Mesin Waktu (Sebuah Tulisan Untuk Ibu)

4 0 0
                                    

Mungkin memang benar, Bu. Sebaiknya kita tidak pernah bertemu. Aku terduduk menyesali yang sudah-sudah. Sedang kau lupa dan menganggap dirimu tak apa.

Aku dengan sendu menangis tersedu-sedu melihat kau terluka begitu pilu. Mengapa sulit sekali untuk melihat Ibu senang, sehat dan bahagia. Kuupayakan segala yang aku punya, untuk hidup ibu yang lebih layak. Tapi ibu tak pernah ingin beranjak.

Kita memungut sepotong harapan kemarin sore. Kubersihkan, agar tetap layak untuk kita gunakan hidup esok hari. Namun ibu memberinya kepada seorang yang memotong harap kita hidup-hidup, hingga menyerah kerap menjadi jalan tengah.

Aku sepenuh tenaga, mengeluarkan ibu dari lembar hitam pernikahan yang kisahnya pilu. Tapi Ibu tetap saja terjebak dalam cinta yang biru. Yang kau warnai degan air matamu itu.

Manusia yang kau kasihani itu tak pernah menganggap kau rumah. Tak semua manusia di bumi ini bisa menghargai ketulusanmu, Bu. Dan kau tak pernah layak di perlakukan demikian.

Tuhan menentapkan Takdir, ada hal yang tidak bisa kita rubah, ada hal yang hasilnya tak sesuai dengan usaha. Tapi manusia diberikan banyak cara. Memilih adalah salah satunya. Harusnya, ibu memilih seseorang yang bersamanya ibu merasa bahagia begitu pula ia.

Harusnya Ibu bisa membedakan mana yang bisa menghargai kehadiran ibu, atau hanya sekedar numpang makan.

Ibu terlalu pemaaf, untuk manusia yang harusnya tak pernah diberi kesempatan.
Ibu tidak layak sedih...
Ibu tidak layak diperlakukan seperti ini...
Ibu tidak pernah layak mendapatkan semua ini.

Oleh karena itu, andai mesin waktu nanti akan ada, semoga kita tidak bertemu sebagai seorang ibu dan anak yang hubungan manis. Hingga air mata yang kau keluarkan rasanya pedih dan mengiris.

Jika mesin waktu ada, semoga kau memilih cerita lain. Yang didalamnya kau dicintai dengan baik, dirawat dengan sepenuh hati, dibanggakan dan dijaga hatinya. Karena cinta harusnya tak pernah menyakitkan. Bila dalam cerita lain itu, kita menjadi tak bertemu semoga kita bertemu dalam keadaan lain.

Aku sayang ibu :(

Semoga Aku Pergi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang