut cuaca mulai berubah jadi gerimis..

mang ujang : duh neng hujan kumaha iyeu?
*(duh neng hujan gimana nih?)

sefi : lanjut aja mang, aku gamau harus berhenti nunggu hujan di makam ini..

mang ujang : nya atuh neng urang teraskeun..
*(yaudah neng kita lanjutin)

sampailah di depan rumahku, akupun memberikan helm dan sejumlah uang untuk mang ujang, akupun menawarkan mang ujang untuk singgah terlebih dahulu di rumahku, namun mang ujang memutuskan untuk langsung pulang karena rumah nya tak terlalu jauh dari rumahku.

aku pun membuka gerbang rumahku dan membuka sepatu serta melepaskan jaketku yang basah karena hujan tadi di depan teras rumahku.
setelah semua selesai,aku langsung mengetuk rumahku..

tok tok tok.. assalammualaikum bundaa..

aku terus mengetuk dan mengucapkan salam sampai ke tiga kali nya, namun tak ada satupun sautan terdengar dari dalam rumahku..

aduuh bunda kemana sih, ko ga dijawab-jawab..
aku sembari mencoba menghubungi bundaku melalui ponselku

tiba-tiba bu tuti tetanggaku meneriakiku dari depan pagar rumah...

bu tuti : neeeng.. si bunda mh lagi pergi ke rumah pa cecep sama ade-ade dari tadi, paling bentar lagi pulangnya, mampir dulu aja sini kerumah ibu..
*pa cecep(pemilik toko yang dikontrak oleh bunda)

sefi : ooh pantesan ga ada yg jawab dari tadi ngetuk pintu, makasih bu, aku tunggu bunda disini saja..

butut pun pergi meninggalkanku..

aku duduk di bangku terasku sambil menatap ke arah pohon beringin samping rumahku seraya berkata dalam hatiku..
"duh itu pohon meni gede pisann, jaba te ka urus, heg geura tuar atuh ges kolot ge"
*(duh itu pohon gede banget, udah ga ke rawat, mending cepet di tebang aja udah tua)

aku sadar perkataanku barusan memang sedikit sompral, namun aku tak memperdulikannya

aku sadar perkataanku barusan memang sedikit sompral, namun aku tak memperdulikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

karena terlalu lama menunggu bunda pulang, akupun ketiduran di bangku itu..

lirih suara wanita memanggil fiii... fiii

aku pun terbangun karena ku pikir itu suara bunda, namun tak ada siapapun kecuali aku seorang diri, bulu kudukku pun mulai berdiri karena merasa aneh dan takut.. tapi aku berusaha tetap tenang..

sampai aku mendengar "pranng" suara gelas pecah dari dalam rumahku..
aku melihat ke arah dalam melalui jendela ku..
ku amati apa yang terjadi di dalam rumahku namun tak terlihat apa-apa karena lampu rumah di dalam mati..

tiba-tiba seseorang seperti mengelus rambutku secara perlahan.. aku kaget dan langsung membalikkan badanku..

lagi-lagi tak ada siapapun disitu kecuali aku..

astaghfirullah" ujarku..

karena sudah mulai merasa takut, aku pun bergegas dan berlari ke luar rumah sambil jalan mundur menatap rumahku, sampainya didepan pagar rumahku ada tangan seseorang yang mengepak bahuku

"heh kenapa?!" ujar seorang wanita

karena terlalu panik dan takut, akupun langsung jongkok dan memejamkan mataku sambil teriak ampuun ya allah ampuun..

ia mengepak bahuku lagi

fii fii, kamu nih kenapa teriak-teriak? ini bunda ujarnya

hahahaha suara kedua adikku mentertawakan tingkahku

disitupun aku merasa sedikit lega dan langsung menyalami tangan bunda dan memeluknya❤️

******
-Terimakasih sudah membaca cerita ini, tunggu cerita" lain dari aku ya :) semoga kalian senang dengan ceritaku ini, please kasih support kalian dengan cara vote jika kalian suka, serta berikan saran kalian di kolom komentar agar tulisanku lebih baik kedepannya-

Hanya Perasaanku SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang