- 1 -

349 164 405
                                    

Pagi ini adalah hari pertama mos Nesya di salah satu sekolah terkenal, SMA bakti bangsa. Hari ini ia harus berangkat dengan segala pernak pernik mos yang menyebalkan.

Di mulai dari sepatu dengan tali berwarna biru pink, kaos kaki belang-belang, name tag dengan foto alay berukuran 5R, dan topi yang terbuat dari belahan bola plastik.

Menatap dirinya di cermin yang seperti orang gila itu membuatnya menahan geram. Ia harus menjadi siswi SMA yang baik setidaknya sampai masa orientasi selesai. Tak mau terlalu lama larut dalam pikirannya, ia pun bangkit dari meja rias menuju ruang makan.

Nesya turun dengan sedikit tersenyum walau di paksakan. Dia segera menuju meja makan dan senyum yang walau di paksakan itu mulai sirna. Tergantikan dengan helaan nafas.

Dipandang nya meja makan yang masih lengkap dan belum tersentuh. Sudah menjadi hal biasa bagi Nesya menikmati sarapan paginya hanya dengan bayangan diri sendiri. Dia pun segera menarik kursi dan menikmati sarapan yang telah disiapkan Bi Nani.

Seusai sarapan dirinya segera bergegas meninggalkan rumah untuk mencari angkutan umum menuju ke sekolah.

----------------- Deepest Side --------------------

Sesampainya di sekolah dia bergegas menuju lapangan utama untuk melaksanakan apel, tak lupa dia membenarkan kacamata dan rambut kepang dua khasnya.

Mereka semua berkumpul disana dan bercanda gurau. Ah mereka cepat sekali bergaul. pikir Nesya di separo perjalanannya.

"Diberitahukan kepada peserta MOS SMA bakti bangsa agar baris sesuai kelas yang sudah ditentukan di papan pemberitahuan" instruksi seseorang di podium lapangan utama.

Nesya terlonjak kaget. Dimanakah dia bisa menemukan papan pemberitahuan di sekolah sebesar ini. Terlebih lagi kakak kelas yang tak pernah luput memperhatikannya.

Dia bergegas mengikuti seseorang yang menurut pengamatannya senasib dengannya. cowok itu merasa ada seseorang yang mengikutinya pun menoleh.

"Heh cupu ngapain lo ngikutin gue?" Semburnya seolah mengibarkan bendera peperangan.

"Ehh..Emm.. anu aku cuman pengen lihat papan pemberitahuan soo..alnya aku pikir kamu mau liat kesana juga" gugup nesya yang sedari tadi disorot tajam oleh lawan bicaranya.

" Hah? Aku? Woy lo anak SMA atau TK sih? Gila baru liat gue anak SMA pake aku aku-an" ejek cowok itu.

" Eh? Anu... aku udah biasa pake kata 'aku- kamu' kalau ngobrol"

" Banyak omong, minggir gue mau lewat!"

"Eh.. yaudah deh"

Cowok itu pun berjalan dengan angkuhnya meninggalkan nesya yang nampak seperti orang hilang di mall Jakarta. Bayangkan saja dia menatap kepergian cowok bernama Alex itu dengan tatapan penuh kesedihan.

Nesya tak mau terlalu lama memperhatikan cowok yang bahkan mengacuhkannya. Dia pun bergegas mencari orang yang mungkin senasib dengannya tetapi lebih baik dari Alex tadi.

Nesya diam. Matanya mengerjap beberapa kali berharap yang terlihat di retinanya bukanlah orang yang sangat ingin dijauhinya. Namun, sepertinya harapan tak sesuai kenyataan.

Orang dalam pandangannya bergerak mendatangi Nesya yang masih tak cukup percaya. Nesya berdiam diri melihat kedatangan cewek itu.

"Woy babu bawain tas gue, berat ." Perintah cewek itu melempar ransel ke wajah Nesya dengan kasar.

"Aku bukan babu kamu Nella." Seru Nesya seusai gelagapan menangkap ransel saudara kembarnya itu.

"Terus lo itu siapa? Sodara kembar gue? Sorry gue ga sudi nganggep lo. Buat anggep lo jadi babu aja gue masih pikir dua kali."

Nesya diam. Memandang saudara kembarnya itu dengan tatapan tak menyangka. Meski sudah terbiasa kata-kata Nella tidak mungkin tidak menyakiti hati kecilnya.

"Kenapa kamu sekolah disini? Bukannya kamu mendaftar di SMA galaksi?" Tanya Nesya mengalihkan pembicaraan.

"Suka suka gue dong, berhubung lo sekolah disini gue kan jadi punya babu biar kerjaan gue ga berat-berat amat."

"Yasudah aku mau ke papan pengumuman lihat kelasku dimana" pamit Nesya

"Ets gak perlu repot-repot lo sekelas sama gue karena gue yang minta papi buat lo dan gue sekelas"

"Kita kelas berapa?"

"10 mipa 3, dan cepet ya gue mau ke kelas mau kenalan sama yang lain, oh ya jalan di belakang gue jangan di samping gue karena inget lo itu babu."

Nella berjalan menuju kelas dengan di ikuti Nesya di belakangnya . Kedatangan mereka ke kelas menyita perhatian. Beberapa orang memerhatikan mereka antara takjub dan iba.

"Halo guys kenalin nama gue Nella Putri Kaswira dan ini babu gue eh sodara kembar gue deng namanya Nesya." sapa Nella kepada teman teman barunya .

"Heh apaan dah cewek cantik gitu di kata babu, mending sama Aa aja neng." Celetuk si raja gombal.

"Hello lebih cantik gue lah, dia mah babu tolong jangan di sama-samakan dengan gue!" Ujar Nella Percaya diri.

" Nesya sini dong duduk sama gue. " Panggil seorang cewek yang melambai ke arahnya .

Nesya berniat menuju meja cewek itu namun pergerakan nya terhenti karena perintah dari seseorang .

"Minggir jelek."

"Dih lo lagi, eh temen temen gue mau ngasih tau nih, gue tadi ketemu anak SMA kayak anak TK Ngomong nya pake aku-kamu njir ."

Sontak sekelas tertawa . Ntah mengapa secara tidak langsung semua orang menertawakan Nesya yang masih enggan menggunakan kata lo-gue.

"Apaan Lex? Aku? Kamu? Astaga tu bocah bener-bener ya... Siapa sih Lex?"

" Nih si jelek" tunjuk Alex kepada Nesya.

Nesya diam saja mendengar penuturan cowok yang baru di kenalnya dalam kurung waktu 30 menit itu. Nesya mendatangi cewek cantik yang sedari tadi menunggu kehadirannya.

Nesya tersenyum canggung pada cewek itu. Di liriknya nametag Gadis itu. Raquel delvani.

"Hey kenalin gue Raquel panggil aja Rara hehe seneng bisa kenal Lo." Ujarnya menjulurkan tangan

"Hmm nama aku Nesya , salam kenal." Nesya menerima tangan itu dengan canggung takut lawan bicaranya resah mendengar kata aku yang di ucapnya.

Seolah bisa membaca pikiran Nesya, Raquel pun tersenyum girang menyahut kembali.

"Eh lo gak perlu takut gue ga nyaman denger lo ngomong aku kamu santai aja okey gue harap lo jadi temen deket gue."

" Makasih ya ra."

"Eh Ra apaan sih lo kok malah temenan sama anak cupu ? " Tanya seorang cewek dengan penampilannya yang menjijikkan menurut Nesya. Pakaian yang terbuka dua kancing atasnya membuat kaum Adam yang tak berkedip melihat nya.

"Eh temen baru guys gue pengen ngerasain punya temen yang diem-diem manis gak kayak lo orang." Sahutnya.

"Emang kite kenapa ra?" Tanya cewek lainnya.

" Ya sejenis fauna gak terawat sih."

" Anjir lo nyamain kite sama hewan liar parah lo ah. " Ujar Yosi.

"Canda elah, dah ah gue mau kenalan sama temen baru dulu bay ."

Seusai itu Nesya dan Rara berbincang-bincang mengenai asal sekolah dan semua hal tak penting pun di bicarakan. Nesya merasa senang setidaknya dia memiliki teman.

Di sisi lain Nella tengah asyik memainkan benda pipih kesayangan nya itu senyum senyum bak orang gila. Meladeni chat dari cowok cowok yang beraneka ragam macamnya.

💫
ini cerita pertama aku
komen dong kalian tau cerita ini darimana?

salam manis,
Yulie Nova Arthika

Deepest Side Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang