Mengalir saja terus.
Aku yang telah terbawa arus.
Memilih tuk menyisir ke tepi.
Walau terlanjur basah di sisi.
dan hanyut tanpa sandar
Setelah tercelup benar.Yang dinginya tak terhendaki.
Yang kenangnya tak tersudahi.
Mengeringkan yang kuyup hati.
Melepaskan yang penuh sepi.
Masih ada waktu tuk menghangat.
Sebelum semua berubah cacat.Tenggelam nya atas perjalanan fana.
Tentang apa sebenarnya kita.
Yang di sudahi dengan kepala kosong.
Membuat segalanya terpotong.
Mungkin karena sedari dulu sudah di ambang.
Sehingga akhirnya yang berlinang.
Sekarang terasa tenggelam dalam hening.Siapakah yang benar benar basah disini.
Apakah kita yang terlalu kuyup tuk menepi.
Apakah terus saja berenang sampai mati.
Bila begitu semakin dingin saja hati.
Menggigil sudah semua.
Kita memang tak ada.
Kenangan itu hanya sejarah.
Tentang cerita yang akhirnya berubah.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAIKAN PADA SENJA
PoetrySegelintir ugkapan berupa puisi dan sajak dari kisah hidup maupun perasaan penulis. Penulis ingin pembaca menafsirkan makna tulisan ini dengan cara pandang berbeda. Karena setiap kata saja bisa membuat perbedaan pendapat.