Selamat malam kenangan.
Tepat saat itu aku sedang tak karuan.
Memandang sunyi yang berhias bintang.
Gelap nan dingin semilir angan.Duduk di atas reruntuhan.
Tertunduk penuh renungan.
Berdiam dan berlinang.
Hanya ingin menyapa kenang.
Yang Kupikir sudah tergenang.
Lebur dan takkan kembali benderang.Bunga nan indah itu kian layu.
Sapa ku pada mawar yang tak lagi kaku,
Yang kelopaknya sudah tak lagi merayu.
Terlihat tak ada lagi belenggu.
Seperti tak berhastrat tuk bercumbu.Lalu percuma saja menyiram.
Sedang bunga itu kan terus muram.
Takkan pernah kembali tumbuh.
Karena layu nya membuat seisi runtuh.
Sapa aku sudahi saja malam itu.
Tentang semua rasa yang telah mendayu.
Yang memang bukan aku.
Atau pun kamu, tapi semu.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAIKAN PADA SENJA
PoesíaSegelintir ugkapan berupa puisi dan sajak dari kisah hidup maupun perasaan penulis. Penulis ingin pembaca menafsirkan makna tulisan ini dengan cara pandang berbeda. Karena setiap kata saja bisa membuat perbedaan pendapat.