17.

416 80 8
                                    


"Hangyullll.."

"Pulang Gyul.. "

"Hangyul mau pulang.."

"Pulanggggg" Sihoon terus saja merengek pada Hangyul yang sibuk menyetir

Mereka sudah jauh sekali melewati perjalanan, bahkan Hangyul sudah 3 kali mengisi bahan bakar minyak, berarti perjalanan mereka jauh sekali kan?

Sihoon udah gelisah dari tadi karna tidak tau mau kemana Hangyul membawanya

Ia cukup ketakutan karna sedari tadi yang mereka lewati adalah hutan gelap

"Gyul, serius.. kau mau membawaku kemana?  Kenapa yang kita lewati dari tadi hanya hutan gelap? Tidak bisakah kita pulang saja?" Rengek Sihoon kesekian kalinya

Saat ini Sihoon itu mode tenang, hm... mode ketakutan lebih tepatnya

Dari tadi Sihoon tidak bisa diam, hingga membuat Hangyul menghentikan mobilnya sebentar untuk membungkam bibir cerewet Sihoon dengan bibirnya

Memang berhasil membuat pemuda mungil itu untuk diam, namun detik berikutnya satu cubitan sayang dari pinggangnya diberikan dengan suka rela oleh Sihoon

Hangyul meringis kesakitan, tapi percayalah itu hanya pura-pura

"G-Gyul? Apa cubitan ku sakit?" Tanya Sihoon panik, sangat menggemaskan

"....."

"Maafkan aku Gyul, tapi serius tidak bisa kah kita pulang saja?"

"...."

"Tunggu sebentar lagi sayang, sebentar lagi"

"Gyul? Kau marah? G-Gyul?"

"...."

"Gyul hiks.. katakan sesuatu, jangan diam saja hiks"

"Bunny? Kau menangis?" Tanya Hangyul panik saat merasakan tangannya yang digeluti Sihoon basah

Dia sudah keterlaluan!

"Hiks, gelap Gyul.. kita mau kemana? Hiks mau pulang aja Hangyul.. pulang"

Jika Sihoon sudah merengek sambil menangis, Hangyul sudah lemah

Dia paling tidak suka melihat istrinya menangis

Ia merangkul bahu Sihoon dengan tangan kanannya yang tidak memegang setir, lalu menarik tubuh Sihoon agar bersandar dibahu kekarnya, lalu mengusap rambut Sihoon lembut

"Sstt.. kita sebentar lagi akan sampai sayang, jika kau takut bersandar saja dibahuku dan Jangan lihat kemana pun"

Karna Sihoon mode anak baik-baik,  ia pun akhirnya mengangguk setuju, lalu mengubur wajahnya dibahu lebar suaminya erat

Sedikitnya, Hangyul merasa bersalah pada Sihoon karna sudah mendiamkan pemuda manisnya

Tujuannya memang karna itu, ia senang akan membuat Sihoon merengek karna demi apa itu sangat menggemaskan dan menyenangkan

Tapi jika itu harus membuat istrinya sampai menangis, Hangyul mana tega

Jadi untuk  menebus kesalahannya,  maka Hangyul biarkan saja istrinya tenang dulu, dan akan ia balas air mata Bunny Hoon-nya dengan senyum kebahagiaan ditempat yang akan mereka kunjungi nanti

"Tunggu sebentar lagi sayang"




.
.
.

Tbc

Apa-apaan ini? Kok dikit banget?

Kolom ceramah buat authornya 👉

Tapi jangan terlalu nyelekit ya, author suka baper dan mudah menangis 😓

Young Wife (Hangyul X Sihoon vers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang