JakArtha : Tiara

25 9 6
                                    

Gerimis di pagi hari, membuat semua orang enggan beranjak dari tempat tidur untuk beraktivitas. Termasuk seorang perempuan yang baru terlelap beberapa jam yang lalu, ketika rintik hujan mulai turun membasahi bumi.

Perempuan itu Jaka. Jaka masih terlelap menjelajahi dunia mimpi yang indah, dengan bergelung dalam selimutnya yang hangat, membuat mimpinya semakin indah. Namun sayang, mimpinya berakhir ketika mendengar suara gedoran di pintu kamarnya dan suara teriakan di luar kamarnya.

"Jaka!! Lo masih tidur??? Bangun oy!!!" Teriak orang gila yang mengganggu tidur Jaka.

"Jaka!!kalo Lo gak bukain pintunya, kita bakal dobrak pintunya!!!" Ancam orang gila satu lagi.

Jaka yang tidak tahan dengan mereka yang ribut itu pun segera berteriak dengan suara yang keras.

"KEAN!!!SATRIO!!! BERISIK BANGET SIH LO BERDUA!!! GUE LAGI TIDUR JUGA!!!PERGI SANA LO, SEKOLAH. BUKANNYA GANGGUIN TIDUR GUE!!" Teriak Jaka lalu kembali melanjutkan tidurnya.

Dan setelah itu, terdengar suara pintu yang terbuka menampilkan sosok kedua orang gila yang menggangu tidur Jaka. Siapa lagi jika bukan Satrio dan Kean.

"Kenapa Lo masih tidur Jaka!!??" Ucap Satrio, ketika melihat Jaka yang masih berada dalam selimut.

"Lo, gak sekolah? Ini hari Kamis, bukan Minggu!!buruan bangun. Kita udah baik hati mau jemput Lo, masa Lo masih tidur. Lagian ya, kita udah tau, siapa yang udah ngas-" ucapan Kean terpotong ketika Satrio dengan sengaja menyikut perut Kean.

"Apasih Lo?" Tanya Kean pada Satrio.

"Jangan dulu dibilangin bego, yang ngasih itu belum tentu si Jean!!" Jawab Satrio dengan berbisik.

"Jaka, ish, tidur mulu lo. Dasar kebo!! Ayo buruan!!" Ucap Kean ketika melihat Jaka yang kembali tertidur.

"Kalo hari ini Lo masih belum masuk, yang ada rencana kita bakal gagal. Lo bilang mau nerima tawaran pak Haris, dan itu pak Haris nawarin nya udah lama. Kalo Lo gak masuk hari ini, bisa-bisa Lo diganti sama yang lain!!" Jelas Satrio, sambil menarik-narik selimut yang menutupi Jaka.

Jaka yang kesal pun akhirnya bangun, menatap keduanya tajam.

"LO BERDUA TUH, BERISIK!! LAGIAN GAK LIAT APA, LUTUT GUE MASIH SAKIT!! DAN URUSAN PAK HARIS, KALIAN BISA MGOMONG SAMA PAK HARIS, KALO GUE MAU IKUT OLIMPIADE FISIKA ITU!!" Teriak Jaka, yang membuat Kean dan Satrio terpaku melihat Jaka yang berteriak begitu keras.

"Kalo pak Haris gak percaya, gimana?" Tanya Kean polos.

"Ck, Lo punya hp gak sih?? Lo tinggal telepon gue, kalo nanti pak Haris gak percaya!! Udah sana, pergi Lo berdua!!" Usir Jaka pada mereka, dan kembali melanjutkan tidurnya.

🏫🏫🏫


Suasana SMA Cendrawasih begitu sepi pagi ini, mengingat bel masuk telah berbunyi lima menit yang lalu.

Seorang siswa perempuan berjalan bersama seorang guru melewati koridor kelas dengan senyum tipis yang tersungging di bibirnya karena memikirkan "seseorang" yang sangat dirindukannya. Dia mengenakan seragam berbeda dari murid-murid SMA Cendrawasih, dengan sweater berwarna peach yang membungkus tubuhnya dari cuaca yang dingin.

11 MIPA 4, dari jauh perempuan itu bisa mendengar kegaduhan kelas itu. Namun, ketika dia dan guru tersebut masuk, suara gaduh itu pun, seketika menjadi hilang.

"Selamat pagi, anak-anak!!" Sapa guru tersebut, ketika memasuki kelas itu.

"Pagi Bu Retno!!" Jawab murid dengan serentak, ketika Bu Retno wali kelas mereka memasuki kelasnya. Dan melihat bingung ke arah perempuan yang berdiri di samping Bu Retno, yang memakai seragam berbeda dari mereka semua.

JAKARTHA (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang