s e m b i l a n ✨

299 33 0
                                    

Valeron menunduk, membuat gadis itu kebingungan.

"Eh, Yon. Kenapa?" Glossy bertanya, "oh iya, gimana? Lolos?"

"Gimana lo bisa tau kalo lo aja di sini?" Valeron mulai mengangkat kepalanya untuk menatap gadis itu sayu.

"Sy." Di pertemuan kali ini suara laki-laki itu benar-benar sangat pelan, tidak seperti biasanya. "Apa lo tau? Orang pertama yang gue harapkan ada di depan gerbang sekolah saat gue dateng itu lo. Tapi ternyata lo di perpus dari awal gue dateng."

Ia terdiam sejenak. Apakah ia telah melakukan kesalahan fatal? Sepertinya tidak. Tapi kenapa laki-laki itu tampaknya sedang berbicara serius?

"Segitu terganggunya, Sy?"

Glossy menunduk, menggeleng sangat pelan.

"Gue pikir lo ada di antara murid-murid yang duduk di bawah matahari pagi, gue pikir lo lagi merhatiin gue di ujung lapangan atau duduk di pinggiran lapangan, gue pikir lo ngasih tepuk tangan lo. Ternyata--"

Sebelum melanjutkan kalimatnya ia terkekeh, "gue berharap apa sih ya sebenernya dari lo yang bukan siapa-siapa gue?"

Glossy terdiam, membiarkan laki-laki itu berbicara sepuasnya.

"Menurut lo ini sepele, tapi buat gue enggak, Sy."

"Gue ngebayangin lo ada di antara ratusan murid tadi, gue pikir lo bangga karena gue berhasil lolos dengan pikiran gue yang penuh sama lo."

"Gue nggak mau mikirin lo tapi lo selalu hadir di pikiran gue."

"Gue mau marah sama lo karena selalu hadir di pikiran gue tapi itu menyenangkan."

"Lo buat gue gila, Glossy."

"Lo nggak tau ya rasanya bergelut sama rasa rindu yang bahkan lo nggak tau orang yang lo kangenin itu dimana."

Valeron kembali menunduk, berharap rasa lelahnya berjatuhan ke tanah.

"Gue capek."

"Capek kangen terus sama lo."

"Gue nggak bisa berhenti, Glossy."

"Nggak bisa berhenti ngejar lo yang selalu lari."

"Selama 10 hari gue khawatir sama lo, Glossy. Apa lo tahu itu?"

"Sy, maaf ya gue ngomong begini yang sebenernya gue gak berhak."

Valeron meraih tangan itu yang sudah dingin. "Tapi gue pengen sama lo terus, Glossy ..." Suaranya terdengar sangat lelah.

Glossy menggeleng sambil menjauhkan tangannya dari genggaman Valeron, "jauhin gue, Yon. Gue nggak bisa."

Lalu gadis itu melenggang pergi, meninggalkan Valeron dengan segala rasa lelahnya.

Glossy, gadis itu, benar-benar telah membuatnya gila.

Glossy V (sedang dirombak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang