Saat ini Nesya berada di atas motor ninja milik Arka si kakak kelas menyebalkan itu. Kalian pasti berfikir, bukannya tadi motor Arka di tinggal di minimarket?
Catat baik baik ya namanya juga Arka Ferdian si anak ilang ilangan. Bukan hal yang sulit untuk mendatangkan motor ninja itu.
"Eh kak Arka mampir ke bank dulu dong." Pinta Nesya sedikit berteriak agar suaranya sampai ke gendang telinga Arka.
"Ngapain?"
"Transaksi lah kak masa jual ayam."
"Hadeh serah deh ya."
Arka langsung membelokkan motornya karena melihat minimarket di seberangnya. Daripada menunggu antrean di bank mending transaksi di minimarket, Arka pinter kan?
"Kok kesini?" Tanya Nesya yang belum paham.
"Sama aja elah timbang nunggu di bank cepetan lo narik disini lah, gak pake nunggu antrean!" Sahut kesal Arka dengan nada nyolot.
Emang ya!
Arka Ferdian tuh kerjaannya nyolot terusss!
"Oh gitu yaudah deh gak ikut masuk kak?"
"Ikut lah ya kali gue nunggu di motor serasa ojol nunggu penumpang!" Arka nyahut lagi. Tuh kan nyolot terus.
"Oh yaudah ayok!"
Mereka pun masuk . Nesya yang sedang ingin mengambil uang tabungannya di sisi lain si ganteng eh Arka maksudnya itu lagi muter-muter nyari sabun muka.
Sok ganteng!
Setelah selesai dengan aktivitasnya Nesya menyusul Arka yang masih setia di rak facial foam dan teman sebangsanya. Nih anak beli kagak tapi gak pindah-pindah!
Malu-maluin!
"Heh kak mau beli apa to, kok ya di lihat-lihat sok di baca kagak ada yang di beli juga."
"Ya gue sih sebenarnya gak pengen beli cuman banyak cewe tadi gue jaga image lah sok cool gitu." Arka menyunggingkan senyuman menyebalkan itu.
"Dih kakak tuh gak jelas bener udah ayokkk pulang." Pintanya tanpa sadar menarik tangan Arka dan menggenggamnya.
"Ciee pegang-pegang." Arka menggoda saat melihat tangan jomblonya sudah ternodai oleh tangan Nesya.
Reflek Nesya melepas tangannya dari tangan Arka lalu memandangi tangan malangnya itu penuh iba.
"Tangan gue gak haram kali!" Kesal arka melihat adegan reflek Nesya.
"Hehe ya mangap." Nesya nyengir tanpa dosa.
"Udah Lo ayok pulang." Pintanya sekali lagi dengan hati-hati jangan sampai salah pegang lagi.
"Yaudah ayok."
Ketika mereka keluar dari minimarket itu datanglah seorang pria berseragam SMA yang kebetulan sama dengan seragam yang di kenakan Nesya.
Nesya menengadah menatap cowok jakung itu yang ternyata oh ternyata teman satu angkatannya.
Teman kelasnya malah!
Yaaaa ternyata dia adalah Alex yang keterlaluan itu. Hmmm
"Eh ada elo, selain munafik ternyata Lo murah juga ya?" Singgung Alex menatap Nesya dengan sorot mematikan.
"Lo tuh cowok punya mulut di jaga! Punya mulut lemes bener, komplotan Lambe Turah Lo?" Sahut Arka tak terima dengan kalimat yang tak pantas Alex utarakan itu.
"Heh siapa Lo? Oh pelanggan nya nih cabe? Lo bayar dia berapa?"
"Jaga ucapan Lo banci!"
"Maksud Lo ap-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Deepest Side
RandomSelamat membaca, bahagia, sedih, kecewa dan tertawa. Karena Nesya akan mengajarkan banyak hal kepada kita Terutama sisi terdalamnya. Salam manis Yaya.