Ini bagian yang paling spesial...
Biar kuceritakan siapa dia, seseorang yang setahun ini menemaniku meniti langkah. Di dalam tulisan ini aku tidak bisa menyebutkan namanya, bukan karena aku khawatir kalau-kalau kalian bertemu dengannya kemudian jatuh cinta. Bukan, aku hanya tidak ingin, itu saja.
Lagipula tiap orang punya kriteria untuk jatuh cinta. Meski ia memiliki binar coklat yang indah yang akan membuat siapa saja merasa teduh kemudian ingin tinggal, kalian tidak akan tertarik kalau hanya melihatnya.
Kalau boleh jujur, aku tidak bisa jatuh cinta hanya karena alasan tampan. Meski dia-ku yang sekarang memang tampan. Aku yakin kalau kalian melihatnya, kalian akan setuju dengan pernyataanku.
---Tolong disini biarkan aku memujinya, kalau kalian muak boleh ditahan dulu. Kalau ingin muntah mendengar sajakku yang berlebihan kalian boleh memuntahkannya dulu. Ini rumahku yang bebas kuhiasi dengan apapun yang aku mau.---
Patah hatiku yang kemarin mengajarkan aku untuk hati-hati dalam menaruh cinta. Termasuk dalam pertemuanku dengan ia yang bisa dibilang singkat dan terlalu sederhana.
Aku menyadari, bahwa aku tidak butuh orang yang sempurna. Sempurna agamanya misal, sempurna duniawinya misal. --Sempurna hanya milik Tuhan-- bukan sempurna yang seperti itu yang aku maksud, tapi lebih ke cakap dalam berbagai bidang. Wajar kan kalau kita ingin dipimpin oleh orang yang kemampuannya di atas kita.
Aku lupa bahwa sepasang adalah kanan dan kiri, yang tidak bisa seluruhnya serupa. Justru perbedaan lah yang membuatnya selaras, satu dan utuh. Begitupun dengan dia, bagiku kesederhanaannya yang membuat aku jatuh cinta.
Dia, seseorang yang bersedia menerima ku dan masalalu-ku, juga semua patah yang pernah mematahkan langkah. Ia bersedia menemaniku lupa bahwa aku pernah terluka. Ia mau menjadi kawan berbagi disaat aku kehilangan arah untuk melangkah. Dia bilang, dia adalah rumah yang akan selalu bersedia diisi apapun. Bahagia ataupun sedih, kecewa juga gelisah.
Bagiku, ini bagian paling penting dari part ini.
Aku ingin berterimakasih untuk doa semangat dan dukungannya. Terimakasih karena tak hanya menjadi sekedar pasangan, serta tak hanya mendampingi namun juga turut serta menjadi kawan tumbuh, tak malu belajar hal baru, serta untuk cintamu yang seluruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semoga Aku Pergi
PoesiaSebuah tulisan tentang kesedihan. Tentang rumit di kepala yang menjadi teman dan beberapa keadaan yang memaksa kita menyerah, patah, hilang arah.