JakArtha : Tiara dan masa lalunya

34 5 0
                                    

Jaka duduk di halte depan sekolahnya. Dia sedang menunggu jemputan Abang tercintanya yang tak kunjung datang, padahal Jaka telah menunggu selama hampir 30 menit. Selama menunggu abangnya, Jaka tak berhenti menggerutu, menyalahkan kedua temannya yang tak bisa mengantarkannya pulang. Seandainya saja Jaka bisa mengendarai kendaraan, minimal motor, mungkin dia tidak akan kesusahan seperti ini.

"Bang Jeff mana sih? Dari tadi nungguin juga, gak dateng-dateng!?" Ucap Jaka sambil melihat kiri-kanannya.

Dan tak lama kemudian, terlihat mobil Pajero sport berwarna putih berhenti tepat di depan Jaka yang sudah memasang wajah kesalnya. Dan beberapa detik kemudian, si pengendara itu keluar dan berdiri di depan Jaka, siapa lagi jika bukan Jeffan.

"Adek abang yang paling manis..maaf ya Abang telat, soalnya macet tadi. Tau kan, sekarang tuh jam pulang kerja, jam-jamnya macet." Ucap Jeffan memberikan alasan pada Jaka, namun Jaka tetap memasang wajah kesalnya, dan enggan menanggapi ucapan abangnya.

Jeffan masih terus membujuk Jaka agar mau memaafkannya. Namun Jaka yang masih kesal terus berdiri dan enggan melihat kearah Jeffan. Ketika Jeffan sedang berusaha membujuk Jaka, tiba-tiba seorang perempuan yang memakai seragam yang sama dengan Jaka berjalan dan menyapanya.

"Kak Jeff?" Sapa perempuan itu. Jeffan yang merasa dipanggil pun melihat kearah perempuan itu.

"Tiara?" Jawab Jeffan sedikit ragu. Dan perempuan yang ternyata Tiara itu pun mengangguk sambil tersenyum kearah Jeffan.

"Ya ampun, ini beneran Tiara? Tiara adeknya Abang!?" Ucap Jeffan lalu memeluk Tiara.

Tiara merasa senang lantaran Jeffan masih menganggapnya sebagai adik. Namun lain halnya dengan Jaka, dia hanya menatap malas kearah dua orang di depannya yang tengah melepas rindu, setelah sekian lama tidak berjumpa. Jaka berjalan menuju mobil abangnya lalu masuk di kursi sebelah kemudi, lalu menutup pintu mobilnya dengan sedikit keras.

' tin tin...' Jaka membunyikan klakson mobil abangnya dengan terus menerus, membuat Jeffan melihat kesal kearah Jaka.

"Buruan!! Entar macet lagi, kan Abang sendiri yang bilang sekarang tuh jam-jam macet. Ayo!!" Ajak Jaka dengan nada yang sedikit terdengar ketus.

"Kamu pulang naik apa?" Tanya Jeffan pada Tiara yang senantiasa memasang senyum terbaiknya pada Jeffan. Jaka yang melihat senyum Tiara itu hanya berdecih dalam hati, lalu mengalihkan pandangannya dari Tiara.

"Aku naik taksi kak." Jawab Tiara.

"Naik taksi? Ya ampun, kalo kamu naik taksi gak bakal aman, nanti gimana kalo kamu diculik? Kalo Jaka sih, yang nyulik juga bakal mikir dua kali!" Ucap Jeffan. Jaka yang mendengar ucapan abangnya hanya mendelik tajam kearah Jeffan, lalu mendengus keras, sambil menyenderkan punggungnya pada sandaran mobil.

"Udah, ayo masuk. Biar kakak anterin kamu. Ayo!!" Ajak Jeffan sambil membukakan pintu mobil untuk Tiara, dan setelah itu mereka bertiga meninggalkan gedung sekolah.

Di perjalanan, Jaka masih diam enggan untuk ikut nimbrung dalam pembicaraan abangnya dengan Tiara. Entahlah Jaka sangat tidak suka dengan kehadiran Tiara, bukan karena Tiara yang berusaha merebut Jean darinya. Jauh sebelum Jaka mengenal Jean, Jaka sudah terlebih dulu mengenal Tiara. Dan hubungannya dengan Tiara tidak pernah akur, Jaka sendiri juga sebenarnya tidak tau, kenapa Tiara selalu bersikap ketus padanya. Makanya sampai sekarang, Jaka jadi merasa kesal pada Tiara.

Setelah beberapa menit yang membosankan menurut Jaka, akhirnya sampai juga mereka di rumah Tiara. Tiara turun, dan berdiri di samping kanan, tempat Jeffan mengemudi.

"Kak Jeffan, makasih udah nganterin aku. Mau mampir dulu?" Tawar Tiara pada Jeffan. Jaka yang tau abangnya akan menerima tawaran Tiara pun segera menyela Jeffan.

JAKARTHA (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang