Peristiwa manis hari ini mungkin akan menjadi peristiwa yang paling kamu benci di kemudian hari. Kan memang selalu seperti itu, semesta yang suka bercanda.
⚽
Sambil membawa mangkuk berisi mpek-mpek--makanan khas palembang-- Glossy berjalan di lorong yang menghubungkan antara kantin dengan gedung sekolah.
Seorang diri karena teman-temannya ada urusan di ruang BK.
Kemudian tiba-tiba berdiri seorang laki-laki yang ia kenal jelas, Valeron menghadang langkahnya, menunduk menatapnya karena Glossy memang lebih pendek 15 cm dari Valeron.
"Yon, minggir," katanya.
Namun Valeron justru menyodorkan sebuah kotak berukuran sedang dengan bungkus kado berwarna peach.
"Apa ini?" tanyanya.
"Gue tau lo ulang tahun kemaren, Sy."
Glossy mengernyitkan dahinya, bukannya hanya teman terdekatnya saja yang tahu tanggal lahir dirinya?
"Lo tau dari mana?"
"Bukannya orang yang sedang menyukai seseorang itu selalu mencari tahu tentang orang yang disukainya?"
Glossy semakin dibuat bingung dengan ucapan Valeron, apa maksudnya?
"Yon, gue nggak ngerti."
"Nggak perlu ngerti, lo harus terima ini." Valeron merebut mangkuk yang dipegang Glossy dan memaksa Glossy memegang hadiahnya.
"Mpek-mpeknya gue bawa, nanti gue gantiin pulang sekolah," katanya dan langsung meninggalkan Glossy tak membiarkan gadis itu mengajukan protesnya.
"Sinting," cibirnya lalu Glossy masuk ke dalam kelas.
⚽
Suasana kelas yang semula gaduh karena menertawakan Ojik yang begitu nyeleneh langsung berubah hening ketika terdengar sebuah ketukan pintu, disusul muncul wajah seseorang.
Valeron, laki-laki itu masuk dengan percaya diri kemudian menyalimi guru yang sedang mengajar di kelas itu.
"Pak, ini ada surat dispen buat Glossy," katanya lalu menaruh sebuah lembaran kertas kecil ke atas meja.
"Dispen kader kartini, Pak."
Guru itu mengangguk saja, "Glossy, silahkan, Nak."
Dengan kebingungannya ia bangkit dari tempat duduk dan menyusul Valeron yang sudah keluar kelas lebih dulu.
"Emang apaan, Yon?" tanya Glossy yang semakin bingung.
Di lorong kelas yang membawa mereka menuju halaman belakang, Valeron terkekeh.
"Nggak, itu gue bohong aja biar lo bisa bolos."
Glossy berhenti kemudian melotot ke arahnya. "Gila lo ya! Bikin gue bolos pelajaran!"
Valeron terkekeh, "sekali-kali lo harus cobain bolos." Valeron menarik Glossy untuk tetap berjalan.
"Pasti hari ini bakal jadi cerita lo di masa depan," lanjutnya.
"Tapi, Yon--"
"Di halaman belakang aja, enak sejuk."
Glossy menghela napas, mengikuti kemana laki-laki itu pergi. Lagi pula tidak ada salahnya mencoba bolos jam pelajaran. Kalau dihukum kan Valeron yang pasti akan dihukum karena membuat surat dispen palsu!
"Kadonya udah dibuka?" tanya Valeron saat mereka sudah duduk di salah satu kursi yang sudah tidak terpakai.
Glossy menggeleng, "baru mau buka tapi udah bel."
"Yaudah buka di rumah aja."
"Nggak macem-macem kan isinya?"
"Ada uler kecil sih," jawab Valeron nyeleneh yang mendapat tatapan tajam dari Glossy, namun Valeron hanya terkekeh.
"Aneh-aneh gimana sih maksudnya?"
"Ya siapa tau ada tikus mati, kodok--"
"Sy, gue itu mau ngadoin lo bukan mau neror lo." Valeron menyenderkan bahunya pada senderan kursi. Menghela napas sebentar sebelum akhirnya bicara.
"Sy, lo cantik."
"Namanya juga perempuan!" jawab Glossy sewot.
"Dapet salam dari hati gue, katanya sayang."
Glossy menoleh menatap Valeron dari samping.
"Gue nggak bohong, Sy."
"Gue nggak mau nembak lo sekarang karena pasti jawaban lo nggak."
"Yon--"
"Iya gue tau. Udah diem aja, gue pengen di sini sama lo."
⚽
KAMU SEDANG MEMBACA
Glossy V (sedang dirombak)
Novela Juvenil"Pokoknya lo harus jatuh cinta sama gue!" "Kurang kerjaan jatuh cinta sama cowok sinting kayak lo, Eyon!" "Lo manggil gue Eyon sama aja lo orang terdekat gue dan lo harus jatuh cinta sama gue, sekarang!" "Nggak jadi, gue nggak mau sama orang sintin...