Sisa sisa tiap rasa kian menguras sukma.
Pikir pikir yang tak nyata kerap memeluk raga.
Hingga jiwa jiwa yang jumaya tak ada.
Yang Tersisa hanya sebagian sebagian luka.Irisanya bagai racun yang mengucur.
Yang hadir disetiap pikir yang terkilir.
Terhanyut dengan sikap sikap yang amatir.
Dari ketakutan,kecemasan yang terus di pikir.
Tanpa pernah bergerak tuk keluar.
Hingga tak sadar bila semua racun berasal dari pola pikir.Merenggut dari setiap bahagia.
Seperti kau hidup dalam hampa yang nyata.
Tak pernah keluar dari pikir pikir yang tak benar ada.
Halusinasi menampakan persuasi tuk segera Putus asa.Perlahan racun racun itu berkembang.
Menghisap setiap harap yang tumbang.
Menjalar ke bagian bagian saraf yang rumpang.
Menangisi setiap jiwa yang merangsang.
Hingga tak sadar diri kala di serang.
Sampai lupa dunia yang tenang.itu semua akan berakhir.
Ketika semua berhenti di pikir.
Dan Mcncari solusi yang tak terpikir.
Hingga menemukan tenang dari hilir hilir.
Pertanda waktunya kau kembali tuk melipir.
Dan berjalan pada jalan tentram yang dahulu kau tak pernah pikir.
Tentang sujud mu yang akan merubah takdir.*****
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAIKAN PADA SENJA
PoetrySegelintir ugkapan berupa puisi dan sajak dari kisah hidup maupun perasaan penulis. Penulis ingin pembaca menafsirkan makna tulisan ini dengan cara pandang berbeda. Karena setiap kata saja bisa membuat perbedaan pendapat.