3.

912 170 14
                                    


"Nama lembaga kesehatan dunia?"

"WHO..." Hangyul menatap remeh kearah Sihoon

"..... kalo mengajukan pertanyaan itu, susah sedikit" sambungnya

Sihoon mendelik kepada Hangyul yang sedang duduk diranjang dengan sebuah tablet ditangannya

Pria tua itu menyebalkan sekali..
Setelah menggodanya dengan menciumnya habis-habisan, lalu mengabaikannya karna pekerjaan pria itu, lalu sekarang mengatai Sihoon bodoh?

Keterlaluan sekali bukan?

"Kemarikan keningmu.. kau kalah" ujar Hangyul

Dengan bibir menggerutu dan bersungut-sungut,  Sihoon mendatangi Hangyul untuk menerima hukuman

Yeah, game classic untuk mengusir kecanggungan

Dimana Hangyul dan Sihoon akan saling melempar pertanyaan, dengan konsekuensi jika Sihoon kalah, pemuda kelinci itu akan menerima jitakan dikening, dan jika Hangyul yang kalah, maka pria itu harus mengabulkan satu permintaan Sihoon

Niatnya,  Sihoon ingin menang banyak, tapi ini sudah 3 pertanyaan tapi bisa dijawab oleh Hangyul semua

Apa setelah malam pertama ia akan terkena geger otak? Karna demi apa jitakan Hangyul benar-benar sakit

Bersiap menerima hukumannya, Sihoon menutup mata dengan mencengkeram celana piyamanya erat

Hangyul yang melihat itu tersenyum geli

Ia menurunkan tabnya dan meletakkannya ke nakas,  lalu dengan gemas tangan kirinya menyentuh pipi Sihoon, dan tangan kanannya siap-siap menyingkirkan rambut dikening si manis berisik

Senyum miring Hangyul muncul saat Sihoon masih memejamkan matanya.  Tidak sadar jika bahaya kembali datang

Pria yang dikatai Sihoon tua itu mendekatkan wajah nya, lalu..



Cup !


Sihoon langsung membuka matanya saat merasakan bibirnya dikecup. Dan itu bukan pilihan bagus karna wajahnya dan Hangyul saat dekat. Itu Membuat nya sesak

"Aku ganti hadiahku.. daripada menjitakmu,  lebih baik mencium mu saja kan?"

"Lee Hangyul!"

Hangyul tertawa, lalu kembali menyandarkan tubuhnya dan kembali sibuk pada tab miliknya

"Kali ini giliranku kan?" Tanya Hangyul

Sihoon menangguk dengan bibir maju. Pipinya memerah, belum lagi jika ia kalah. Pria tua itu pasti akan menciumnya

Kali ini Sihoon tidak boleh kalah!


"Bunyi hukum newton yang ketiga?"

Rahang Sihoon jatuh, ia melotot menatap Hangyul

Dengan bibir komat-kamit Sihoon buru-buru membuat pembelaan atas ketidakadilan ini. Eyy gaya mu Kim


"Yang benar aja ahjussi! Hukum newton yang ketiga?! Aishh.. aku bahkan hanya lulus sekali dimata pelajaran fisika, mati saja sana!"

"Hushh... jawaban itu mudah, anak SMP aja tau. Kau payah ah"

"Pertanyaan mu yang payah ahjussi! Sebenarnya kau ini CEO terkenal atau guru fisika sih? Memangnya saat tanda tangan kontrak, ada bunyi klausul hukum newton yang ketiga apa?! Kan tidak!!"


Senang membuat istrinya bersungut-sungut,  Hangyul meletakkan lagi tablet nya lalu menarik tubuh Sihoon yang tidak siap dan kini berada didadanya


"Tidak usah banyak bicara, mana hadiahku?"

Ck, harusnya Sihoon tau jika pria tua ini memang sengaja menjebaknya

Dengan tidak ikhlas ia mengangkat wajahnya dan mencium pipi Hangyul sebagai hadiah

"Giliranku lagi" sungut Sihoon masih kesal

Hangyul terkekeh

"Silahkan tuan putri"

"Berapa emisivitas benda berwarna hitam?"

Hening sejenak

Hangyul mengusap jempolnya yang sedang memegang lengan Sihoon, lalu berkata:

"Aku tidak tau"

Wajah tertekuk Sihoon kini sirna digantikan tatapan riang yang super menggemaskan


"Yeayy! Kau harus membelikan ku I-phone dengan iOS terbaru ahjussi!"

Hangyul tersenyum melihat tingkah Sihoon seperti anak TK. Ia mengangguk dan menarik gemas hidung mancung Sihoon

"Permintaanmu mahal.. sepuluh kali aku tidak bisa menjawab, aku pasti bangkrut"

"Kau tidak akan bangkrut kok ahjussi.. belikan ya? ya?"

"Iya.. iya.. nanti jika sudah rilis akan aku belikan"

"Yeahhh... ahjussi yang terbaik! Aku cinta ahjussi hehehe"

"Bilang cinta pas ada maunya. Dasar bocah"

Hangyul pura-pura bersungut-sungut,  membuat Sihoon tertawa geli

Sihoon tidak tau saja jika Hangyul hanya pura-pura tidak tau

Emisivitas benda berwarna hitam itu satu, itulah sebabnya jika memakai pakaian hitam akan terasa panas. Karna panas yang diserap lebih banyak, itu teori mudah yang ia pelajari saat sekolah menengah dulu 

Tapi mengalah sekali-kali tidak apa-apalah

Dari pada Simanis menangis karna selalu kalah. Lebih baik Hangyul kehilangan beberapa juta won

Hening sebentar..

Sihoon merasa nyaman saat Hangyul mengusap punggungnya lembut, belum lagi posisinya yang bersandar nyaman didada bidang suaminya

Rasanya Sihoon ingin segera tidur karna matanya yang terasa perih dan berat

"Masih mau lanjut?" Tanya Hangyul masih mengusap punggung istrinya

"Tidak mau, aku sudah menang. Mau tidur aja"

"Licik sekali"

"Bodo! Selamat malam Ahjussi tampan"

Bocah perayu ulung!..
Bagaimana bisa gombalan pasarannya bisa membuat Hangyul tersenyum? 

Hangyul menurunkan tubuh Sihoon dari dadanya, dan mulai menciumi seluruh wajah Sihoon

Membuat si kecil mendorong dadanya minta dilepas

"Uhhh.. aku mengantuk ahjussi! Berhenti bertingkah mesum!"

"Aku sudah setuju menunda malam pertama ku, jadi biarkan aku mencium mu sepuasnya malam ini"

"Eughhh... gak! Ahjussi-"

"Sst... siapkan nafasmu untuk malam ini sayang"
















.

.

.















To Be Contiue



.

.

.







Don't Be Siders sayang

Vote + Comment + Follow

Young Wife (Hangyul X Sihoon vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang