PART 4

59 65 9
                                    

Welcome!!!
🙋🙋






Warning!!  Budayakan voment sebelum baca, inget jangan mau jadi silent reader
♡♡♡








Selamat membaca
♥♥♥









-----Wafes Of Love-----












Elang menurunkan Mika di halte bis yang letaknya cukup sepi, dia sungguh menyesal karena tidak bisa mengantarkan Mika pulang gara - gara harus menyiapkan berkas untuk persidangan besok.

Entah mengapa Elang tampak resah harus meninggalkan Mika disana fan langsung memeluknya erat seolah tak ingin meninggalkan, Mika bingung, ada apa denganya ? .

" Aku menghawatirkanmu, aku tidak ingin kau pulang sendirian " .

" Aku bisa menjaga diriku sendiri, khawatirkan saja dirimu sendiri, tadi siang baju pengantinya tidak pas dibadanmu yang gemuk ini " ejek Mika, padahal Elang tidak gendut.

Mika langsung menabok kepala Elang dan berkata " jangan lupa istirahat jangan terlalu banyak bekerja " .

" Baik " .

" Baik, baik, baik, tapi kau selalu saja lupa, kau sangat keras kepala Elang, kau tidak peduli dengan kesehatanmu, sekarang aku masih
bisa menjagamu, tapi kalau aku tidak ada, siapa yang akan peduli dengan kesehatanmu ? " .

Elang terkejut mendengar penuturan Mika itu, tapi Elang yakin kalau Mika tidak akan meninggalkanya," jangan khawatir Mika " kata Elang santai.

Mika langsung gemas mencubit pipi Elang dan menyuruhnya pergi, Elang tampak sangat gelisah tak ingin meninggalkanya, tidak tau kenapa perasaan Elang tidak enak, tapi terpaksa akhirnya dia harus pergi.

Pada saat yang bersamaan, Lenka berusaha ngebut secepat mungkin menghindari kejaran anak buahnya Dirwan, tapi tiba - tiba pandangan matanya mulai kabur karena pengaruh obat itu.

Lenka berusaha menjaga dirinya tetap sadar, Lenka langsung menghubungi shina yang jelas panik mendengar Lenka dibius , " lalu dimana kau sekarang ? , apa kau sudah sampai dirumahmu.

" Aku takut.........  aku takut mereka menangkapku, aku tidak bisa pulang, shina tolong aku " .

" Tenang dulu ingat - ingatlah tanda - tanda jalan dan terus kabari aku, aku akan datang secepatnya, kau harus tetap fokus ".

Shina langsung keluar tanpa menyadari Sandra ada disana dan jelas penasaran melihat kepanikan Shina.

Lenka berusaha keras untuk tetap fokus, tapi tiba - tiba ada taksi yang menyelinap didepanya, Lenka berusaha menyalip taksi itu, tapi taksi itu malah terus berbelok - belok didepanya dan menghalangi jalanya, Lenka sampai kesal dibuatnya.

Disisi lain Mika masih menunggu taksi saat Elang menelfonya untuk bertanya apakah Mika sudah sampai rumah atau belum, Elang langsung cemas mendengar Mika masih menunggu taksi sampai sekarang.

Pengaruh obat itu semakin kuat , Lenka berusaha tetap sadar, ia berniat menelfon Shina, tapi Lenka malah tak sengaja menjatuhkan handphonya, Lenka berusaha meraih kebawah sambil terus mengemudikan mobilnya.

Wafes Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang