JakArtha : Nathan dan Tiara

36 5 0
                                    

Nathan menghentikan laju motornya di sebuah kafe tak jauh dari sekolahnya untuk menunggu hujan reda. Nathan duduk di sebuah bangku dekat dengan jendela besar yang menghadap langsung pada jalanan.

Jika ada hal yang paling Nathan benci, adalah sebuah penghianatan. Dan jika ada hal yang paling membuatnya sangat kecewa, adalah penghianatan dari orang terdekatnya.

Nathan memperhatikan pemandangan didepannya. Jalanan yang macet meski sedang turun hujan, anak-anak jalanan yang berteduh di pinggiran toko, dan para pejalan kaki yang berjalan di bawah naungan payung miliknya.

Tiba-tiba saja, seseorang perempuan datang menghampiri Nathan, dan duduk tepat di depannya. Seketika Nathan menatap datar ke arah perempuan yang baru datang itu.

"Long time no see, Nathan. How are you?" Tanya perempuan tersebut, yang membuat Nathan mendengus sinis padanya.

"Mau apa Lo!?" Tanya Nathan ketus.

"Santai aja kali, gue cuma kebetulan lewat, terus gak sengaja liat Lo, ya.. ngobrol-ngobrol dikit, boleh kali?" Jawab orang itu, sambil tersenyum.

Nathan tidak menanggapi ucapan perempuan tersebut, dia hanya diam sambil sesekali melirik hujan dan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Nathan berharap hujan reda sekarang agar bisa terbebas dari perempuan yang tidak pernah ingin dia temui.

"Kalo Lo masih marah sama kejadian waktu itu, gue minta maaf." Ucap perempuan itu memecah keheningan yang sempat tercipta antara Nathan dan perempuan itu.

"Gue bahkan udah lupa sama kejadian itu!!" Ucap Nathan ketus.

Perempuan itu menganggukkan kepalanya, lalu senyuman licik terbit dari wajahnya yang cantik.

"Gue bisa bantu Lo deket sama Jaka." Ucap perempuan itu, Nathan yang mendengar perkataan perempuan itu langsung menatapnya tajam.

"Maksud Lo apa, Tiara?" Tanya Nathan penuh penekanan pada perempuan yang tak lain adalah Tiara.

"Gue tau, Lo sekarang lagi berusaha buat deketin Jaka, kan? Kalo Lo mau, gue bisa bantu Lo. Kalo Lo mau, ya!" Ucap Tiara mengulang kembali perkataannya pada Nathan. Nathan melihat kearah Tiara, lalu tersenyum remeh pada Tiara.

"Kasih tau gue, apa rencana Lo!?" Ucap Nathan menatap serius kearah Tiara. Tiara mengangkat salah satu alisnya lalu menatap datar ke arah Nathan.

"Ternyata Nathan yang sekarang gak sepolos yang dulu, ya. Oke lah, gue mau ngajak Lo kerja sama, buat jauhin Jaka sama Jean. Ya, lumayan kan, Lo bisa dapetin Jaka, gue bisa dapetin jean. Gimana?" Tawar Tiara. Nathan yang mendengar tawaran dari Tiara menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Nathan lalu memalingkan pandangannya, mengambil jaketnya dan hendak pergi dari kafe itu.

Namun Tiara yang tau gerak-gerik Nathan segera berdiri dan menghadang Nathan yang akan meninggalkan kafe itu.

"Lo bisa pikirin jawabannya. Kalo udah tau jawabannya, Lo bisa kasih tau gue!" Ucap Tiara sambil menyelipkan secarik kertas berisi nomor telponnya lalu melenggang meninggalkan Nathan di kafe itu.

🏫🏫🏫


Jean baru saja pulang ke rumahnya dengan kondisi basah kuyup. Selesai ekskul, hujan turun lumaya deras, dan Jean lupa tidak membawa jas hujan. Akhirnya Jean nekat pulang menerobos hujan, hingga berakhir dengan keadaan yang basah kuyup.

"Ya ampun, Jean, kenapa kamu hujan-hujanan gini!?" Ucap Eva, mama Jean. Lalu mengambil handuk untuk Jean.

Jean menerima handuk yang disodorkan mamanya, dan menggosok rambutnya dengan handuk tadi.

"Udah sana kamu pergi mandi, terus makan, nanti masuk angin lagi!" Ucap mamanya lagi, dan Jean menuruti perkataan mamanya.

Beberapa menit, Jean selesai dengan aktivitas membersihkan dirinya. Lalu turun untuk mengisi perutnya yang kosong. Lalau Jean duduk di meja makan, dan mamanya langsung menyiapkan makan untuk Jean.

"Makasih, ma." Ucap Jean.

"Iya, makan yang banyak!" Ucap mama Jean sambil ikut duduk di sebelah Jean, " oh iya, Nathan kok akhir-akhir ini jarang main ke rumah, ya?" Lanjut mamanya dan membuat Jean tersedak, dan buru-buru meminum air putih yang sudah disediakan oleh mamanya.

"Emh..itu..Jean juga gak tau sih, ma." Ucap Jean ragu, dan sedikit agak canggung.

"Kok gak tau?" Tanya mamanya. Jean hanya menatap mamanya bingung, harus menjelaskan seperti apa keadaan antara dirinya dan Nathan.

"Kamu ada masalah sama Nathan?" Tanya mamanya lagi dengan tatapan menyelidik.

"Ng..nggak, nggak ada, kata siapa? Jean sama Nathan baik-baik aja kok." Jawab Jean dengan gelagapan.

"Yaudah, kalo gitu kamu ajak Nathan main ke sini, kangen mama tuh sama Nathan." Ucap mamanya, lalu beranjak pergi meninggalkan Jean di ruang makan.

Jean hanya bisa diam mendengar ucapan mamanya tadi. Dia bingung, benar-benar bingung, dia tidak bisa menceritakan yang sebenarnya hubungannya dengan Nathan yang tidak baik-baik saja, pada mamanya. Jean yakin, mamanya pasti akan kecewa, tapi Jean juga tidak tau bagaimana caranya membawa Nathan bertemu dengan mamanya.

Jean menghela nafasnya berat, lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi sambil menjauhkan piring yang masih terisi dengan nasi. Nafsu makannya sekarang sudah hilang, dan Jean lebih memilih untuk pergi ke kamarnya setelah mencuci piring bekasnya makan tadi.

🏫🏫🏫

Tiara berdiri di depan sebuah rumah yang dulu pernah dia tinggali. Rumah ini tak banyak berubah, hanya saja ayunan yang dulu selalu dia mainkan di pekarangan rumah sudah tidak ada.

Tiara berdiri di depan pintu, tangannya terulur siap untuk menekan bel rumah itu. Keraguan sempat ada dalam diri Tiara, dia merasa takut jika orang-orang yang berada di rumah ini telah melupakannya. Namun, mengingat perkataan Jeffan ketika mengantarkannya pulang tadi kembali meyakinkan Tiara.

Tiara menarik nafasnya pelan, lalu mulai memencet bel rumah itu. Tak berapa lama kemudian, Jeffan muncul di depannya dengan kaos abu-abu dan celana jeans selutut yang dikenakannya.

"Tiara!! Kamu dateng juga. Ayo masuk-masuk, Oma pasti seneng deh ketemu kamu." Seru Jeffan, lalu mengajak Tiara masuk.

"Oma!! Lihat, ini siapa yang dateng!!" Teriak Jeffan ketika memasuki ruang keluarga.

Tak lama kemudian seorang perempuan berusia 60-an menghampiri Jeffan dan Tiara dengan matanya yang mulai berkaca-kaca. Setelah di depan Jeffan dan Tiara, perempuan yang tak lain adalah Oma dari Jeffan dan Jaka, langsung memeluk Tiara erat.

"Akhirnya, cucu Oma pulang juga.." bisik Oma Tika, Oma Jaka sambil meneteskan air matanya.

"Tiara kangen Oma.." bisik Tiara diiringi tangis kerinduannya.Tiara juga memeluk Oma Tika dengan begitu eratnya, menyalurkan perasaan rindu yang selama ini bersarang di hatinya.

🏫🏫🏫

JAKARTHA (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang