Persami

16 4 1
                                    

***Kembali ke cerita di masa-masa SMK dulu

hari ini bertepatan dengan malam menjelang hari kemerdekaan, sekolahku mengadakan acara persami(perkemahan satu malam minggu)

dimulai kumpul di sekolah pada sore hari, aku berkumpul dengan kelompokku, aku dipercaya untuk menjadi ketua regu oleh kelompokku yang terdiri dari 5 orang perempuan dan 3 orang laki-laki.

setelah mendengar sambutan serta instruksi dari pembimbing, kami pun memulai untuk mendirikan sebuah tenda untuk kami tidur selama persami. kurang dari 20 menit reguku berhasil mendirikan sebuah tenda yang kokoh.

setelah beberapa runtutan acara kami lewati, kami memasuki acara malam yaitu api unggun serta hiburan. sungguh ini acara yang aku nantikan. karena setiap regu harus menampilkan karya nya masing-masing untuk menghibur kelompok lain.

di tengah acara yang sedang berlangsung salah satu teman reguku deva memintaku untuk mengantarnya ke kamar mandi karena dia sudah tak kuat lagi menahan ingin buang air kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

di tengah acara yang sedang berlangsung salah satu teman reguku deva memintaku untuk mengantarnya ke kamar mandi karena dia sudah tak kuat lagi menahan ingin buang air kecil.

aku pun mengantarnya, kami jalan bertiga(aku,deva dan kaka kelasku) ke toilet sekolahku yang cukup menyeramkan karena toilet itu berdiri tepat disebelah gudang sekolahku.

sampai di toilet aku dan kaka kelas menunggu deva di luar kamar mandi sambil berbincang-bincang sedikit. tak lama itu aku mendengar teriakan deva dari dalam kamar mandi.

"aaaahhh" deva teriak lalu keluar dari kamar mandi itu sambil menutup seluruh muka nya dengan rambut panjangnya.

"aaaaaa..." teriakku takut melihat deva. seperti jantungku ingin copot saat itu.

"yaellah serius amat, hahahaha maaf-maaf bercanda doang😝" deva tertawa karena merasa puas telah berhasil membuatku takut dengan tingkah usil nya

"hiss kamu nih ya nanti didatengin beneran baru tau rasa loh" kesal dengan tingkah deva aku dan kaka kelas pun berjalan cepat meninggalkan deva.

"iih tungguuin" ucap deva merengek padaku.

acara api unggun pun selesai, kami semua kembali ke tenda kami masing-masing.

sebelum kami tertidur akupun memimpin doa sebelum tidur untuk reguku.

di tengah kami berdoa, aku melihat deva duduk manis menatap ke arah tenda belakang.

aku pun menepuk pundak deva
"dev, ayo tidur"

cekikikan terdengar dari mulut deva, kemudian ia mulai mengayunkan tangan nya seperti orang yang  sedang menari.

"dev, jangan bercanda terus kenapa sih!" aku terus menggoyang-goyangkan badan deva

kemudia deva menatapku dengan mata merah dan kosongnya, kemudian berbicara dengan nada marah dan lirih "bunga, bunga, bunga, aku mau bunga! hihihi" ucapnya padaku. aku pun mundur kebelakang karena merasa takut pada wajah deva saat itu.

teman-teman reguku pun ketakutan dan beranjak keluar tenda sembari teriak tolooong toloong..

semua orangpun akhir nya keluar dari tenda nya masing-masing.

salah satu kaka pembina pun menghampiri tendaku dan bertanya padaku
"kenapa ini??"

"itu kak, deva kaya orang kesurupan gitu"
ucapku menjawab sembari menunjuk ke arah tendaku

kaka pembina pun mengintip kedalam tendaku, lalu memanggil guruku pak syaipul.
pak syaipul salah satu guru yang dipercaya bisa mengatasi masalah-masalah seperti ini.

"pegang tangan dan kaki nya erat-erat!" ucap pak syaipul memerintah kami

kami pun memegang tangan dan kaki deva dengan erat sembari pak syaiful membacakan di telinga deva lantunan doa-doa.

namun deva semakin teriak-teriak seakan menolak doa-doa yang di ucapkan pak syaipul.

deva pun memberontak dan keluar melalui pintu belakang tenda.

kemudian ia menari di tengah-tengah kerumunan orang-orang sembari menyanyikan sebuah lagu sinden jawa

"sudah cukup! berhenti kau disitu!" ucap pak syaipul kepada roh yang sedang merasuki deva dengan nada tinggi nya.

deva pun berhenti menari dan menatap pak syaipul dengan mata merah dan tajam nya.

"hahaha, bocah iki wis ngusik tempatku, bocah ra due tata krama. bocah iki kudu ngilu garo aku!" terdengar suara wanita yang cukup berumur menjawab menggunakan raga deva!

***hahaha, anak ini sudah mengusik tempatku, anak yang tidak punya tata krama. anak ini harus ikut denganku***
"itu bukan suara deva" ucapku dalam hati.

"saya minta maaf mewakili anak ini, biarkan saya yang mendidiknya dan izinkan dia tetap disini bersama kami." ucap pak syaiful pada raga deva.

pak syaipul mendekat ke arah deva sembari membacakan doa kembali.

deva pun terjatuh dengan lemas dan tak sadarkam diri

kami pun membawa deva ke ruang uks, dan menunggu dia sadar..

tak lama deva pun tersadar dengan muka pucatnya..

karena insiden inipun deva akhirnya di jemput oleh kedua orang tua nya karena tak bisa mengikuti acara lagi.

******
-Terimakasih sudah membaca cerita ini, tunggu cerita" lain dari aku ya :) semoga kalian senang dengan ceritaku ini, please kasih support kalian dengan cara vote jika kalian suka, serta berikan saran kalian di kolom komentar agar tulisanku lebih baik kedepannya-

Hanya Perasaanku SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang