d e l a p a n ✨

310 35 0
                                    

Glossy membawa langkahnya menyusuri trotoar yang lumayan ramai di sore hari, trotoar ini mengarah ke taman yang pastinya ramai sekali di sana.

Sambil mendengar musik lewat earphone, Glossy menghela napasnya berat. Hari ini adalah hari minggu sore, suasana jalan yang ramai sama sekali tidak menganggunya, ia sibuk dengan pikiran dan lagu This side of paradise versi slowed yang melantun jelas di telinganya.

Ini adalah hari ke 11 ia tidak mendapat gangguan dari seorang pesepak bola, Valeron. Ia merasa sangat tentram tapi juga merasa ada yang hilang.

Sy, lo kenapa? Bukannya bagus gaada lagi yang gangguin lo?

Ya betul, bagus. Tapi, sepi.

Entahlah ia hanya ingin meredam pikirannya yang tak jelas kemana arahnya.

Ia berhenti disebuah stand minuman, memilih matcha karena menu favoritnya.

"Woy, Valeron balik!" Seorang gadis bernama Dina berteriak di ambang pintu kelasnya membuat semua wanita yang berada di kelas itu berhamburan keluar kelas, ia juga melihat beberapa orang berlari melewati kelasnya, hanya untuk menyambut Valeron? Rasanya malas sekali.

Ia bangkit dari kursinya, daripada panas-panasan menyambut laki-laki gak jelas itu, ia memilih melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

Menjauh dari kerumunan adalah hobby-nya.

Setelah Valeron turun dari mobilnya, mereka semua diminta untuk berkumpul di lapangan. Memberikan penyambutan dan penghargaan karena Valeron lolos seleksi untuk piala AFF dan membawa nama Indonesia.

Tentu saja penyambutan seperti ini wajar dilakukan untuk anak bintang sepertinya.

Bola matanya mencari-cari gadis itu di antara ratusan siswa, sampai ke lorong-lorong. Namun, sepertinya ia tidak bisa menemukan gadis itu karena banyaknya siswa.

Setelah penyambutan selesai, semua siswa masuk kelas karena jam pertama pelajaran akan dimulai, terkecuali Valeron. Ia diperbolehkan masuk di jam kedua. Maklum, anak kesayangan sekolah.

Saat menuju kantin, ia melihat seorang gadis keluar dari perpustakaan. Dari punggungnya saja Valeron sudah tahu siapa gadis itu.

Ia membatalkan niatnya untuk ke kantin dan lebih memilih menghampiri gadis yang sedari tadi ia cari.

"Sy."

Panggilan itu membuatnya menoleh. Membiarkan lensa matanya melihat laki-laki jangkung yang berjalan menghampirinya.

"Jadi, dari tadi lo si sini, Sy?" suara laki-laki itu terdengar sangat lirih tersirat sedikit rasa kecewa di sana.

Glossy mengangguk pelan yang membuat dirinya benar-benar kesal sekarang.

Glossy V (sedang dirombak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang